Nuri tidak berdaya. Tubuhnya masih penyesuaian di hari pertama jualan. Mata mengantuk dan rasa lelah yang luar biasa. Begitu selesai mandi, Nuri solat magrib, dan langsung berbaring di kasur. Drt! Drt! Tanpa melihat siapa yang menelepon, Nuri langsung saja mengangkat panggilan itu. "Halo, assalamu'alaikum, Nuri.""Wa'alaykumussalam, Mas.""Nuri, saya di depan warung, kenapa tutup ya? Apa gak jadi pembukaan hari ini?""Ya Allah, Mas di depan ya. Udah habis, Mas. Jam setengah lima udah habis, Mas. Ini saya malah lagi rebahan, lagi merasakan lelah luar biasa.""Yah, sayang banget, padahal saya mau nyobain masakan kamu. Jadi saya pulang lagi dong nih?""Iya, Mas, maaf ya. Saya ngantuk berat dan beneran capek. Untung tadi ada Udin yang bantuin cuci mangkuk dan panci. Saya udah gak sanggup, Mas. Besok buka jam sebelas, Mas. Datang awal saja ya, Mas, biar kebagian." "Ya sudah, gak papa. Kamu istirahat saja.""Oke, Mas, assalamu'alaikum." Nuri sudah setengah sadar. Ponselnya ia matikan ag
Baca selengkapnya