Sebuah sentuhan lembut mendarat di kaki. Memijatnya perlahan, membuatku akhirnya tertidur karena keenakan.“Istriku tidur?” ucap Mas Kenzo dekat sekali di telinga, membuat bulu romaku meremang jadinya.“Belum ngasih upah, loh,” ucapnya lagi sambil mengecup pipiku.Aku membuka mata perlahan, menatap laki-laki di sebelahku yang sedang tersenyum-senyum sendiri. Ih, dasar aneh.“Uangku ada di tas, Mas. Kamu kaya tukang pijat aja pake tarif,” jawabku sembari menutup tubuh dengan selimut hingga ke bagian leher.“Bukan pake duit bayarnya, sayang. Tapi pake ....” Dia mengerling nakal.“Ish, tadi kan udah, Mas. Masa mau lagi?”“Nggak apa-apa, dong. ‘Kan udah halal,” laki-laki berhidung mancung itu memelukku dan ....Suara gemercik air membangunkanku dari tidur malam ini. Aku melihat jam dinding yang menggantung di tembok, ternyata masih jam dua pagi. Tidak lama kemudian Mas Kenzo keluar dengan tubuh hanya dililit handuk. Aku menutup wajahku ketika laki-laki itu menoleh, menyadari kalau diriny
Last Updated : 2022-12-18 Read more