Home / Romansa / Tujuh Tahun Yang Suram / Chapter 41 - Chapter 50

All Chapters of Tujuh Tahun Yang Suram: Chapter 41 - Chapter 50

61 Chapters

Bab. 41

“Sebelumnya, mas mau minta maaf sama kamu, benar-benar mas tak tahu dan tak sengaja tadi itu.” Ucap Sakha tak jelas buat Mirna semakin penasaran. “Maksudnya gimana, Mas?” Mirna berkerut alis menanyai Suaminya, sebab ucapan yang menggantung. Sakha lalu menarik nafas panjang lalu menghembuskan dengan pelan, meraih tangan Mirna dan mengecupnya sesaat. Heran semakin heran dibuatnya. “Jadi, waktu kamu tadi nelpon, mas, itu mas lagi sama Ristia.” “MAKSUDNYA?” rasa cemburu dan emosi langsung menyeruak di hati Mirna. Sakha tersenyum melihat reaksi cemburu istrinya. “Jadi, itu bukan mas sengaja, sayang. Tapi penumpang terakhir yang mas muat, memang Ristia. Mana mas tahu kalau penumpang yang order taksi sama mas, orangnya yang ini atau yang itu.” Sakha memberi penjelasan dengan baik pada istrinya, namun tetap saja rasa cemburu dan khawatir menggoda nurani wanita ini. Sebab Mirna tahu masa lalu Sakha dan Ristia bagaimana. “Koq, bisa sih, Mas ketemu dia lagi?” bibir itu mengerucut jengkel,
Read more

Bab. 42 (Extra Part )

Extra PartAndira tak kuasa menahan haru, saat ini ia bimbing putrinya untuk duduk di samping laki-laki yang sudah menghalalkannya menjadi istri secara agama dan negara. Abian, putra mama Syamira, adik ipar Nafia yang melamar putri Andira dan pak Mirwan ini. Andira tak menyangka kedatangan Nafia di rumahnya suatu sore bersama Abian adalah jalan jodoh anak gadisnya bertemu dengan jodohnya ini. Mama Syamira yang sisa kecantikannya masih nampak, duduk di samping Andira, berusaha menenangkan wanita yang pantas jadi anaknya, sebab Andira adalah kawan sejawat menantunya. Mama Syamira bersykur sebab kawan Nafia ini sekarang mendapatkan pengganti suaminya yang dulu berselingkuh, mama Syamira ingat dengan kisah hidup Andira. Sebab dulu beberapa kali melihat mama sambung Irina ini di rumah anaknya. Mama Syamira dan Andira pun tak menyangka bila akan menjadi besan di masa depan. Abian yang pertama kali melihat Andira di rumah pak Mirwan sore itu, buat ia langitkan do’[a tiap malam agar di jodohk
Read more

Bab. 43 ( Extra Part. 2 )

Extra Part 2.Andira dan Mirwan sedang menyambangi anak dan menantunya di rumah mama Syamira. Ya di rumah itu sekarang yang tinggal hanya mama Syamira, Abian dan Irina.Sementara mama Syamira dan Andira berbincang di ruang keluarga, dan Abian bersama ayah mertuanya terlihat berbincang serius di teras samping rumah. Teras ini sudah semakin luas, sebelum papa Hadi meninggal, papa mertua Irina itu merenovasi teras bagian samping rumah beliau, selain ditambah 2 meter kedepan juga di tambah kolam ikan kecil di sudut taman.“Bagaimana usaha bengkelmu, Nak?” Mirwan sudah mengganti panggilannya untuk Abian, bila dulu ia panggil Abian dengan sebutan mas Abian, sebab dulu sempat bekerja sebagai tenaga kontrak pada perusahaan BUMN yang mengurusi beras untuk pegawai Negeri Sipil dan Para Guru. Setelah kontraknya selesai, Abian memutuskan untuk membesarkan usaha bengkel milik kakaknya mengikuti saran Azlam dan kakaknya yang lain, sekarang mereka bukan hanya membuka satu bengkel tapi sudah ada cab
Read more

