Sesaat sebelumnya. Selena pergi menjemput Rosie dari rumah temannya itu, tentu saja tujuannya untuk mengamuk dan memberi pelajaran pada sahabat dari masa kecilnya itu.“Ya maaf, kamu tahu sendiri Alex bagaimana. Mana bisa aku melawan.” Rosie mencoba membela diri ketika Selena terus mencecarnya.“Ya, nggak seperti itu juga, Rosie. Kamu ‘kan bisa kirim pesan agar aku tidak jadi turun.” Selena tetap tidak terima jika kemarin dirinya harus diseret pulang oleh Alex.“Hei! Mana bisa! Mata Alex saja sudah seperti mata elang yang siap menerkam, salah gerakan sedikit dalam jariku atau ucapanku, bisa-bisa dia mengadukanku ke Daddy. Oh no! Aku tidak mau!” Baginya, Rosie memang lebih memilih menuruti ucapan Alex lantas bertengkar dengan Selena, daripada kelakuannya diadukan ke sang ayah—Daniello. Ayahnya seorang pemilik klub malam, tapi Rosie selalu sembunyi-sembunyi pergi ke klub malam lain untuk bersenang-senang, karena sang
Baca selengkapnya