Home / Romansa / Istri Baru Untuk Suamiku / Chapter 1 - Chapter 10

All Chapters of Istri Baru Untuk Suamiku : Chapter 1 - Chapter 10

48 Chapters

Habis sudah kesenangan

Dentuman musik terdengar menggema di ruangan dengan cahaya meremang. Botol minuman tampak berserakan di meja bersama piring dengan sisa camilan maupun buah.Seorang gadis berpakaian seksi tampak menari di tengah ruangan, meliukkan tubuh indahnya mengikuti musik yang berdentum keras.Seorang pria juga tampak bersama gadis itu, menari seraya memegangi pinggang ramping gadis itu dari belakang, bahkan sesekali mengusap hingga ke bagian perut dan paha. Dada pria itu menempel pada punggung gadis yang pakaiannya sedikit terbuka di bagian belakang, sesekali mencium pundak dan leher dengan tubuh bergerak mengikuti irama musik.“Setelah ini, apa yang ingin kamu lakukan, hm?” tanya Pria itu sedikit keras karena suaranya tersamarkan dengan dentuman musik yang menggema.Gadis itu berhenti menari, menyelipkan rambut ke telinga seolah ingin mendengar apa yang dikatakan oleh pria yang bersamanya.“Hah? Apa yang kamu katakan?” tanya balik gadis itu setengah berteriak.“Apa yang mau kamu lakukan setela
Read more

Ciuman tapi sakit

Suara teriakan melengking itu membuat siapapun yang mendengar langsung menoleh. Namun, pria yang sedang menggendong gadis berumur dua puluh enam tahun itu tak peduli dan terus mengayunkan langkah.“Alex! Turunin!” teriak Selena masih berusaha turun dari gendongan Alex.Pria berwajah tampan dengan tatapan dingin itu berhenti di dekat mobil berwarna hitam. Lantas menurunkan dengan kasar gadis bernama Selena dan merapatkan gadis itu ke body mobil. Alex lantas bersedekap dada menatap gadis yang kini berdiri sedikit sempoyongan, entah karena pusing digendong Alex dengan posisi kepala terbalik atau mabuk karena pengaruh alkohol.“Aku membencimu!” umpat Selena yang kesal.“Aku lebih membencimu,” balas Alex santai masih menatap Selena yang sedikit mabuk.“Aku kesal karena kamu selalu mengganggu kesenanganku!” teriak Selena gemas, sampai meremas udara di depan wajah Alex dengan kedua telapak tangannya.“Aku lebih kesal lagi karena harus mengurus bayi besar sepertimu,” balas Alex masih memasang
Read more

Tanggung jawab

Alex mengemudikan mobil membelah jalanan kota yang gelap dan hanya berpenerang lampu jalanan yang temaram. Dia sesekali melirik ke kursi samping kemudi di mana Selena ternyata tertidur pulas karena mabuk. Alex menggeleng kepala pelan, sebelum kemudian memacu mobil menuju kediaman keluarga Steward—Keluarga Selena.Mobil sedan hitam itu sampai di mansion besar bernuansa klasik. Seorang penjaga rumah membuka gerbang yang menjulang tinggi menghalau dunia luar dari mansion itu. Alex menekan klakson dua kali saat akan melewati gerbang, lantas memacu mobil hingga sampai di depan teras mansion itu.Seorang wanita berpakaian gaun malam tampak keluar dari mansion. Wanita berumur lima puluh tahunan itu terlihat begitu cemas dan kini berdiri di depan pintu menunggu mobil Alex berhenti dengan sempurna.“Kamu menemukannya?” tanya wanita yang tak lain adalah Evelia Fanneta—Ibu Selena, saat melihat Alex keluar dari mobil.“Tidak susah menemukannya, Bibi,” jawab Alex sopan, bahkan dengan senyum ramah
Read more

