Home / Romansa / Calon Istri Tuan Muda / Chapter 61 - Chapter 70

All Chapters of Calon Istri Tuan Muda: Chapter 61 - Chapter 70

108 Chapters

61. Kehadairan Dalam Sunyi

Sepanjang jalan menuju kamar mereka itu hanya diam saja. Pikiran Fandra terlalu banyak pertimbangan, begitu juga dengan Vana. Apa yang semestinya dia lakukan sekarang? Sanggupkan dia di sorot kamera? Sebab bukan tidak mungkin juga pengumuman itu tanpa adanya media, meskipun hanya berita kecil.“Selamat istirahat,” ucap Vana begitu sampai di depan pintu kamar Fandra.Pria itu tak menyahut dan tetap diam. Vana yang menuntunnya ke sana meskipun pikirannya sedang kacau. Ketika gadis itu hendak melepaskan tangannya, tapi Fandra justru mengeratkannya membuat Vana menatapnya tak mengerti.“Temani aku,” pintanya pelan.“Tapi ….”Belum juga Vana mengatakan sesuatu, Fandra sudah lebih dulu menariknya dari sana dan menuruni anak tangga menuju ruang bawah gedung selatan, istananya Fandra.Vana tak mengatakan apa-apa, hanya megikuti ke mana Fandra membawanya, lagi pula, dia sedang tidak ingin berdebat juga da nada hal yang harus dia putuskan saat ini, meskipun masih ada waktu untuknya memutuskan.
last updateLast Updated : 2023-06-24
Read more

62. Percayalah Padanya

“Masih ada waktu sampai Minggu, apakah kamu sudah membuat keputusan, Vana?” tanya nenek ketika minum teh bersama di waktu senja pada hari Jumat.Nenek nenaruh cangkir tehnya di atas meja setelah menyeruputnya sesaat lalu. Vana terdiam mendengar pertanyaan itu. Haruskah dia menjelaskannya sekarang?Halaman di depan teras gedung barat, di mana nenek dan kedua orang tua Fandra berada dan sering menghabiskan waktu bersama itu terasa hangat saat senja. Tiba-tiba Vana menjadi gugup, dia mengambil muffin dan mengigitnya untuk menyembunyikan senyum kecilnya yang rupanya dilihat oleh wanita tua itu yang ikut tersenyum kecil kemudian.“Kamu tak perlu merasa tertekan akan hal itu, Vana. Nenek hanya ingin hubungan di antara kita lebih jelas dengan adanya pertunangan resmi,” kata nenek, pandangannya menerawang jauh ke depan.Vana masih diam, mendengarkan apa yang hendak nenek sampaikan dan masih mengunyah muffin yang tinggal setengahnya. Pelatihan yang dia terima di rumah besar itu menjadi kebiasa
last updateLast Updated : 2023-06-26
Read more

63. Tengkuk yang Menggoda

Seperti yang Vana sampaikan pada nenek soal acara reuni kampusnya itu, tapi dia tak mengatakannya pada Fandra meskipun pria itu sendiri sedang libur. Hanya Diana saja yang nenek kasih tahu soal acara Vana itu dan menyampaikan rencananya. Usai sarapan Vana menghabiskan waktunya di kamar untuk berchat-ria dengan temannya terkait acara itu. [Jemputlah aku di depan,] kata Vana mengirimkan chat pada Heda. [Bagaimana yang lain?] Heda membalas. [Entah, coba tanya di grup.] [Nanti. Kebetulan aku baru pulang sif. Kau yakin, Van?] Heda bertanya, nada chatnya terdengar ragu. [Soal apa?] Vana ingin tahu juga meskipun dia menyadari maksud dari Heda itu. [Kau sungguh bisa keluar, bahkan saat makan malam?] Tentu saja Heda mengetahui aturan ketat di keluarga besar seperti Alatas, bukan hal mudah untuk berkeliaran apalagi di malam har
last updateLast Updated : 2023-06-27
Read more

