Home / Romansa / Siapa yang Menghamili Muridku? / Chapter 31 - Chapter 40

All Chapters of Siapa yang Menghamili Muridku?: Chapter 31 - Chapter 40

59 Chapters

Penyelidikan (2)

Siapa yang Menghamili Muridku?Bab 31 : Penyelidikan (2)Hari terus berlalu, pertemuan dengan Febiola kutunda dahulu sebab keadaan Sandiyya akhir-akhir ini sangat mengkhawatirkan. Ia mengalami masa ngidam yang lumayan parah, ditambah juga ia masih menyusui Nandio. Tubuhnya semakin kurus, apalagi ia selalu memuntahkan makanan yang masuk ke perutnya. Aku jadi bingung memikirkan ini semua.Pagi ini, aku langsung tancap gas menuju rumah Sandiyya kala Suryati mengabarkan muridku itu jatuh pingsan di kamarnya. Hati ini jadi bimbang setengah mati.Ternyata sudah dua hari ini Sandiyya tidak mau makan, badannya lemas dan harus diopname. Sementara Suryati mengurusi Diyya di rumah sakit, Nandio kuajak ke rumah.Bayi mungil yang baru belajar merangkak itu seolah mengerti keadaan ibunya, ia tak rewel saat kuajak pulang ke rumah. Tanpa kusadari entah sudah berapa lama aku terlelap di depan televisi, dan Nandio sudah tak ada di sampingku."Nandio! Kamu di mana, Nak?" teriakku bingung sambil melihat
last updateLast Updated : 2022-12-20
Read more

Febiola

Siapa yang Menghamili Muridku?Bab 32 : FebiolaTiga hari sudah Nandio bersamaku. Untung aja masih liburan sekolah, jadi aku bisa mencurahkan perhatian sepanjang waktu padanya. Sore itu, aku sedang bermain bersama Dio saat mobil Bang Egi memasuki perkarangan rumahku."Masuk, Bang!" ajakku padanya.Bang Egi sedikit terkejut melihatku bersama Nandio. Hem, dia pasti mengira ini anakku."Bilal ada, Ndang?" tanyanya sembari duduk di ruang tamu."Mungkin bentar lagi pulang. Ada apa Bang nyari Mas Bilal?" Aku mengerutkan dahi menatap pria brewokan itu dengan postur badan tinggi tegap itu, bedanya Abangku dengan Mas Bilal hanya warna kulit mereka. Mas Bilal berkulit gelap, sedangkan Bang Egi putih warna kini tertutup brewokan juga rambutnya yang gondrong."Ah, ada urusan dikit." Bang Egi duduk di sofa."Oh .... " Aku mengerucutkan bibir, dengan pikiran yang mulai curiga. Ada urusan apa Bang Egi dengan Mas Bilal? Alis ini berkerut, mencoba menebak bisnis mereka.Tiba-tiba saja, Nandio turun da
last updateLast Updated : 2022-12-20
Read more

Ayah Biologis

Siapa yang Menghamili Muridku?Bab 33 : Ayah Biologis"Endang!!" Dia mengerutkan dahi, memicingkan mata ke arahku."Bang Egi?" Aku pun tak kalah kagetnya."Apa?!" Pria itu melotot marah ke arahku lalu beranjak bangkit."Bang Egi, kok Febiola manggil kamu Om Jhon?" Aku mengejarnya dan menarik tangan pria yang kini mengenakan jaketnya dengan terburu-buru."Ah, Abang mau pulang dulu." Bang Egi menepis tanganku sambil melangkah cepat menuju pintu."Bang, jelaskan dulu semuanya!" Aku menghadang pria tinggi itu dan kembali menarik tangannya."Apaan sih, Endang? Abang ada rapat sama orang." Dia mencoba melepaskan cengkramanku pada lengannya."Tapi, Bang ... ini menyangkut masalah Sandiyya, gadis yang telah kamu renggut masa depannya!" tuduhku padanya."Maksud kamu apa, Endang?" Bang Egi terlihat terkejut, matanya melotot tajam ke arahku."Abang pernah meniduri anak SMP dengan imbalan sebuah ponsel mahal, iya, kan?" Aku langsung to the point saja.Bang Egi tampak gelagapan, wajahnya langsung
last updateLast Updated : 2022-12-20
Read more

