All Chapters of Unspoken Pain (Luka yang Tak Terucap): Chapter 71 - Chapter 80

83 Chapters

Part 70 | Thanks for Coming

"Aku tidak peduli!! Aku tidak peduli apakah wanita itu hamil bahkan mati sekalipun!! Aku tidak ingin kau bertemu lagi dengannya!!Arghhh!!" Vale berteriak dengan emosi yang tak terbendung lagi. Dia membanting semua benda yang ada di dekatnya. Dia membenci fakta jika dia kalah lagi dari Allexa. Wanita itu memiliki kunci yang akan membuatnya terikat seumur hidup dengan Earl."Aku akan bunuh diri jika kau berani menemuinya lagi, Earl! Aku tidak main-main dengan ucapanku!!" Vale kembali meraung keras dan menumpahkan segala emosinya, membuat Earl sedikit kesulitan untuk menenangkan wanita itu, dia berusaha untuk memeluk Vale walau mendapat penolakan keras dari Vale."Sayang, Valeria. Tenang dulu, kita bicarakan ini baik-baik ya, aku tidak ingin kau emosi seperti ini." Earl berusaha untuk memeluknya. Dia merasakan Valeria terus memberontak dengan memukul-mukul dadanya."Aku serius, Earl!! Aku akan mati jika kau menemuinya lagi!! Kau harus berjanji untuk berhenti menemuinya dan menganggapnya
Read more

Part 71 | Betrayed Promise

Valeria mencengkram kuat-kuat rambutnya, membanting semua skincare dan bodycare yang ada di meja riasnya, dia berteriak keras dengan nada frustasi. Dia baru mengetahui jika dua hari yang lalu Earl pergi ke Swiss dan menemui Alle lagi, pria itu telah melanggar janjinya dan mengkhianatinya. Vale ketakutan, dia menggigit kukunya dengan tubuh yang bergetar hebat."Tidak... Tidak ... Earl pasti mencintaiku. Earl hanya mencintaiku! Arghh ... Tapi bagaimana bisa dia begitu jahat dan lebih memilih menemui wanita itu dan mengkhianati janji yang telah dibuatnya?!" Vale kembali mengerang frustasi. Dia berpikir harus melakukan sesuatu. Dia harus melakukan sesuatu yang membuat pria itu jera dan ucapannya bukanlah sekedar ancaman.Earl bahkan bersikap seperti biasa dan kemarin mereka baru saja memilih cincin pernikahan. Bagaimana bisa pria itu begitu jahat dengan membohonginya.Vale terlihat linglung dan kelabakan, namun dia tau cara untuk membuat Earl terus bertahan di sisinya. Dia akan membuktika
Read more

Part 72 | His Wedding Invitation

Sebuah pesan teks yang lagi-lagi Alle terima di pagi hari membuatnya tersenyum kecut, Valeria kembali memberinya kabar tentang persiapan pernikahan wanita itu dengan Earl. Lalu dia membuka ruang obrolan pesannya dengan Earl. Sudah enam minggu sejak pria itu datang, Alle masih memberikan kabar tentang baby peace, namun tidak satu pun pesan yang dibalas oleh Earl.Alle senang, namun juga sedih. Dia senang setidaknya Earl akhirnya menemukan kebahagiaan karena cintanya, namun ada kesedihan dan ketakutan, jika nantinya dia tidak selamat, dia tidak ingin Vale menjadi ibu tiri baby peace-nya, dia tidak ingin anaknya menerima kebencian dari Vale."Xa, sarapan dulu." Panggilan dari Jeremy membuat wanita itu tersentak, dia tersenyum lembut pada Jeremy yang dibalas dengan senyum manis Jeremy yang mendekat dan merangkulnya menuju meja makan. "Bagaimana keadaanmu hari ini?" Tanya Jeremy membelai rambut Allexa. Pria itu sejak dua minggu lalu lebih sering mengunjunginya, dia mengatakan sudah resign
Read more

Part 73 | Her Last Fight, Maybe...

