Earl melonggarkan dasi yang terasa mencekiknya seharian ini, dia baru saja tiba di Hamburg setelah perjalanan bisnisnya di Hongkong dua minggu, lalu dilanjutkan ke China dan terakhir Jepang, bisnisnya di wilayah Asia sedang mengalami peningkatan yang cukup signifikan dan membuatnya sangat sibuk. Pria itu benar-benar terlihat gila kerja, bahkan semua pesan Vale yang terus bertanya kapan kepulangannya untuk mengurus pernikahan mereka hanya dijawab sekadarnya oleh Earl dengan janji-janji yang hanya omong kosong.Hidup pria itu kini hanya tentang bekerja, bekerja dan bekerja. Dia tengah menghindari sesuatu, namun seolah enggan untuk mengakuinya. Perasaan yang dia rasakan justru berbanding terbalik dengan yang seharusnya. Dia merasa hampa, kehilangan All benar-benar menyakitkan, namun seharusnya dia bahagia, karena hubungannya dengan Vale akan berjalan mulus, wanita itu bahkan sudah menyusun tentang pernikahan mereka dan sibuk sendiri. Namun, yang Earl rasakan hanya kehampaan yang tiada ak
Read more