Home / Romansa / Siapa yang Menghamili Muridku? / Chapter 11 - Chapter 20

All Chapters of Siapa yang Menghamili Muridku?: Chapter 11 - Chapter 20

59 Chapters

POV Suryati

Siapa yang Menghamili MuridkuBab 11 (POV Suryati)Hati Ibu mana yang tak terluka mendapati putri satu-satunya, harapan masa tua dan alasan berjuang seorang diri selama ini dengan bekerja siang-malam, dikeluarkan dari sekolah karena ketahuan hamil. Hancur, perasaanku sangat hancur. Kejadian yang pernah menimpaku dahulu kini dialami Diyya, tapi bedanya aku memang sudah tak bersekolah dulu dan tak semuda Diyya juga.Bayangan masa lalu mulai berputar di kepala ini, saat aku yang polos dan begitu mudah diperdaya pria berkedok pacar hingga akhirnya aku hamil tapi dia malah kabur setelah mengetahui hal itu. Iya, aku hamil di luar nikah dan menanggung semuanya sendiri hingga aku membenci semua laki-laki dan menutup diri. Kukira duka masa lalu takkan pernah muncul ke permukaan lagi, tapi kini aku kembali merasakan hal itu.Diyya, sungguh tega kamu melakukan ini, Nak. Ibu berharap kamu bisa menjadi anak kebanggaan, dan bisa mengeluarkan Ibu dari kelamnya dosa masa lalu tapi nyatanya kamu sama
last updateLast Updated : 2022-12-15
Read more

POV Sandiyya (4)

Siapa yang Menghamili Muridku? Bab 12 : POV Sandiyya (4) “Assalammualaikum. Apa Sandiyyanya ada?” “Waalaikumsalam. Ada apa mencari Diyya? Kamu ini siapa?” “Saya Zaen, teman satu kelasnya Diyya. Apa boleh saya bertemu dengannya?” “Diyya udah nggak sekolah lagi, pulang kamu sana!” “Iya, saya sudah mendengar beritanya. Apa boleh saya bertemu dia?” “Nggak boleh, Diyya udah mau nikah hari minggu lusa. Pergi kamu dari sini!” Aku yang mendengar sekilas obrolan itu segera melangkah menuju pintu depan, untuk melihat siapa yang sedang berbicara dengan Ibu di teras. “Siapa, Bu?” tanyaku dengan sambil mengintip ke luar. “Diyya!” “Zaen!” Aku mengerutkan dahi saat mendapati cowok satu kelas yang dulu pernah nembak tapi kutolak waktu itu. “Siapa dia, Diyya? Apa dia yang membuatmu hami?” Ibuk langsung menatap tajam ke arahku lalu beralih kepada Zaen. Aku langsung menarik Ibuk untuk masuk sebab tak enak hati akan tuduhannya kepada Zaen yang tak tahu apa-apa. “Buk, jangan asal tuduh! Yang
last updateLast Updated : 2022-12-16
Read more

Pernikahan Diyya

Siapa yang Menghamili Muridku?Bab 13 : Pernikahan DiyyaMalamnya, sambil menunggu kepulangan Mas Bilal, kucari kontak Sandiyya. Aku penasaran sekali dengan keadaan gadis malang itu.[Assalammualaikum, Sandiyya. Gimana kabarnya?] Kukirim pesan itu pada muridku itu, beberapa hari tak tahu kabarnya bikin hati gelisah.[Waalaikumsalam. Baik, Bu.] Aku sedikit lega, pesanku langsung dibalasnya dengan cepat.[Ibukmu gak marah-marah sama mukul lagi, kan?][Nggak, Bu.][Kamu mau nikah sama Juragan Yahya?]Satu menit, dua menit hingga sepuluh menit, tak ada balasan dari Sandiyya.[Sandiyya .... ] Kukirim pesan lagi untuknya.[Iya, Bu.][Kok pertanyaan Bu Endang gak dijawab?][Eh, maaf, Bu, ketiduran. Mau, Bu. Sandiyya mau nurut apa kata Ibuk saja.][Jadi, kamu ridho jadi istri keempat Juragan Yahya?][Insyallah, Bu. Doakan saja semoga semuanya berjalan lancar. Ibu datang ya! Akad nikahnya hari minggu lusa.][Insyallah. Kalau ada apa-apa, segera kabari Bu Endang ya. Jangan disimpan sendiri saja
last updateLast Updated : 2022-12-16
Read more

POV Juragan Yahya (1)

