Tamara langsung berdiri. Tapi dia segera sadar kalau Reyhan yang sedang menelepon istrinya ada di dekatnya. Tamara ingin menunjukkan citranya yang lembut dan ramah. "Mbak, maaf Mbak. Saya tidak sengaja. Saya ganti dulu pesanannya," sahut pramusaji dengan wajah penuh rasa bersalah. Tamara mencoba tersenyum walaupun hatinya terasa panas. Baju yang baru dibelinya dari toko langganan harus basah kuyup. Tamara pura-pura menarik tisu dan menempelkannya ke bajunya yang basah. "Oh ya Mbak. Nggak apa-apa. Lain kali hati-hati," sahut Tamara lalu segera duduk kembali. Reyhan dan Rengganis yang sedang melihat peristiwa itu melalui ponsel tampak khawatir."Bajumu basah mbak Tamara," kata Rengganis. "Enggak apa-apa Mbak. Nanti bisa dicuci," sahut Tamara tersenyum."Baiklah, Yang. Kami makan dulu. Kamu juga jangan lupa makan dan jaga kesehatan. Salam untuk anak-anak, mama dan bunda," kata Reyhan lalu mengakhiri panggilan setelah mengucap salam. "Ayo makan dulu, Tam," ajak Reyhan lalu mencuci
Read more