Semua Bab Adik Madu Pilihan Mertuaku: Bab 21 - Bab 30

37 Bab

PoV Danu

Setelah aku mengusir Nilam dari rumah, aku kira dia akan kembali kepadaku nyatanya hingga beberapa bulan berlalu dia tak lagi menampakkan batang hidungnya di depanku.Ada yang hilang dari hidupku. Tak ada lagi sosok istri yang perhatian dan begitu telaten melayaniku. Sangat berbeda dengan Viola yang manjanya tidak ketulungan.Memang benar kata orang, jika sesuatu akan terasa begitu berarti ketika sudah jauh dari hidup kita.Aku memang mencintai Nilam tapi datangnya Viola, mantan pacar yang dulu sangat aku sayangi membuatku buta akan adanya Nilam.Susah payah aku memperjuangkannya, tapi akhirnya aku juga yang membuangnya.Sesal kian bertambah tatkala tau bahwa Nilam telah menggugat ceraiku dan tanpa sepengetahuanku kami resmi berpisah."Viola! Apa selama ini kamu yang sudah menyembunyikan surat dari pengadilan untukku?" Tanyaku menahan emosi."Itu... Anu Mas." Dia terlihat gugup, tapi setelahnya berekspresi seperti biasa."Iya, Mas. Aku memang menyembunyikan surat itu darimu supaya kam
Baca selengkapnya

Karma Viola

"Ada apa, Nduk?" tanya bapak yang menghampiriku dari dalam."Mereka memfitnahku pak, menuduhku pelakor dan berencana mengusirku dari sini?""Astaghfirullah, tega sekali mereka.""Ibu-ibu sekalian! Apa kalian punya bukti bahwa anak saya ini seperti apa yang kalian tuduhkan?" Ucap bapak dengan lantang."Kalau merebut suami orang ya nggak perlu bukti lah," jawab ibu berbadan gemuk itu."Jika kalian tidak punya bukti, itu namanya fitnah. Lihat di depan rumah saya ada Cctv sebagai bukti bahwa kalian mencemarkan nama baik anak saya! Kalian mau masuk penjara ramai-ramai?"Meraka akhirnya bungkam dan hanya memandang satu sama lain."Jadi gimana ini, nggak mau aku dipenjara cuma gara-gara masalah orang lain?""Iya aku juga nggak mau."Aku tersenyum kearah bapak. Kini saatnya aku yang berbicara, dengan air mata yang sebenarnya sangat susah aku keluarkan ini."Saya sebenarnya merasa sedih, kok ada ya wanita yang tega seperti mbak Viola. Dia yang merebut suami saya tapi justru memfitnah saya. Asa
Baca selengkapnya

Tamu Tak Diundang

"Nduk, ada tamu yang ingin bertemu denganmu," ucap ibuku saat aku tanpa sengaja terlelap bersama bayi kecilku.Itulah salah satu nikmatnya menjadi ibu. Malam begadang dan siang bisa tertidur bersama jagoan kecilnya.Aku mengucek mataku yang masih sedikit blur dan berlalu ke kamar mandi untuk cuci muka supaya terlihat fresh."Memangnya siapa yang ingin bertemu denganku, Bu?""Sudah temui saja, nanti juga kamu tau!"Aku menurut dan beranjak menuju ruang tamu. Cukup penasaran juga siapa tamuku ini.Sepasang ibu dan anak tengah duduk manis di sofa rumahku ini, Mas Danu dan Bu Maya.Ada binar bahagia dari wajah Mas Danu saat melihatku, sedangkan aku? Biasa saja."Maaf Mas, Arsha baru saja tidur, jadi tidak bisa bertemu denganmu saat ini," ucapku pada Mas Danu. Meski dalam hati merasa penasaran kenapa mantan mama mertua juga ikut bersamanya."Sebenarnya kedatangan kami kemari bukan hanya menemui Arsha, tapi juga ada hal lain yang ingin kami bicarakan padamu."Benar firasatku, pasti ada maks
Baca selengkapnya