Siapa yang Menghamili MuridkuBab 14 : POV Juragan Yahya (2)Aku sudah tak sabar menunggu para tamu pulang, agar bisa segera melangsungkan malam pertama dengan istriku yang mungil dan menggemaskan itu. Ah, para tamu ini terlalu banyak berbasa-basi, dengan kata-kata selamatlah, inilah, itulah. Nggak tahu apa, Si Jambul sudah tak sabar menemui sarang barunya. Gadis hamil ini terlihat begitu menggoda, otakku sudah traveling sejak tadi, air liur ini seakan sudah hampir menetes. Tak masalah dia sudah tak perawan pun, yang penting daun muda yang masih seger.Akhirnya kesampaian juga, niatku ingin punya istri belia. Untung saja Suryati begitu bodoh untuk diperdaya, jadi aku bisa memperistri Diyya dengan sangat mudah. Rasanya sangat bangga bisa menikahi gadis usia 14 tahun ini, aku serasa muda kembali.Jamilah, Sukma, dan Nila, tiga istiku itu bakalan nganggur tiap malam karena aku pastinya akan lebih menghabiskan waktu dengan istri bocahku, Sandiyya. Aku sudah bosan dengan mereka dan sudah s
last updateLast Updated : 2022-12-17
Read more

POV Juragan Yahya (2)

Siapa yang Menghamili Muridku?Bab 15 : POV Juragan Yahya (2)“Diyya, kamu sudah tidur, Sayang,” bisikku di telinganya dengan tangan yang sudah jalan-jalan ke mana-mana.“Eh!” Diyya langsung bangun dan menatapku takut.Aku pasang senyum manis, rasanya sudah tak Sabar untuk segera menggarapnya.“Ju—juragan ... ma—mau ... a—apa?” tanyanya tergagap.“Ah, jangan pura-pura tak tahu, Sayang! Ini malam pengantin kita, apa kamu lupa?!” Aku menyunggingkan senyum.Dia memundurkan tubuhnya tapi aku segera meraih tangannya dengan cepat.“Ja-jangan ... Juragan!” Wajahnya memucat.“Ayolah? Aku sudah tak sabar!” ujarku dengan tak dapat menahan gejolak yang sudah naik ke ubun-ubun.“Jangan sekarang, Juragan, saya sedang hami!” bantahnya dengan wajah memohon, pucat pasi.“Kalau bukan sekarang, lalu kapan lagi? Kalau nungguin kamu sampai habis lahiran, itu sih kelamaan, aku nggak akan kuat!” ujarku dengan mencium tangannya.“Ta—tapi – “ Belum selesai ucapannya, gadis kecil dengan perut membuncit itu su
last updateLast Updated : 2022-12-17
Read more

Rumah Sakit

Siapa yang Menghamili Muridku?Bab 16 : Rumah Sakit"Mas, Sandiyya masuk rumah sakit. Mas temani Endang ke sana, ya," pintaku sambil melipat sajadah dan membuka mukena."Udah lahiran muridmu itu, Dek?" tanyanya sinis sambil membuka sarung dan melipatnya."Diyya mengalami pendarahan, Mas. Tadi Suryati yang mengabari Endang. Kita ke sana ya, Mas!" bujukku lagi."Ah, kamu ini ... selalu saja sibuk mengurusi masalah orang lain. Kamu ini gak cocok jadi guru, Dek. Pindah saja kerja di dinas sosial atau juga jadi relawan!" omelnya lagi sambil memakai kemeja.Aku hanya manyun, mendengarkan ceramah pagi dari Si Brewok. Heran, lelaki yang satu ini suka sekali mengomel. Aku hanya ingin berbuat kebaikan dengan sesama ciptaan Allah. Bukankah kita wajib tolong-menolong jika ada yang kesusahan dan memerlukan bantuan? Apalagi Sandiyya itu muridku.Kuurungkan niat untuk segera pergi ke rumah sakit, melihat gelagat Mas Bilal yang tidak bersahabat. Kusiapkan sarapan untuknya, seperti hari biasa. Kami sa
last updateLast Updated : 2022-12-17
Read more

Ponsel Mata Tiga

Siapa yang Menghamili Muridku?Bab 17 : Ponsel Mata TigaBeberapa hari kemudian, keadaan Sandiyya sudah semakin membaik. Janin yang ada di dalam kandungannya juga baik-baik saja. Aku bernapas lega setelah mendengar penuturan dari dokter."Sandiyya akan ikut pulang ke rumahku!" ucap Juragan Yahya nyaring.Suryati terlihat memohon, keduanya terlibat pembicaraan serius. Ingin rasanya menengahi, namun teringat pesan Mas Brewok. Kuurungkan niat itu. Apalagi dia sudah memberi ultimatum untuk tak mengajak Sandiyya ke rumah lagi. Semalaman aku sudah merayu untuk memperbolehkan mengajak Diyya tinggal di rumah sampai ia melahirkan nanti. Namun, Mas Bilal tetap tidak mengizinkan hal itu.Tiba-tiba, Juragan Yahya menarik tangan Sandiyya menuju mobilnya. Suryati hanya menangis dan tak berani melarangnya. Hem, aku tak bisa tinggal diam kalau begini."Pak Yahya, jangan berlaku kasar pada Sandiyya! Dia sedang mengandung," ujarku sambil berdiri di hadapannya."Hey, kamu Ibu guru sok pahlawan, jangan i
last updateLast Updated : 2022-12-17
Read more

