"Apa kabar mas, pastinya lebih baik kan?" Sapaku kepadanya, tapi pandangannya mengarah ke perutku."Kamu hamil dek?""Seperti yang kamu lihat, bahkan sebenarnya anak ini sudah ada dari sebelum kamu menikahi Viola.""Lantas mengapa kamu nggak ngomong sama aku, Dek?""Waktu itu aku juga belum tahu, Mas. Mungkin karena aku terlalu terbiasa dengan gelar mandul yang disematkan Mama kamu. Takdir yang membuat perjalanan jodoh kita berakhir.""Enggak Dek! Sampai kapanpun kita akan menjadi sepasang suami istri.""Hey kamu terlambat mas, ini kita sudah resmi bercerai," ucapku menyerahkan surat cerai yang kebetulan aku ambil tadi pagi."Hahaha... Kamu ini lucu, Dek. Mana mungkin kita bercerai sedangkan aku tak pernah menceraikanmu dan tidak ada surat gugatan cerai yang datang kepadaku.""Kata siapa? Surat gugatan cerai dan surat-surat undangan persidangan selalu dikirim ke alamat rumah yang kamu tinggali, rumah mama eh maksudnya mantan mertua."Mas Danu tampak kebingungan, apa mungkin dia tak pe
Baca selengkapnya