All Chapters of Sang Penguasa : Chapter 121 - Chapter 130

Ramos Horta bahkan lebih tegas lagi, "Jangan berlagak sombong seakan kamu yang paling tahu segalanya! Siapa kamu? Berani sekali kamu mencoba menebak pikiran kami?"Para Presdir yang lain juga memandang Putri dengan dingin, memancarkan aura yang kuat. Wajah Putri tiba-tiba memucat, dia juga menyadari bahwa kata-katanya telah menyinggung semua orang.Awalnya yang dia khawatirkan adalah perbuatan Fugaku Meteor akan melibatkan nama baik keluarga Vegas ikut terseret. Jadi dia ingin mengklarifikasikan bahwa Fugaku Meteor tidak memiliki hubungan apapun dengan keluarganya.Di saat bersamaan, dia juga ingin mengambil hati Aprilia Darmawangsa dan para petinggi perusahaan tersebut. Namun secara tidak sengaja, dia malah membuat semua orang geram.Aprilia Darmawangsa menatap semua anggota keluarga Vegas dengan mata yang dingin, kecuali Dimitri Vegas, lalu berkata, "Kalian semua telah dimasukkan ke daftar hitam oleh perusahaan kami. Namun kalian masih saja berani datang ke perjamuan malam ini. Bena

Shanny Vegas bergegas memandang ke arah Fugaku Meteor, bermaksud untuk menertawakannya. Lalu dia berjalan ke sisi Dimitri Vegas sambil berkata, "Ayah, bukankah sudah aku katakan, kita tidak boleh percaya dengan perkataan pecundang ini! Karena dia, keberhasilan yang sudah di depan mata lenyap begitu saja!"Sementara itu, Putri sambil menunjuk-nunjuk ke arah Fugaku Meteor sambil memarahinya, "Semua ini gara-gara kamu, dasar pecundang! Berani sekali kamu menentang para pemimpin perusahaan terkemuka, kamu telah mencelakakan keluarga kami!"Dimitri Vegas yang tenggelam dalam pikirannya kembali sadar dan segera menggelengkan kepalanya sambil berkata, "Bajingan! Berisik sekali kalian! Kalian salah paham...""Salah paham?" Wajah Bastian Vegas berubah serius, dia menatap Dimitri Vegas dan berkata, "Dimitri, menurutku, kamu kurang pantas sebagai kepala keluarga ini. Kamu tidak seharusnya mempekerjakan orang yang payah. Hal yang paling salah yang kamu perbuat adalah mempercayakan pecundang itu un

Suara salah satu pasang sepatu terdengar lebih menonjol daripada yang lain, gerakannya luwes dan berwibawa. Semua orang tidak bisa menahan diri untuk menoleh, dan mereka menemukan Aprilia Darmawangsa berjalan cepat diikuti oleh sekelompok pemimpin senior dari YNetwork.Mungkin karena pengaruh Aprilia Darmawangsa, sebagian besar pemimpin senior YNetwork adalah wanita, dan mereka semua adalah wanita cantik dan berkharisma tinggi. Tidak ada senyuman di wajah mereka, yang ada hanya tatapan mata dan sikap yang serius. Ketika rombongan ini datang, terbentuk suatu aura yang tak terkatakan."Nyonya Aprilia Darmawangsa," melihat kedatangannya, Dimitri Vegas langsung menyambutnya.Shanny Vegas dan Putri melirik Aprilia Darmawangsa dengan rasa takut, dan tidak lagi berani berbicara seperti sebelumnya. Ini adalah pertama kalinya bagi Bastian Vegas, Jane dan yang lainnya melihat Aprilia Darmawangsa dari tempat yang begitu dekat. Mereka semua kagum pada aura elegannya yang kuat, dan juga kecantikann

Green Hills Northern.Fugaku Meteor berdiri dengan tangan di belakangnya dan berdiri dengan tenang di tepi sungai, mengamati bayangan dirinya yang terpantul di air.Di bawah sinar bulan, wajahnya pucat, ada keheningan yang lama. Dia membuka pakaiannya dengan perlahan, memperlihatkan dada yang six pack, ototnya kekar sekali. Tetapi, sekujur tubuhnya dipenuhi oleh bekas luka besar dan kecil.Ada luka tembak dan ada luka sayat, banyak sekali bekas lukanya. Diantaranya, ada dua bekas luka yang tak bisa dianggap remeh. Lebar luka sayatan itu hampir menutupi seluruh dada Fugaku Meteor.Sampai sekarangpun, bekas luka itu tampak seperti masih baru, belum sepenuhnya kering, namun sudah tidak meneteskan darah lagi. Fugaku Meteor meraba-raba dua bekas luka ini, matanya dipenuhi dengan hawa membunuh yang tak tertahankan.Luka-luka pada tubuh Fugaku Meteor tersebut, akibat dari serangan serempak oleh Pasukan Fushi.—Pada hari itu, Pasukan Fushi membawa jutaan prajuritnya untuk menyerbu dan menyeb

"Merlion, sedang apa kamu di sini?" Ketika bertemu Merlion, pria tampan itu langsung menyapanya dengan terkejut.Raut wajah Merlion tiba-tiba suram, karena kata-kata ini benar-benar membuat pikirannya terganggu.Sambil membalikkan badan dengan kaku, dia menatap pemuda itu dengan ekspresi suram, berteriak, "Arthur, apakah kamu mengikutiku?"Arthur Kenya menolak untuk mengakui, "Apakah aku sedang mengintaimu? Aku lebih suka menyebutnya dengan takdir yang mempertemukan cinta."Arthur Kenya memandang Merlion dengan tulus sambil berkata, "Merlion, sejak pertama kali kita bertemu, aku telah berkata dalam hati, dia adalah orang yang ingin aku nikahi dalam hidup ini. Dalam beberapa hari ini aku akan berusaha untuk membuktikannya padamu. Ini adalah hadiah kecil dariku, kuharap kamu menyukainya," sambil berkata, dia mengeluarkan sebuah kotak kecil yang cantik dari tangannya dan membukanya di depan Merlion. Ternyata terdapat cincin berlian di dalamnya."Wow!" Saat ini, tidak banyak pelanggan di