Bingung

Siapa yang Menghamili Muridku? Bab 34 : Bingung Bertepatan dengan pengumuman kelulusan, Sandiyya melahirkan anak keduanya. Bayi perempuan dengan wajah cantik telah terlahir dari gadis belia yang baru menginjak usia enam belas tahun itu. Namun na'as, kini Ibu muda itu harus mengalami koma karena mengalami banyak pendarahan saat operasi ceasar keduanya ini. Suryati tak henti-hentinya menangis, tubuh kurusnya terduduk lemas di depan ruang ICU tempat Sandiyya di rawat. Untung saja Mas Bilal mau kutitipi Nandio, jadi aku bisa mengurus keperluan Sandiyya di sini juga membantu menenangkan Suryati. Walaupun kondisiku sedikit tidak baik, kepalaku makin sering pusing. Entah penyakit apa yang sedang kuderita? "Bu Suryati yang tabah, ya, kita berdoa saja agar Diyya cepat sehat," hiburku dengan sambil mengusap bahunya. "Kenapa cobaan tak hentinya menghantam Diyya, Bu Endang? Begitu murkakah Tuhan akan kekhilafannya dahulu?" ratap Suryati lagi. "Saya yakin, Diyya akan segera sadar. Dia sudah
last updateLast Updated : 2022-12-22
Read more

Dia Anakku!

Siapa yang Menghamili MuridkuBab 35 : Dia Anakku!"Ya sudah, Bunda Endang pergi sendiri saja kalau gitu." Aku mengedipkan mata pada Mas Bilal yang menatapku heran.Nandio memeluk kaki Mas Bilal, ia berusaha berdiri sambil berpegangan pada bentis berbulu lebat itu. Aku beranjak ke kamar mandi dengan senyum dikulum."Dek, apa-apaan kamu?" teriak Mas Bilal."Endang mau mandi, Mas. Nandio mau ikut Mas ke kantor tuh .... ""Ah, jangan ngaco kamu!"Aku hanya cekikikan di kamar mandi. Senang rasanya melihat Mas Bilal kebingungan saat Nandio begitu menyukainya. Mungkin dia merindukan sosok seorang ayah, maka dengan itu ia sangat senang bila bersama suamiku. Walaupun Mas Bewok dinginnya minta ampun gitu.Ketika aku keluar dari kamar mandi, Mas Bilal dan Nandio sudah tak terlihat lagi. Hahaa, apa benaran dibawa ke kantor tuh bocah? Ah, ya sudah, yang jelas Nandio aman bersama suamiku.Aku bergegas ke garasi dan mengeluarkan mobil. Kemudian tancap gas menuju rumah sakit. Hari ini terpaksa aku i
last updateLast Updated : 2022-12-22
Read more

Kata Maaf

Siapa yang Menghamili Muridku?Bab 36 : Kata Maaf"Hey, kalian mau apa?" teriakku kala dua anak buah Juragan Yahya menarik tangan ini.Aku berusaha melawan, namun tenaga kedua pria bertubuh kekar itu sungguh kuat."Juragan, saya mohon jangan apa-apakan Bu Endang!" teriak Suryati sambil memohon dan melangkah mendekati juragan batu-batuan itu.Juragan Yahya tertawa keras melihat Suryati berlutut di hadapannya. Ia menghembuskan asap rokoknya ke wajah wanita yang telah melahirkan Diyya, yang kini menangis dan memohon."Serahkan bayi itu padaku! Gampang, 'kan?" ucap sang juragan dengan angkuh.Sandiyya menangis di depan pintu sambil menggendong Sindy dan menggandeng tangan Nandio. Ya Allah, jangan biarkan bandot tua itu menang, aku tak mau dia mengambil Sindy. Mas Bilal, Bang Egi, tolong Endang. Aku menahan tangis."Jangan serahkan Sindy padanya!" jeritku sambil berusaha melawan ketika dua algojo itu memaksaku masuk ke dalam mobil.Tiba-tiba saja, sebuah mobil hitam yang sepertinya kukenal
last updateLast Updated : 2022-12-22
Read more

Janji

Siapa yang Menghamili Muridku?Bab 37 : Janji"Kenapa?" Bang Egi menatap kecewa gadis berusia 16 tahun itu."Diyya belum siap menikah, Diyya mau tetap sekolah. Bu Endang, Diyya mau lanjut ke Sekolah Paket C, Diyya mau kuliah dan bisa jadi guru matematika kayak Bu Endang," ucap Diyya mantap sambil menatapku."Oh, kalau begitu, Om yang akan menangung semua biaya pendidikan itu. Kamu mau, kan? Juga biaya hidup kamu sekeluarga, Om yang tanggung. Setiap bulan Om akan kasih uang, itung-itung sebagai nafkah buat anak Om, Nandio."Sandiyya menatapku sambil menggigit bibir bawahnya. Ia bingung akan keputusan besar ini. Aku menyuruhnya mengangguk atas tawaran Bang Egi."Ayo, kita duduk dan bicarakan semua ini baik-baik!" Aku menatap Sandiyya dan menggandeng tangannya untuk menghampiri Bang Egi yang kini sudah duduk kembali di kursi ruang tamu yang terbuat dari bahan serba kayu itu.Aku duduk di samping Sandiyya yang kini memangku Nandio, di hadapan kami ada Bang Egi."Diyya, kamu mau 'kan memaa
last updateLast Updated : 2022-12-22
Read more

