"Alice, Mama mau bicara!"Alice yang sedang sibuk melihat-lihat produk brand ternama untuk tas keluaran baru melirik sekilas. "Tolong hentikan permainanmu itu, Alice!"Alice rersenyum miring. "Kenapa, Ma? Mama ikut terluka? Mama sudah berubah?"Alice tertawa terbahak-bahak. Saat ini kondisi rumah sedang sepi hanya ada pelayan. Tuan Agatha, Gio dan Tuan Albern berada di kantor. Tuan Agatha sibuk mengurusi perkembangan bisnisnya. Atas bantuan Tuan Albern sedangkan Raline sedang menitipkan kedua putrinya di rumah orang tuanya. "Itu urusanku, Ma. Mama tidak berhak untuk ikut campur.""Tapi, ini sudah keterlaluan, Alice!""Ini belum seberapa, Ma.""Kamu belum merasakan bagaimana rasanya seornag ibu. Jadi, kamu bebas melakukannya sesuka hatimu."Alice geram. Kini ibunya ikut menyentil dirinya yang selalu gagal dan tidak akan pernah bisa mengandung. Kedua tangannnya mengepal kuat. "Jadi, mama juga ikut memojokkanku?" tnyanya dengan suara pelan dan penuh penekanan. "Mama tidam memojokk
Last Updated : 2023-07-26 Read more