Ancaman Mas Brewok

Siapa yang Menghamili Muridku?Bab 18 : Ancaman Mas BrewokHari terus berlalu. Tanpa terasa kandungan Sandiyya sudah masuk usia 9 bulan. Tubuh kecil itu semakin kesusahan untuk bergerak dengan perut yang sudah sangat besar.Juragan Yahya masih mengunjunginya sekali-sekali, begitu menurut laporan dari Suryati. Aku tak bisa juga bersikeras untuk melarangnya menemui Diyya, sebab muridku itu memang sudah berstatus istrinya.Malam ini, aku dan Mas Bilal tidur agak awal karena dia pulangnya sore dan larut seperti biasanya. Sayup-sayup terdengar getaran ponsel dari atas nakas dan aku langsung menggapainya walau dengan mata setengah terpejam."Halo, Assalammualaiku," ujarku dengan tanpa melihat siapa yang meneleponku sekarang."Bu Endang, bisa tolong antar Diyya ke rumah sakit?" Suara Sandiyya terdengar dari ujung telepon."Iya, Nak, bisa. Diyya udah mau lahiran?" Mataku langsung terbuka lebar."Sepertinya iya, Bu." Nada suaranya terdengar lemah, ia seperti sedang menahan rasa sakit."Ya suda
last updateLast Updated : 2022-12-17
Read more

Lahiran

Siapa yang Menghamili MuridkuBab 19 : LahiranSandiyya sudah berbaring di kamar rawat. Kini perutnya tak lagi buncit, wajah pucat dengan mata terpejam."Diyya .... " panggilku sambil menggenggam tangannya. "Maafkan Bu Endang tak bisa datang tadi malam," sambungku.Diyya membalas genggaman tanganku lalu membuka sedikit mata dan berkata, "Gak apa-apa, Bu.""Cepat pulih ya, Nak! Bayi kamu laki-laki. Bu Endang mau lihat dia dulu, ya!" ujarku dengan menyeka air mata yang tak mau berhenti untuk terus berjatuhan saat melihat Sandiyya.Sandiyya hanya mengangguk lalu memejamkan mata kembali, kondisinya begitu lemah. Setelah pamit dengan Suryati, aku langsung bergegas menuju ruang bayi.Sosok mungil itu terbaring dalam inkubator. Segera kutanyai perawat, apa yang terjadi hingga ia harus berada di situ?"Bayi Nyonya Sandiyya beratnya tidak normal, maka dengan itu ia harus masuk inkubator dulu.""Memang beratnya berapa, Sus?""Hanya 2 kilo, Bu."Ya tuhan, kecil sekali bayinya. Kasihan, air matak
last updateLast Updated : 2022-12-17
Read more

Ponsel yang Tertukar

Siapa yang Menghamili Muridku?Bab 20 : Ponsel yang TertukarHal yang pertama kulakukan adalah membuka aplikasi WhatsApp, kemudian menelusuri chat-annya. Tak ada yang aneh, hanya ada pesan dariku dan Juragan Yahya saja. Hem, Diyya juga tak memiliki grup. Kemudian lanjut ke galery foto, barangkali ada foto Si Om. Kubuka satu persatu, ada banyak foto Sandiyya bersama teman-temannya dengan berbagai fose. Penampilannya di situ tak tampak seperti anak SMP lagi, gaya berpakaiannya sungguh mentereng dan dewasa. Aku tak menyangka kelakuan muridku ini di luar sekolah sungguh berbeda dan liar.Kutarik napas sejenak, lalu melanjutkan membuka foto-foto tersebut. Ada satu foto yang menarik perhatianku, yaitu foto Sandiyya bersama tiga orang temannya juga seorang pria yang wajahnya dikasih stiker. Tubuhnya tinggi tegap dengan kemeja warna biru garis-garis serta jam tangan warna hitam dengan merk terkenal. Apa mungkin dia ayah si baby mungil? Tapi mereka tak berpose mesra, malah berfoto ramai-ramai.
last updateLast Updated : 2022-12-17
Read more
PREV
123456
DMCA.com Protection Status