Cinta Abimanyu

"Oke jika memang kamu bersikeras tak mau rujuk dengan Danu, maka saya minta Arsha bersama kami, biar kami yang merawatnya!" Ucapan Bu Maya menghentikan langkahku, aku berbalik menatap dua manusia tak tau malu itu."Apa hak anda meminta Arsha ikut dengan kalian? Arsha itu anak saya, saya yang sudah mengandung selama sembilan bulan tanpa ada kepedulian dari kalian. Jadi untuk apa kalian meminta anak yang dilahirkan oleh wanita yang disebut mandul ini?""Iya saya tau kamu yang melahirkannya. Tapi Danu juga punya hak untuk merawat Arsha, dia ayahnya. Jika sewaktu hamil kamu jujur pada kami, sudah pasti kami akan memperlakukan kamu dengan baik. Jadi jangan salahkan kami jika kami abai terhadapmu, bukankah kamu yang menyembunyikan kehamilanmu itu?"Aku hanya mendecih."Benarkah jika saat itu saya jujur maka kalian akan peduli padaku? Bukankah saat itu kalian sedang fokus dengan menantu baru Ibu dan anak yang dikandungnya? Saya yakin jika saja anak Viola adalah anak Mas Danu, tak mungkin kal
Baca selengkapnya

Setelah Dua Tahun

Part 23❤️❤️❤️Hampir dua tahun berlalu, keadaan ekonomi ku kian naik. Tak ada kata yang bisa terucap dari lisan selain kata syukur dan syukur, atas nikmat yang diberikan oleh Allah.Ditambah lagi bayi mungilku kini berubah menjadi anak yang lucu dan pintar, kian menambah rasa nikmat syukurku.Banyak yang berubah setelah dua tahun ini. Mas Danu yang dulu kekeh meminta Arsha dariku akhirnya menyerah juga. Sedikit kabar yang aku tau bahwa dia sudah menikah lagi.Sedangkan Viola? Dari yang aku tau dari Abim, dia juga sudah menikah kembali dengan seorang laki-laki. Mungkinkan itu ayah dari anaknya? Aku tak tau. Yang jelas sekarang mereka menetap di Amerika.Satu do'a yang kupinta, semoga saja hidup mereka lebih baik dari sebelumnya dan bisa belajar dari kesalahan yang pernah mereka perbuat."Dua tahun sudah berlalu, dan aku masih menunggumu untuk membuka hatimu untukku. Apakah tak ada sedikit saja namaku bertahta di hatimu?""Aku sudah menyadari sepenuhnya bahwa kamu adalah lelaki yang te
Baca selengkapnya

PoV Danu Bagaskara

"Ma, ini kenapa tagihan kartu kredit bisa sampai puluhan juta? Memangnya kamu habis belanja apa aja?" Tanyaku kepada Shela, wanita yang resmi aku nikahi setahun lebih."Apaan sih, Pa? Lebay banget, cuma uang segitu aja diributin. Tadi aku jalan-jalan ke mall, ya sekalian deh beli baju, tas, sama perhiasan," jawab Shela santai. Sedangan pandangannya menatap lurus ke layar televisi yang menampilkan gosip para artis negeri ini."Ya ampun, Ma! Kamu nggak lihat lemari di kamar udah penuh sama barang-barang kamu! Buat apa belanja banyak-banyak toh ujung-ujungnya nggak kepakai dan ditimbun dalam lemari?"Bagaimana tak geram, hampir setiap hari kerjaan istriku hanya dandan dan belanja barang-barang pribadinya yang kurasa tidak penting.Tak ada tugas lain yang dia kerjakan, karena semuanya dihandle oleh ART.Aku sampai berfikir kenapa aku bisa menikah dengan wanita yang doyan shopping seperti itu? Mungkin jawabannya karena aku dibutakan oleh cinta.Aku bertemu dengannya di kantorku. Jika kalia
Baca selengkapnya

Tante Mulut Lemes

"Abim, kamu ini gimana sih? Udah Tante comblangin sama anak Tante, Vika yang cantik, eh malah milih janda, beranak satu pula."Sayup-sayup aku mendengar ucapan tamu yang baru saja masuk. Entah siapa aku tak tau karena suaranya terdengar asing."Emangnya kenapa kalau janda, Tante? Bukanya enak ya, udah paket lengkap dapat ibunya yang cantik plus anaknya yang lucu." Suara Mas Abim menjawab."Apa enaknya janda, bekas orang. Kan lebih baik sama Vika yang jelas-jelas masih gadis.""Udahlah Tante, kenapa sih maksain banget aku sama Vika. Dia itu udah aku anggap adik sendiri. Tante harus terima kalau saat ini aku sudah punya istri yang sudah jelas aku cintai!"Aku tersenyum mendengar jawaban suamiku ini. Baru kali ini ada orang di rumah ini yang kurang suka dengan kehadiranku karena yang kurasakan, semua anggota keluarga welcome dengan kehadiranku juga anakku.Tapi siapa wanita ini? Kenapa seolah dia juga berhak ikut campur dengan keputusan Abim menikahiku.Aku yang tengah mengecek perkemban
Baca selengkapnya