64. Jejakku

Tak hanya Fandra yang terjatuh ke kasur milik Vana, tapi gadis itu juga ikut kehilangan keseimbangan tubuhnya dan menimpa pria itu, tepat di atasnya dan nyaris saja wajah mereka beradu. Senyum Fandra menghilang, tawanya juga terhenti, begitu juga dengan Vana, tapi dia tak bisa menghentikan napasnya yang memburu, bahkan ketika menyadari kedekatan tanpa jarak itu. Mereka berdua terdiam untuk beberapa saat lamanya tanpa mengubah posisi sampai akhirnya Vana berdeham kecil lalu bergerak mengambil jarak, dia terbaring di samping Fandra dan menatap langit-langit kamarnya. Detak jantung mereka seirama dalam dada, membentuk melodi indah yang mendebarkan, membuat keduanya terdiam bagai patung tidur. Meskipun kedetakan itu bukanlah yang pertama kalinya, tetap saja mereka tampak canggung sesudahnya tapi diam-diam menikmati melodi detakan di dalam dada. Apakah rasa yang mereka miliki itu sama?     &nb
last updateLast Updated : 2023-06-28
Read more

65. Reuni

Vana sudah siapa untuk pergi ke acara reuni kampusnya itu yang berlokasi di café Arzal. Dia mematut dirinya di cermin. Begitu hendak mengikat rambutnya dan melihat bekas jejakan Fandra, dia mendesis.“Sial!”Akhirnya dia menggerai rambut hitamnya untuk menutupi jejak kemerahan itu di tengkuknya yang masih tampak begitu jelas, tapi untungnya itu bisa tertutupi oleh rambut.Bunyi ponsel yang dia letakan di atas meja rias menarik perhatiannya. Nama Heda tampak di layar menghubunginya.“Ya? Aku sudah siap, tinggal turun,” jawabnya begitu menggeser tombol terima panggilan.“Aku tunggu, Van, nggak bisa masuk,” kata Heda.“Oke. Aku turun sekarang.”Sambungan terputus saat itu, hanya percakapan singkat saja. Dia meletakan kembali ponselnya lalu menyambar tas selempang ukuran sedang berwarna hitam, senada dengan celananya dan memasukan ponsel serta beberapa benda penting saja. Dia bergegas turun lewat ballroom. Para pelayan menyampaikan kalau Fandra sedang berada di gedung barat untuk bertemu
last updateLast Updated : 2023-07-01
Read more

66. Ketahuan

Sementara itu, Fandra sedang bersama Gavian di lantai bawah kamarnya, ruangan terlarang bagi siapapun kecuali Fandra yang mengizinkannya, biasanya dia akan menghabiskan waktunya dengan temannya di sana dan tidak ikut makan malam, itu sebabnya dia tidak mengetahui ketidakhadiran Vana di meja makan. “Jadi, Nenek sudah memutuskan untuk mengumumkan pertunanganmu dengan gadis itu?” Gavian sedikit terkejut ketika Fandra menceritakan rencana nenek. “Ya, finalnya akan ditentukan besok. Aku harus membuat keputusan,” kata Fandra, mendesah berat. “Kau belum membuat keputusan?” tanya Gavian, Fandra terdiam. Kedua pria seumuran itu terdiam, dua gelas piala di atas meja dengan cemilan ringan, hanya jus jeruk kemasan yang mengisi gelas itu karena Gavian harus pulang membawa mobil, akan lebih aman kalau tidak ada setetespun cairan keras dalam tubuhnya, ibunya cukup ketat juga seka
last updateLast Updated : 2023-07-02
Read more

67. Pengakuan yang Disukai

“Habiskan, ayo habiskan!” seruan seru dari meja Vana bersorak agar dia menegak satu minuman sebagai hukuman karena kalah bermain. Mau tak mau Vana mengangkat gelas piala itu yang berisi vodka, minuman yang kadarnya cukup tinggi dan efeknya pasti akan terasa besok pagi. “Yeeee!” Riuh sekali mereka ketika Vana menghabiskan isinya tanpa sisa. Ini untuk kesekiannya Vana kalah game truth or dare, sebuah game lama yang masih sering mereka mainkan hanya untuk membongkar rahasia mereka yang sudah sepantasnya menikah atau memiliki kekasih, tapi permainan itu hanya diisi oleh mereka yang belum menikah. Vana menolak menjawab dengan jujur dan memilih tantangan, bahkan ketika ditanya siapa yang dia sukai dulu di kampus, dia memilih bungkam meskipun mengundang kecewa. Bagaimanapun juga Vana tak akan mengungkapkan bagaimana perasaannya terhadap Arzal, tapi dia sempat menghadapi kebimbangan k
last updateLast Updated : 2023-07-03
Read more