Archie Sayaka dan gadis berkuda

Di sebuah kota kecil, di belahan dunia lain. Seorang pria berumur dua puluh tujuh tahun, tampak berjalan masuk ke sebuah kantor berukuran kecil. Suara sol tak terlalu menggema ketika menapaki lantai, beberapa orang yang berpapasan tampak membungkuk memberi hormat.“Bagaimana perkembangannya?” tanya pria berpakaian formal itu kepada pria yang mengikuti langkahnya.“Semuanya sudah diurus dengan baik, tinggal mengeluarkan surat izin pembangunan saja,” jawab pria yang ternyata adalah asisten pribadinya.Pria itu masuk ke salah satu ruangan, lantas disambut oleh pria lain di sana.“Senang sekali bertemu dengan And, Pak Archie.” Pria tua bertubuh gempal itu langsung berdiri begitu melihat siapa yang datang.Archie Sayaka, putra kedua dari keluarga Sayaka, adik dari Alexander Sayaka. Pria blesteran Jepang-Prancis itu tampak memiliki wajah manis dengan kulit putih bersih. Meski wajahnya tampak seperti orang China, tapi pada kenyataannya Archie memiliki rambut berwarna kecoklatan seperti ibuny
Read more

Gadis lucu

Rambut berwarna hitam pekat panjang itu tergerai indah, diterpa angin yang membuat rambut itu melambai ke belakang. Tubuh rampingnya berbalut kemeja berwarna cokelat dengan bagian bawah yang masuk ke celana berbahan jeans berwarna biru muda.“No! No! No!” pekik gadis itu saat moncong kuda hampir mencium kepala Archie.Namun, siapa sangka jika tujuan utama Archie bukanlah menghentikan kuda itu, tapi menurunkan gadis yang ada di atasnya. Saat kuda itu hampir sampai di tempatnya berdiri, Archie sedikit minggir lantas kedua tangan dengan sigap meraih tangan gadis yang menunggangi kuda itu. Dia lantas menarik dan membawa gadis itu ke dalam pelukan.Kuda itu masih terus berlari dengan cepat, meninggalkan sang pemilik yang sudah tak berada di atas punggung.Sedangkan gadis itu sangat terkejut dengan yang dilakukan Archie, dia dan Archie jatuh ke tanah dengan posisi adik Alex itu berada di bawah.Hubert yang tadi memejamkan mata, lantas sedikit mengintip untuk melihat apa yang terjadi. Sampai
Read more

Sebuah janji

Di kota tempat Alex tinggal. Alex terlihat duduk dengan gelas berisi minuman di tangan. Dia lantas memejamkan mata seolah sedang mengingat sesuatu.“Cukup minumnya! Kamu sudah mabuk berat!” Alex tampak mengambil paksa gelas kristal dari tangan seseorang.“Lex! Biarkan sekali ini saja aku mabuk!” Suara pemuda yang kini bersama Alex terdengar begitu berat, kelopak matanya hampir tertutup, wajahnya memerah karena pengaruh dari alkohol yang masuk ke tubuh.Alex menggelengkan kepala, meletakkan gelas yang dipegang ke meja, lantas bersiap memapah pemuda mabuk itu pergi dari sana.“Kita pulang sekarang, aku akan mengantarmu,” ucap Alex merangkulkan satu tangan pemuda mabuk itu melingkar di lehernya.Namun, pemuda itu menolak ajakan Alex. Dia kembali menarik tangan dari leher Alex dan duduk di tempatnya semula.Alex terkejut dengan penolakan pemuda itu, menatap tajam dan mencoba mencari tahu apa yang sebenarnya diinginkan pemuda itu.“Lex, tolong … biarkan … biarkan aku sekali saja menjadi p
Read more

Bertanggung jawab seumur hidup

Selena masih tertidur pulas di kamar besarnya, di kasur yang berukuran king size nan empuk. Gadis itu tidur dengan posisi tengkurap di tepian ranjang, sedangkan satu tangan tampak menggantung ke lantai. Matahari yang meninggi, tak mengganggu tidur lelap gadis manja itu, meski sinarnya terasa menyengat di wajah manisnya dan langsung menyorot ke kelopak mata. Efek alkohol yang menguasai tubuh, membuat Selena benar-benar tak sadar sudah tidur berapa lama.“Selena, apa kamu tidak mau bangun untuk sekedar makan atau yang lainnya.” Suara lembut keibuan itu terdengar begitu nyaman di telinga. Evelia mencoba membangunkan Selena yang tak kunjung bangun meski waktu sudah menunjukkan pukul sembilan pagi.Selena tak bergerak, tampaknya dia memang sedang benar-benar menikmati mimpi indahnya, hingga tak mendengar jika sang ibu membangunkan.Evelia menghela napas kasar, putrinya itu memang selalu begini jika pulang dalam kondisi mabuk. Dia lantas berjalan ke arah jendela kaca yang membentang bagai d
Read more