Bab. 44

Kebahagiaan terus menghampiri Andira, bila dulu tujuh tahun pernikahannya hanya membawa air mata, kali ini sudah tujuh tahun lebih rumah tangga keduanya dengan Mirwan membawa bahagia dalam hidupnya, Andira mensyukuri semuanya. Bila dulu Sakha tak menodai pernikahan mereka dengan perselingkuha, mungkin kebahagiaan yang Andira rasakan tak seperti sekarang ini. Sekarang yang Andira rasa bahagianya berlipat jauh dari penderitaannya dulu.Pertemuan dengan Sakha dan Mirna tadi juga salah satu kebahagiaan tersendiri buat Andira, sebab ibu sambung Zafian itu sedang hamil.“Alhamdulillah, Mbak, Zafian mau dikasi adek ini.” Canda Andira sambil mengusap pelan perut Mirna yang mulai nampak membola. Zafian juga terlihat bahagia tadi ketika dua pasang orang tuanya sedang bersembang tadi. Sayang kakak Irina tak ikut, sebab pengantin baru belum bisa kemana-mana, masih menjadi tahanan suami.“Iya, aku juga enggak nyangka, Mbak Dira. Padahal umur sudah kepala empat ini.” Sahut Mirna tadi sambil menghi
Read more

Bab. 45

Irina dan Abian duduk bertiga dengan mama Syamira. Mertua Irina itu sdang bercerita pada anak dan menantunya tentang kisah pertemuannya dengan papanya Abian. Kisah hidup yang begitu indah juga penuh dengan haru biru, sebab dulunya mama Syamira ini seorang janda beranak tiga sebelum bertemu dengan papanya Abian yang juga sorang duda anaka satu. Jadi Abian ini punya kakak tiga orang dari pihak ibunya, dan seorang kakak laki-laki dari pihak papanya.Irina sedikit kaget saat mengetahui itu, sebab Abian tak pernah bercerita tentang keluarganya pada Irina, namun Abian yakin mama mertuanya pasti sudah tahu dari kak Nafia.Dulu mama Syamira ini seorang PNS dengan status janda saat dikenalkan oleh tante Wita pada papa Hadi, saat itu papa Hadi seorang pekerja BUMN dan sudah menduda selama lima tahun.Lalu mengalirlah cerita tentang kehidupan mama Syamira dari mulut beliau sendiri. Istri tercinta dari papa Hadi yang masih cantik hingga sekarang.Flashback mama Syamira“Nanti kukenalkan sama sepu
Read more

Bab. 46 ( Flashback Mama Syamira_2)

Arga begitu bahagia dengan perkenalan Papanya dan Syamira yang dipanggilnya ibu. Dirinya sering meminta Wita agar mengantarnya ke rumah Syamira, dan mendesak papanya agar segera menikah dengan ibu Syamira. Dia tak sabar ingin segera punya mama lagi.“Pa kapan sih papa lamar ibu syamira, Arga gak sabar pengen punya mama lagi.” Tanya Arga suatu malam saat mereka baru selesai makan malam berdua saja.“Kamu pikir menikah itu gampang Ga?, bisa saja bu Syamira gak suka sama papa, atau mungkin anak-anaknya gak mau punya papa tiri.” Sahut Hadi sambil melirik pada putranya itu.“Kalau masalah anak – anak bu Syamira mah gampang Pa, biar jadi urusan Arga yang penting papa sama bu Syamira nikah dulu biar Arga bebas kalau mau ke rumah bu Syamira.”Arga baru sekali ke rumah Syamira, itupun dia memaksa Wita mengantarnya. Padahal Wita baru saja pulang kantor bersama Syamira saat itu.“Ngapain mau ke rumah tante Mira?, tante kan baru pulang kerja, pulangnya bareng – bareng tante Mira tadi.” Heran Wi
Read more

Bab. 47_Flashback Mama Syamira

“Mas, baru liat kamu lagi. Susah banget dihubungi sekarang.” Dia siska, saudara sepupu Tiara sedang mendekati Hadi sambil mengernyitkan alis melihat Syamira berdiri tak jauh dari samping Hadi.Seolah Hadi mengerti kalau Siska sedang bertanya siapa wanita yang disampingnya.Kenalkan ini Syamira, calon ibunya Arga”. Tegas Hadi menjelaskan.Sesaat Siska kaget dengan mata membulat.Syamira yang melihatnya jadi tidak enak sendiri.Sebenarnya setahun sejak kematian Tiara, Siska berharap dialah yang menggantikan posisi sepupunya itu menjadi pendamping Hadi. Selain karna Arga adalah keponakannya, memang dia ada rasa dengan Hadi.Siska ini janda anak satu, nama anaknya Dina.Siska tersadar dari rasa kagetnya lalu berkata “kamu udah lupa mba Tiara mas, gimana dia susahnya melahirkan Arga dan sakit – sakitan sebelum meninggal.”Hadi paham maksud pembicaraan Siska, tak ingin membuat Syamira sedih dan diapun enggan bertemu wanita ini sebenarnya. “Arga yang memilih Syamira, dia nyaman dengan ibu
Read more