68. Pagi yang Aneh

Vana tertidur di mobil, sesekali melantur efek dari minuman yang dia tenggak cukup banyak. Matanya terbuka dan melihat Fandra yang tengah mengemudi lalu tersenyum tak jelas.“Astaga, ada Tuan Muda di sini,” racaunya lantas tertawa kecil.Fandra menoleh padanya tepat di lampu merah dan memperhatikan Vana.“Sepertinya kau bersenang-senang Nona?” katanya.Kepala Vana bergerak membuat anggukan dan kembali tersenyum, matanya terbuka setengah sepertinya kesadarannya hanya sedikit.“Ya. Aku bersenang-senang,” katanya menarik napas.Fandra menggelengkan kepalanya dan mengarahkan pandangan kembali ke depan, berpikir bagaimana membawa pulang Vana? Rasanya tidak mungkin pulang sekarang di saat nenek dan ibunya mengawasi, bila mereka tahu Vana pulang dalam keadaan seperti itu, bisa menjadi buruk bagi gadis itu.“Aku harus memperingatkannya,” gumamnya.Lampu lalu lintas berubah menjadi hijau, Fandra menjalankan mobilnya lagi, tapi alih-alih lurus menuju rumahnya, dia membelokan kendaraan menuju su
last updateLast Updated : 2023-07-04
Read more

69. Janji Apa?

Vana sudah selesai berpakaian, dia mengenakan dress abu yang baru. Fandra tak mengatakan apa-apa lagi setelah Vana siap, dia hanya diam di balkon, menikmati godaan angin, tapi itu cukup membuat Vana penasaran apa yang sedang dia pikirkan.Dia memutuskan untuk menghampiri Fandra dan mengingatkannya untuk segera pergi. Pria itu menoleh tapi tetap diam membuat Vana menjadi canggung karenanya.“Ayo sarapan dulu, kau pasti lapar,” kata Fandra yang nada suaranya kembali seperti biasa, dingin.Menoleh padanya, Vana menatap Fandra beberapa saat.“Tapi bagaimana dengan pertemuannya? Nenek bisa marah,” katanya.“Tidak apa-apa, aku sudah memberi tahu Nenek kalau kau bersamaku, dan lagi Kak Fika bilang kalau ada urusan sampai siang, jadi pertemuan akan diadakan begitu dia datang, tak usah khawatir,” jelasnya.Vana menganggukan kepalanya pelan meskipun sebenarnya dia tidak paham dengan perubahan yang terjadi pada Fandra, padahal pagi tadi sebelum dia masuk kamar mandi tampak baik-baik saja.“Secep
last updateLast Updated : 2023-07-06
Read more

70. Kau Sudah Melihat Itu?

Keduanya kini berada di dalam mobil menuju pulang setelah beberapa saat terdiam tanpa banyak bicara lagi, bahkan sekarang pun, setelah hampir setengah jalan mereka diam.Perhatian Vana tertuju pada sebuah foto kecil yang tergantung di atas, dia memperhatikannya.“Ini bukan mobilmu, ya?” tanyanya.Fandra menoleh tapi tak mengatakan apa-apa.“Mobil ini terlalu rapi, dan nyaris tidak ada apa-apa, hanya itu,” tunjuk Vana pada foto yang tergantung.“Kau jeli juga ya meskipun lama,” balas Fandra dengan nada menyindir. Vana berdecak.“Jadi, ini mobil Gavian? Apa yang terjadi? Mobilmu, mana?” tanyanya bertubi.Pria itu tertawa kecil, memalingkan mukanya ke luar jendela. Vana memperhatikannya, seketika dia memiliki pertanyaan tentang bagaimana dia bisa bersama pria itu padahal jelas tak mengatakan apa-apa padanya.Kedua mata Vana mengerjap, apa yang Fandra tertawakan? Ada yang aneh di sini, dia juga tidak tahu mengapa bajunya diganti, padahal bisa saja pakai baju yang dia kenakan kemarin, dan
last updateLast Updated : 2023-07-09
Read more
PREV
1
...
56789
...
11
DMCA.com Protection Status