Menjadikan Selena milikmu

Alex berangkat ke perusahaan seperti biasanya. Langkah kakinya yang begitu ringan tapi mantap, derap sol sepatu di lantai menciptakan suara yang menggema di koridor menuju ruangannya berada. Seorang pria lain berjalan di sebelahnya, pria itu adalah Aries—asisten serta tangan kanan kepercayaan Alex.“Bacakan jadwalku hari ini!” perintah Alex dengan suara pelan tapi tegas.“Siang ini Anda ada rapat dengan pihak Maxel Group, lalu dilanjut ….” Aries membacakan rentetan jadwal yang harus dikerjakan oleh Alex.Alex mendengarkan dengan seksama, sesekali mengangguk kecil untuk membalas sapaan staf yang memberinya hormat. Meski Alex adalah pemimpin tertinggi di sana dan terkenal kaku, keras, juga dingin, tapi dia selalu ingat akan nasihat Claira—sang ibu. Wanita paruh baya itu selalu berpesan agar tetap menghormati orang-orang disekitar, meski pria itu bersikap dingin.“Oh ya, Apa sudah ada kabar dari Hubert?”
Read more

Gejolak tak terpuaskan

Di sebuah kamar hotel berukuran besar dan terkesan mewah, dua manusia berlawanan jenis tampak sedang mengarungi bahtera penuh gairah untuk mencapai kenikmatan dunia. Namun, pria yang ada di atas tubuh wanita bertubuh polos nan seksi itu, tampak tak berkonstrasi dan lebih terlihat tak menikmati sama sekali percintaan panas itu.Alex mencoba melepas penat dengan mengajak bercinta seorang model ternama, berharap pikirannya bisa sedikit rileks dan tenang, setelah seharian merasa tertekan dan banyak sekali masalah yang dipikirkan. Namun, pada kenyataannya gairah itu memudar, seiring kata demi kata Sean yang terus terngiang di kepala.“Lex, apa kamu baik-baik saja? Apa ingin ganti posisi?” tanya wanita yang bersama Alex.“Sial!” Alex mencengkeram sprei seolah sedang meluapkan sesuatu.Alex memilih mengeluarkan miliknya, lantas bangkit dari posisi dan turun dari ranjang. Wanita yang tak sekali pernah melayani Alex, keheranan dengan sikap
Read more

Sheena

Di tempat Archie berada saat ini sedang siang hari. Pria itu duduk di depan bar kecil di kota yang akan mereka jadikan sebagai tempat pembangunan pabrik. Mata pria itu menelisik dan mengawasi setiap pejalan kaki yang berlalu lalang, orang-orang di sana memang lebih suka berjalan kaki, naik sepeda, atau menunggang hewan seperti kuda dan sapi. Sungguh kota kecil yang jauh dari polusi kendaraan, serta masih terjaga ke alamiannya. Pabrik yang akan didirikan Archie tidak akan memproduksi bahan kimia atau sejenisnya, lebih tepatnya hanya untuk perakitan dan gudang senjata tersembunyi, sebab itulah akhirnya Archie bisa membujuk wali kota di sana.“Sampai kapan Anda akan duduk di sini berjam-jam?” tanya Hubert yang tak habis pikir dengan Archie. Bosnya itu sudah duduk di sana hampir dua jam, tak berniat beranjak berdiri dan terus mengamati sekitar. “Apa Anda mencurigai sesuatu?” tanya Hubert lagi karena tak mendapat jawaban dari Archie.Archie menoleh H
Read more
PREV
12345
DMCA.com Protection Status