Vana tiba di salah satu restoran yang tak jauh dari tempat pertemuan sebelumnya bersama Arzal. Dia sempat menyetop taksi sebelumnya demi mempersingkat waktu untuk bertemu teman-temannya yang cukup sibuk, dan hanya ada waktu pas jam makan siang.Beberapa tangan melambai padanya begitu memasuki restoran yang ramai. Dia membalas dengan mengangkat tangannya juga dan tersenyum sembari menghampiri meja di sudut ruangan yang di huni oleh beberapa gadis. Ada sekitar empat gadis itu sana, menyambut Vana antusias.“Astaga, Vana!” jerit tertahan seorang gadis yang tampak begitu cantik dengan sapuan make up sedikit tebal, bibir merah yang mengkilap, kelopak mata bereye-shadow pink pastel, da nada sedikit sesuatu yang sebenarnya cukup kentara di bawah matanya. Gadis itu cukup mengetahui banyak hal tentang make up, namanya Giana.“Kau kemana saja, Vana?” tanya salah sati dari mereka yang berkacamata, menatap Vana kangen, dia adalah Sabina. “Susah sekali menghubungimu, yang seolah kau pergi ke suat
Last Updated : 2023-05-10 Read more