Home / Romansa / Balas Dendam Dalam Cinta / Chapter 71 - Chapter 80

All Chapters of Balas Dendam Dalam Cinta : Chapter 71 - Chapter 80

114 Chapters

71. Kecurigaan Edward

“Kenapa kau tiba-tiba menanyakan kabar? Kau tidak melihatku di sebelahmu?” tanya Alexander menatap heran kepada Kimbeerly yang tiba-tiba menanyakan kabar saat mereka bahkan berjalan bersebalahan.Kimbeerly terkekeh dan mengalihkan pandangan. “Bukan apa-apa. Aku hanya bercanda.”Alexander mengernyitkan kening dan mengabaikan ucapan Kimbeerly. Keduanya masuk ke dalam ruangan milik Kimbeerly dengan Alexander yang kini membuka makanan yang ia beli agar Kimbeerly dapat menikmati.“Kenapa hanya membeli satu porsi?” tanya Kimbeerly menatap heran pada Alexander. “Kau sudah makan?”“Makanlah. Aku harus pergi mengurus sesuatu. Aku hanya mengantar makanan ke sini lalu akan pergi.”“Tidak ada sesuatu yang terjadi bukan?” tanya Kimbeerly mencoba memancing Alexander agar mau bercerita.Alexander menggeleng. “Tidak. Aku memang ingin kembali bekerja karena tadi belum selesai. Jangan berpikir apapun, aku sungguh mengatakan kejujuran padamu.”Kimbeerly mengangguk sebagai tanggapan meski rasa penasaran
last updateLast Updated : 2023-08-28
Read more

72. Mendengar Semuanya

Alexander terdiam ditempat begitu matanya menemukan sosok yang tengah berdiri di depan pintu saat ia hendak keluar dari ruangan Edward. Keduanya hanya terdiam dan saling menatap tanpa salah satunya mau bersuara. Alexander menyadarkan diri lebih dulu dan menampakkan senyuman pada seseorang itu yang kemudian malah menariknya kembali masuk ke dalam ruangan. Menghadapi Edward yang sekarang bingung menatap kedua orang yang masuk ke dalam ruangannya.“Kimbeerly?” sapa Edward yang lebih mirip dengan pertanyaan sebab rasa bingung dan khawatirnya jika saja keponakannya itu mendengar semua yang ia bicarakan dengan Alexander.Kimbeerly menghembuskan napas panjang lalu menatap Alexander. “Haruskah aku tahu semua masalah dari orang lain, Alexander?” tanyanya menahan amarah.Alexander hanya diam saja dan hal itu yang membuat Kimbeerly justru semakin kesal dengan pria itu yang tidak menghargai dirinya sama sekali sebagai seorang istri dan tidak tahu apapun yang sedang dialami oleh suaminya.“Kimbeer
last updateLast Updated : 2023-08-28
Read more

73. Hargai Aku!

“Lepaskan tanganmu, Al.”Alexander tidak menghiraukan dan terus menarik tangan Kimbeerly membawanya pergi. Wanita itu sedang tidak bisa mengontrol diri hingga Alexander terpaksa melakukan ini. Meski ia juga baru mengetahui alasan semua rencana Kimbeerly dan ketidaksukaan Edward yang bisa dilihat Kimbeerly, tetapi tetap saja perbuatan Kimbeerly tidak bisa dibenarkan semua. Kimbeerly terlalu terbuka dan mengatakan semuanya dan Alexander tahu wanita itu begitu melindunginya dari luka meski Alexander sendiri berusaha acuh dengan lukanya.Alexander menghentikan langkah dan berbalik menatap Kimbeerly yang justru mengalihkan pandangan. Alexander menghembuskan napas pelan lalu melepaskan cengkeraman tangannya pada tangan Kimbeerly, menggantinya dengan usapan lembut dan memegang kedua pundak Kimbeerly agar mau menatapnya.“Maafkan aku,” ucap Alexander lembut dan menatap penuh pada kimbeerly yang masih belum mau melihatnya.Alexander menagkup kedua pipi Kimbeerly dan membuat wajah wanita itu ag
last updateLast Updated : 2023-08-29
Read more