Bab. 48_Flashback Mama Syamira

Pov Hadi.“Assalamualaikum, mas.’” Sebuah pesan masuk dari Syamira, segera kubaca, belum sempat kubalas masuk lagi pesan yang kedua.“besok cincinnya aku kembalikan ya mas,”Sudah kuduga, wanita ini pasti memikirkan kata – kata Siska tadi.Diam sesaat, lalu kubalas pesannya.“minggu depan setelah Wita nikah, aku urus pernikahan kita!.” Mungkin dia sedang jengkel atau malah ngamuk – ngamuk membaca balasan pesanku. Biar saja, enak saja dia mau kembaliin cincinya, wajah anakku dan anak-anaknya terlihat begitu bahagia tadi dan akupun demikian.Tadi sempat kubawa dua anaknya ke rumah sebelah, rumah kakak laki – laki Syamira. Kuutarakan niat baikku padanya dan beliau juga bahagia merestui aku dan adiknya. Bahkan kami sudah membicarakan tanggal pernikahan.Setelahnya kubawa anak – anak Syamira ke minimarket depan. Sedikit lancang tadi sempat kuajari mereka agar jangan panggil om lagi.“Panggilnya papa ya nak, papa Hadi,”. Pertama mereka terlihat malu – malu lalu mengangguk.Sori Syamira aku
Read more

Bab. 49

“Oh jadi janda tiga anak ini yang bikin mas Hadi lupa sama mbak Tiara? “ suara Siska begitu murka, dia sengaja menarik perhatian tamu – tamu yang lain untuk mempermalukan Syamira.Siska yang juga diundang oleh keluarga Wita, tak disangka akan datang dan membuat keributan di acara pernikahan Wita, lebih tepatnya mempermalukan diri sendiri sebenarnya.Sebenarnya dia bertindak seperti itu karna akan kalah lagi dari wanita yang dia anggap tak ada apa – apanya dengan dirinya namun berhasil menggaet Hadi. Pria incarannya.Wita geram sendiri di atas pelaminan melihat kelakuan Siska yang berusaha mempermalukan temannya.Wita berniat turun dari pelaminan, tapi dicegah oleh suaminya.“Biarkan Hadi yang menyelesaikan sayang, kita lihat sampai dimana usahanya untuk mendapatkan Syamira.” Hasan memberikan pengertian pada istrinya.Wita menurut, dia akhirnya memilih mengajak putra sambungnya untuk ngobrol. Sebenarnya Wita tidak tenang melihat Syamira yang hanya tertunduk di belakang Hadi.“Aku nggak
Read more

Bab. 50

Syamira tergugu di dalam kamar, suara tangisannya terdengar pilu di telinga Hadi.Ingin rasanya dia masuk dan menenangkan Syamira.Hadi gelisah sendiri di depan pintu kamar Syamira. Sementara Arga yang melihat papanya sedih dan bu Syamira yang menangis juga ikut gelisah dia takut bila bu Syamira membatalkan menerima lamaran papanya.“Kalau mas Hadi mau balik ke pesta, ditinggal aja mas, nanti syamira tenang sendiri, biar saya disini yang temani dan jaga anak – anak.” Mbak Syifa, kakak ipar Syamira berbicara pada Hadi sambil memangku anak Syamira yang paling kecil.“Mbak, saya mau bicara sama bang Ihsan.”“ Kalau gitu saya panggilin dulu mas.”“Nggak usah mbak saya yang akan kesebelah menemui sendiri.”Mbak Syifa hanya mengangguk.__ “Apa mas Hadi sudah yakin memilih syamira sebagai pendamping?, bukan apa – apa tapi saya sebagai kakaknya merasa kasian sama Mira kalau mas Hadi banyak wanita yang kejar – kejar. Nanti Syamira merasa malu. Ditambah lagi dia janda anak tiga sedangkan kamu
Read more
PREV
1234567
DMCA.com Protection Status