All Chapters of Sang Penguasa : Chapter 101 - Chapter 110

"BANG!" Charlie melemparkan amplop berkas di tangannya dengan santai, berkata dengan nada memerintah layaknya seorang atasan ke bawahan, "Baiklah, kamu sudah bisa mengemas barang-barangmu dan pergi ke tingkat bawah."Setelah Charlie berbicara, seluruh departemen personalia tercengang. Mata semua orang membelalak dan saling memandang, bukankah dia baru saja menjabat? Kenapa dia harus pergi ke tingkat bawah lagi? Shanny Vegas bahkan lebih terheran-heran lagi, menatap Charlie dengan tatapan kosong, tidak dapat berbicara untuk waktu yang lama.Setelah cukup lama, dia baru memaksakan diri untuk tersenyum, "Tuan Charlie, apa Anda mendatangi kantor yang salah? Ini adalah departemen personalia.""Bodoh! Tidak mungkin aku salah!" Charlie melambaikan tangannya, memerintahkan, "Jangan banyak berbicara, pergilah melapor ke tingkat bawah, jangan menunda waktuku.""Ta-Tapi…" Shanny Vegas seketika cemas, berlari ke arah Wakil presiden Charlie dan berkata, "Apa ada yang salah? Saya adalah kepala depa

"Ayah…" Saat dia membuka pintu, Fugaku Meteor melihat Dimitri Vegas duduk di sofa seorang diri.Di dalam ruangan itu dipenuhi dengan botol bir kosong, Dimitri Vegas masih memegang sebotol minuman di tangannya, mabuk bersandar di sofa."Ayah, berapa banyak yang kamu minum?" Fugaku Meteor segera bergegas mengambil botol minuman di tangan Dimitri Vegas."Bir, kembalikan bir itu padaku…" Dimitri Vegas segera mengulurkan tangan untuk meraihnya, tetapi dia terpeleset dan jatuh ke lantai.Botol nir di sekitarnya juga ikut pecah."Ayah, kamu mabuk." Fugaku Meteor menghela nafas, dia membopong Dimitri Vegas dan meletakkannya di sofa, lalu mengeluarkan handuk basah dari kamar mandi dan meletakkannya di kepala Dimitri Vegas."Aku tidak mabuk… Uwuek..." Baru saja selesai berbicara, perut Dimitri Vegas terasa mual, lalu muntah.Fugaku Meteor memiliki mata dan tangan yang cepat, memberikannya tempat sampah, yang tidak membuat Dimitri Vegas muntah ke bawah lantai. Setelah muntah, Dimitri Vegas meras

Setelah beberapa lama, dia bersuara, "Kami tidak bisa hidup senang, jangan pikir kamu bisa hidup dengan tenang, aku ingin melihat bagaimana kamu mendapat uang untuk sponsor itu. Mengenai permasalahan keluarga Negoro dan keluarga Suryanata waktu itu hanya karena kamu beruntung saja. Aku tidak percaya keberuntungan masih berpihak pada dirimu kali ini!""Kalau begitu jangan repot-repot mengurusinya." Fugaku Meteor keluar dari kediaman keluarga Vegas.Di depan pintu, Shilpy sudah menunggunya di dalam mobil. Fugaku Meteor menarik pintu mobil dan duduk di dalam, mobil langsung menyala dan melaju.—Bandara Northern.Seorang pria paruh baya dengan setelan jas mahal dan kacamata mewah dengan gagang emas, yang tampak berwibawa, turun dari pesawat dan menunggu dengan sabar. Berdiri di sampingnya adalah seorang sekretaris tampan, yang melaporkan rencana perjalanan berikutnya."Tuan Zayn, semua anggota klub telah mengetahui Anda datang mengunjungi Northern, dan telah bersama-sama mengadakan perja

"BRAK!" Dia membanting setumpuk kontrak di wajah Rudy, "Buka lebar-lebar mata hina mu itu, lihat dengan baik apa ini?"Rudy sebelumnya bertanya-tanya bagaimana Marc Anthony melepaskan identitasnya sebagai pemilik Altar Company, dan mengapa memiliki keberanian untuk melawan dirinya. Namun, ketika dia melihat simbol di atas kertas, ekspresi Rudy menjadi lebih suram."Bagaimana kamu bisa menjadi anggota Los Pecados?"Yang tertera di atas kertas adalah sebuah cap berwarna merah cerah, mewakili kamar dagang paling berpengaruh di tiga wilayah Aberdeen, Los Pecados. Wajah Rudy menjadi semakin tidak enak dipandang, dan sedikit menyesali perbuatannya.Sebagai putra tertua dari keluarga Diningrat, dia tidak mungkin tidak mengetahui pengaruh Los Pecados. Seluruh pengusaha besar di Aberdeen ingin masuk ke Los Pecados. Karena bukan hanya kuota, tapi juga simbol dan status, memasuki Los Pecados setara dengan memasuki lingkaran inti komunitas bisnis besar.Setiap tahun, Los Pecados mencari calon bin

"Hahaha… kamu? Ingin membunuhku?" Ketika Rudy mendengar kata-kata itu, dia tertawa terbahak-bahak, sorot matanya menggelap, "Tiga tahun yang lalu, kamu hanyalah pecundang yang merangkak di hadapan adik perempuanku seperti seekor anjing. Masih berani-beraninya membual, kamu hanya lebih banyak mengenal orang saja, tapi sama sekali tidak bisa mengubah kenyataan bahwa dirimu hanyalah seorang pecundang!"Fugaku Meteor menggelengkan kepalanya dan memandang Rudy dengan belas kasihan, "Sepertinya kamu benar-benar tidak tahu apa-apa mengenaiku."Rudy masih tidak merasa kematian segera menghampiri, masih memandang Fugaku Meteor dengan sorot mata kebencian, "Awalnya, aku berpikir untuk menghabisimu nanti, tapi siapa sangka kamu malah datang dengan sendirinya. Sebuah sandiwara menjadi pahlawan untuk menyelamatkan wanita cantik, juga bisa kamu mainkan?""Aku dapat memberitahumu dengan sangat bertanggung jawab, malam ini kamu akan mati. Aprilia juga tidak dapat melarikan diri, di luar itu semua ada