74. Bertemu Velena

Kimbeerly menghentikan langkahnya begitu matanya melihat sosok perempuan yang pernah ia temui saat di pantai. Ia menoleh, melihat Alexander yang masih sibuk memilih beberapa jenis camilan dan fokus dengan kegiatannya.“Al … bolehkan aku bertanya sesuatu?” tanyanya tanpa mengalihkan pandangannya dari wanita yang kini sedang tersenyum ke arah anak kecil berjenis kelamin perempuan.“Katakan saja, sayang.” Alexander menjawab tanpa memperhatikan Kimbeerly dan masih fokus memilih beberapa camilan yang akan mereka beli.Kimbeerly mendekat dan menatap penuh Alexander, membuat pria itu menegakkan tubuhnya dengan kernyitan jelas di keningnya.“Saat kau sedang di pantai waktu itu … siapa wanita yang kau bawa bersama anak kecil yang usianya hampir sama seperti Gabriel?” tanya Kimbeerly berhati-hati.Alexander terkekeh. Hal itu justru membuat Kimbeerly mengerutkan kening dengan tatapn bingung.“Kenapa? Setelah beberapa bulan yang lalu kau baru menanyakannya.”Kimbeerly menggeleng. “Aku baru tering
last updateLast Updated : 2023-08-29
Read more

75. Keinginan Menikah

Valerie diam saja dengan sorot mata menatap Alexander. Ia bahkan tidak pernah merasakan memiliki seorang ayah selama hidupnya, tetapi memiliki paman serta ibu yang selalu ada untuknya membuatnya sudah cukup.“Aku sudah menganggap paman sebagai ayahku, jadi aku tidak perlu memiliki seorang ayah. Lagipula ibu mengatakan bahwa ayahku sudah meninggal, jadi tidak mungkin ia kembali pada kami bukan?”Alexander menatap Valerie lekat-lekat. Ia menghembuskan napas pelan. “Valerie … paman dengan ayah itu berbeda.”“Iya, aku tahu.”“Jika ibumu akan menikah lagi … apakah kau siap memiliki ayah? Maksudku, jika ibumu menikah dengan seorang pria maka suami dari ibumu juga akan menjadi ayahmu secara otomatis.”Valerie terdiam dan berpikir sejenak. “Jika itu memang keinginan ibu maka aku siap. Yang terpenting adalah ibu bahagia dan akupun juga akan turut bahagia.”Alexander tersenyum mendengar jawaban bijak Valerie. Ia mengusap puncak kepala Valerie dan kembali melihat ke dalam, dimana Velena dan Kimb
last updateLast Updated : 2023-08-30
Read more

76. Lamaran Yang Berkesan

“kenapa berhenti?” tanya Velena begitu mobil terhenti di tengah jalan yang sepi. Ia menatap Johann yang justru tersenyum simpul lalu mengeluarkna sebuah kain panjang.“Karena kau sudah menebaknya maka aku tidak bisa membiarkan hadiah ini terkesan buruk tentu saja. Aku akan menutup matamu sampai kita tiba di tempat,” ujar Johann yang ditanggapi kekehan oleh Velena.“Kau membuat kejutan untuk ibuku, paman?”Johann melihat Valerie dengan senyuman. “Ini juga kejutan untukmu, sayang. Kau juga ingin ditutup matanya?”Baru saja Valerie akan mengangguk menyetujui, tetapi Johann kembali bicara.“Tetapi paman akan sedikit repot jika harus menuntun kalian satu persatu. Maka dari itu, lebih baik kau tidak perlu.”Velena terkekeh melihat raut wajah cemberut Valerie. “Kau akan lebih dulu melihatnya nanti dibanding, ibu.”Valerie mengangguk. “Baiklah.”Johann dan Velena saling menatap dengan senyuman dibibir mereka. kemudian Johann lantas menutup bagian mata Velena dengan kain yang sudah ia persiapk
last updateLast Updated : 2023-08-30
Read more

77. Ingin Memiliki Saudara

“Kau tidak berbohong dengan ucapanmu bukan?” Alexander bertanya begitu Velena memberitahukan dirinya tentang lamaran yang ia terima setelah bertemu dengan Alexander beberapa hari yang lalu. Mereka kini sedang bicara lewat telepon video dimana terlihat jelas wajah bahagia Velena yang bisa Alexander lihat.Velena memamerkan cincin yang terpasang dijari manisnya kepada Alexander dan membuat Alexander terkejut. “Dia benar-benar melamarku, bodoh!”Alexander masih tidak bisa berkata-kata dengan ucapan Velena. “Kau bahkan baru mengenalnya tetapi sudah melakukan lamaran? Yang benar saja.”Melihat Velena yang tertawa membuat Alexander mendengkus malas. Wanita itu terlihat jelas amat bahagia bisa memamerkan kebahagiaannya di depan Alexander. Meski begitu, Alexander ikut bahagia melihat sepupunya akhirnya juga akan segera menikah dan menjalani kehidupan dengan pasangan setelah sekian lama.“Hei … kau melupakan kisahmu sendiri yang menikahi Kimbeerly saat baru berhubungan empat bulan. Bisa-bisany
last updateLast Updated : 2023-08-31
Read more