Dua Nyawa

Siapa yang Menghamili Muridku?Bab 38 : Dua NyawaKepalaku masih terasa sakit, perut juga terasa mual. Sepertinya ini efek dari kebanyakan naik mobil dan melupakan motor matic bututku. Mungkin saja ini kutukan darinya karena sudah terlalu lama tak mengendarainya ke mana-mana. Aku membuka mata perlahan, dan mengedarkan pandangan di ruangan serba putih ini. Aku di mana?Mas Bilal menggengam tanganku dan terlihat senang kala aku membuka mata. Dasar brewok aneh, istri sakit dia malah senang. Aku ngedumel kesal dalam hati."Endang ada di mana, Mas?" lirihku sambil memegangi kepala."Sayang, sebentar lagi kita akan punya anak," ucap Mas Bilal sambil mencium dahiku."Maksud kamu apa, Mas?" Jantungku mulai dag-dig-dug-ser."Kamu sudah hamil tiga bulan, Sayang." Mas Bilal mencium tanganku.Ya Tuhan, hamil tiga bulan? Dokter gak salah periksa, 'kan? Soalnya bulan lalu aku masih datang bulan walau cum dikit dan dua hari doang."Tunggu dulu, Mas! Coba disuruh periksa ulang deh tuh dokter! Endang
last updateLast Updated : 2022-12-22
Read more

Bahagia

Siapa yang Menghamili Muridku?Bab 39 : BahagiaMasalah pembantu rumah tangga sih, dulu kami memang sepakat untuk mengerjakannya semuanya berdua, tanpa pembantu sebab aku juga waspada, takut Mas Bilal selingkuh sama pembantu seperti kisah sinetron. Maklum, lama menikah dan tak kunjung punya anak membuatku selalu berprasangka dan menghindari segala pemicu sebab dan akibat.“Mulai sekarang kamu berhenti saja mengajar, Mas tak izinkan kamu kerja lagi sebab Mas tak mau terjadi apa pun sama kamu juga calon anak kita,” ujarnya.Aku terdiam, dengan menggigit bibir bawah. Berhenti mengajar? Aku tak pernah memikirkan hal ini sebelumnya, walau akhir-akhir ini aku sudah beberapa kali mendapatkan surat peringatan dari Kepala Sekolah karena sering izin ketika harus mengurusi Sandiyya dan Nandio.“Kamu jangan sering membantahkan lagi, Dek, Mas rasa pengabdianmu sebagai seorang pendidik sudah cukup sampai di sini. Kini saatnya kamu fokus pada keluarga, calon anak kita yang sedang tumbuh dirahimmu, S
last updateLast Updated : 2022-12-22
Read more

POV Sandiyya (5)

Siap yang Menghamili Muridku?Bab 40 : POV Sandiyya (5)Om Egi mengantar kami pulang setelah dari menjenguk Bu Endang di rumahnya. Dia terlihat begitu akrab dengan Nandio, apalagi wajah mereka memang sangat mirip. Aku tak pernah menyangka kalau Om berwajah seram yang telah menukar keperawananku dengan ponsel itu akan datang dan bertanggung jawab atas benih yang ia tanam dahulu. Akan tetapi, kini tak ada keseraman lagi di wajahnya, yang ada hanya wajah kebapakan yang terlihat begitu menyayangi putra kami. Dia pria dewasa dan mapan, abangnya Bu Endang, guruku yang banyak menolongku hingga bisa tamat dari Sekolah Paket B.Perjalananku memang masih sangat panjang, besok baru hari pertamaku di Sekolah Paket C, setara tingkatan SMA kalau di Sekolah Formal. Aku juga tak menyangka, kalau akan masih bisa bersekolah setelah kesalahan fatal itu, di mana semua orang memvonisku bersalah dan mencaci kebodohanku kala itu, tapi Bu Endang berbeda. Dia menolongku dari keterpurukan, menunjukkan jalan ag
last updateLast Updated : 2022-12-23
Read more
PREV
123456
DMCA.com Protection Status