Sepasang Benalu

"Oh ini makanan dari luar ya? Restoran mana?" Tanya Tante Dewi sambil mengunyah."Enak ya, Tan? Beruntungnya aku punya istri yang pandai memasak," ucap Mas Abim.Uhuk... Uhuk..."Nih minumnya Tante!" Aku menyodorkan segelas air putih kepada Tante Dewi."Makanya kalo makan itu baca do'a dulu! Terus nggak usah buru-buru kaya lagi lomba makan aja.""Jadi ini masakan Nilam? Tau begitu nggak mau makan aku. Pasti cara masaknya nggak higenis.""Halah kamu ini sok-sokan. Lihat tuh piring kamu aja udah bersih kinclong, pake bilang nggak mau makan masakan Nilam segala. Bilang aja kamu udah kekenyangan saking menikmati masakan mantuku!"***"Jadi sebenarnya maksud kedatanganku kemari selain ingin mempererat tali silaturahmi kepada saudara tapi juga ingin meminta tolong," ucap Tante Dewi kepada Bunda."Meminta tolong apa, Wi?" Tanya Bunda."Hmn... Jadi gini, kamu tau sendiri kalau aku ini seorang single parent, nggak ada suami yang menafkahi. Aku bisa makan setiap hari hanya bergantung dari gaji
Baca selengkapnya

Omlet Cangkang Telur

"Eh Abim baru pulang kerja ya? Pasti capek, sini biar aku pijitin!"Mendengar deru mobil memasuki garasi, Vika segera menyambut sang pemilik mobil di depan pintu. Dasar tak tau malu, berani-beraninya dia menggoda lelaki yang jelas-jelas istri sahnya masih disini.Beruntungnya suamiku ini bukanlah tipe lelaki yang mudah tergoda, apalagi dengan makhluk seperti Vika. Dia memilih berlalu, mengabaikan Vika dan berjalan kearahku yang sedang menyuapi makan Arsha."Pintarnya anak ayah makannya habis banyak ya? Emangnya jagoan ayah makan sama apa?" Tanya Mas Abim."Asa makan ayam goreng sama sayur sop," jawab anakku."Wah enak ya, Ayah jadi pengen.""Enak dong, kan ibu yang masak," ucap Arsha sambil mengacungkan jempol tanganya."Bim kok kamu cuekin aku sih? Kan niatku baik, itu tandanya aku peduli sama kamu. Nggak kaya istrimu yang lebih memilih anaknya dibanding menyambut kepulangan suaminya." Vika datang dengan wajah masamnya."Anak Ayah tadi main apa aja sama Ibu?"Mas Abim abai terhadap V
Baca selengkapnya

Mabuk Seafood

"Dek udah belum siap-siapnya?""Sebentar, Mas! Tunggu aku pake lipstik sebentar, biar nggak kelihatan pucat.""Yaudah aku keluar duluan, mau manasin mobil. Yuk anak ayah tunggu di mobil!" Ajak Mas Abim kepada Arsha yang sudah rapi dan wangi itu.Rencananya akhir pekan ini akan kami habiskan untuk liburan bersama keluarga. Tak perlu pergi ke tempat yang jauh, cukup pergi ke pantai yang masih berlokasi di kota ini."Eh kalian pagi-pagi mau pergi kemana?" Tanya Tante Dewi dengan muka bantal khas orang bangun tidur, padahal arloji saat ini sudah menunjukkan pukul sembilan pagi."Kamu ini kalau bangun tidur mbok ya, cuci muka dulu terus gosok gigi! Mulut kamu bau bangkai tau," sungut Bunda sambil menutup hidung dengan jari telunjuknya."Halah bau mulutnya orang bangun tidur itu wajar. Kalian mau pergi kemana sih? Masih pagi juga.""Pagi apanya? Nggak lihat kamu, kalau matahari udah ada ditengah-tengah. Mbok kamu itu sadar, udah tua perbanyak ibadah! Bangun yang pagi terus sholat subuh!""I
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1234
DMCA.com Protection Status