78. Mulai Menerima Kepercayaan

Tumpukan berkas yang dijatuhkan di hadapannya membuat Alexander menatap pada orang yang melakukannya. “Apa maksudnya ini?”Jake, teman kelompok Alexander itu terkekeh melihat wajah pura-pura polos dari Alexander. “Kau masih bertanya? Tentu saja bawa semua berkas ini ke gudang. Dia sudah tidak dibutuhkan lagi di ruangan ini.”Alexander melihat detail semua berkas yang ada, lalu menatap Jake lagi. “Masih ada beberapa yang dibuat untuk referensi. Lagipula aku bukan anak magang yang harus melakukan ini.”Jake tersenyum sinis mendengar jawaban sombong Alexander. “Jangan banyak bicara. Bawa saja dan semua selesai. Aku bahkan tidak peduli siapa kau dan tidak perlu merendahkan anak magang.”Alexander memijat pelipisnya pelan. “Aku tidak mau,” jawabnya tanpa basa-basi.Jake justru tertawa sumbang. “Oh … kau tidak mau melakukannya karena kau masih menganggap dirimu sangat penting di perusahaan ini? Kau bahkan tidak sebanding dengan kami yang sudah bekerja beberapa tahun dan juga, aku tahu kau b
last updateLast Updated : 2023-08-31
Read more

79. Teman Baru

Suasana kantin perusahaan yang jarang sekali ramai membuat Alexander lebih nyaman untuk melakukan kegiatannya sendiri. Seperti sekarang ini, jam istirahat untuk makan siang dan seperti biasa juga bahwa Alexander akan sendirian berada di tempat itu. Mengabaikan semua mata yang memandangnya, Alexander hanya fokus dengan tujuannya untuk makan lalu setelah selesai ia akan kembali bekerja. Kimbeerly? Alexander mencegahnya untuk tidak terus membersamainya saat di perusahaan dan agar menjaga nama baik mereka juga.Alexander berjalan menuju ke sebuah kursi dan meja yang kosong yang berada di tengah-tengah kantin. Ia tanpa peduli langsung pergi ke sana dan mengabaikan kembali para mata yang terus saja memperhatikan dirinya bahkan sampai ia sudah terduduk sendirian. Alexander tidak peduli, hanya saja ia terus bertanya-tanya apakah semua orang itu tidak bosan memperhatikan dirinya yang bahkan tidak peduli?Alexander mulai makan dan menikmati hidangan yang ia pesan. Sesekali melihat sekitar dan
last updateLast Updated : 2023-09-01
Read more

80. Proyek Baru

“Akhirnya kau kemari.”Alexander tersenyum tipis dan berjalan mendekat dengan sebuah laptop di tangannya. Sesuai harapan Evandra bahwa Alexander akan bergabung dengan timnya untuk mengerjakan proyek baru. Dimana mereka akan membuat produk baru dan memfokuskan produk ini untuk diekspor ke luar negeri nantinya. Ini baru perancangan sebab sebelumnya perusahaan selalu berfokus penjualan di dalam negeri dan memencarkan ke beberapa kota saja, hal itu membuat Evandra yang mengetahui bahwa Alexander memiliki target pasar internasional mulai berpikir untuk menghasilkan produk yang jangkauannya lebih luas dengan menggaet Alexander ke dalam timnya.Sebelumnya, Evandra sudah berbicara dengan Kimbeerky dan Edward untuk mengajak Alexander ke kelompoknya dan mereka memberikan izin jika Alexander juga menyetujui. Hal itu membuat Evandra dengan sigap mendatangi Alexander waktu itu dan usahanya berhasil. Alexander mau beergabung dengan kelompoknya dan saat ini mereka semua akan melakukan rapat untuk me
last updateLast Updated : 2023-09-02
Read more
PREV
1
...
678910
...
12
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status