Jeremy mengetuk pintu rumah Alle dengan tenang, sebenarnya dia telah memiliki kunci rumah wanita itu, namun demi kesopanan dan menghargai Alle, Jeremy lebih sering mengetuknya sebagai tamu.Namun, hingga ketukan kelima dia masih juga belum mendapat jawaban dari Alle, seketika jantung Jeremy berdetak cepat, dia langsung membuka pintu itu dengan kunci rumah yang dia miliki, lalu saat pintu terbuka lututnya langsung melemas melihat Alle yang terkapar tidak jauh dari pintu.“A…Allexa ….” Jeremy merangkak dengan keringat dingin yang langsung membasahi seluruh tubuhnya, namun dia tidak ingin kehilangan akal dan larut dalam kesedihannya melihat keadaan Alle. Dia langsung menelpon ambulance, dan jantungnya rasanya seperti ditikam begitu hebat melihat hidung Alle dengan darah yang cukup banyak.Jeremy berusaha menemukan denyut nadi Alle, sedikit kesulitan dan itu membuat jantungnya semakin berdetak menggila ketakutan.“Alle, kau berjanji akan bertahan untuk bayimu dan aku. Kau sudah berjanji,
Read more

Part 74 | Will Not Hide it Anymore

Alle akhirnya diperbolehkan pulang, Jeremy dengan begitu perhatian membopong Alle untuk masuk ke mobilnya, memasangkan sabuk pengaman untuk Alle lalu berlari ke sisi kemudi dan melajukan mobilnya meninggalkan rumah sakit.“Jeremy, aku meminta Mommy dan Daddy datang, termasuk Axel, juga Mommy dan Daddy Earl. Kupikir … aku tidak ingin mengkhianati mereka dengan menyembunyikan ini lebih lama lagi. Aku juga ingin menceritakan tentang pernikahanku dari mulutku sendiri, bukan karena mereka yang mencari tau. Bagaimana pun, aku tidak ingin Mommy dan Daddy menyalahkan Earl sepenuhnya, padahal di sini aku juga menjadi antagonis yang memberi makan egoku karena rasa cintaku pada Earl.” Ucap Alle dengan air mata yang kembali menetes, mendengar itu membuat Jeremy langsung menggenggam tangan Alle.“Kapan mereka akan datang, Xa?” Tanya Jeremy membuat Alle tersenyum tipis, mungkin malam ini atau besok.Mereka tiba di rumah dan tepat sekali, Jeslyn, Kern, Axel, Jennie juga Edward sudah ada di depan rum
Read more

Bab 75 | Tough Days Will Begin

“Allexa ….” Jantung Axel rasanya direnggut paksa entah untuk yang ke berapa sejak menginjakkan kakinya di Swiss, dia langsung beranjak dan bersimpuh di bawah Alle dan mengusap darah yang keluar dari hidung wanita itu.“Sayang … Apa yang terjadi?” Kern langsung membawa Alle dalam dekapannya dan memeriksa keadaan putrinya itu.“Kita ke rumah sakit sekarang.” Ucap Kern dengan tegasnya. Namun Alle langsung menahannya dan memberikan senyumnya di tengah sakit kepala yang mendera dan semakin terasa menyakitkan.“Daddy, aku baru saja pulang dari rumah sakit. Akan konyol jika aku kembali ke rumah sakit lagi.” Ucap Alle sedikit terkekeh, namun tidak dengan semua orang yang ada di sana terkecuali Jeremy yang diam-diam hatinya merepih pilu.“A…Apa …?” Jeslyn membekap mulutnya dan menggelengkan kepalanya tidak mengerti dengan tubuh yang panas dingin. Apa yang terjadi pada putrinya?“Apa … Apa maksudmu, sayang?” Kini Jennie yang bersuara dengan air mata yang berlinang di wajahnya. Rahasia apa lagi
Read more

Part 76 | A Painful Decision

Kern menarik napasnya panjang sebelum memasuki kamar Alle. Dia telah membawakan sandwich juga susu ibu hamil untuk putrinya itu. Dia lalu membuka pelan pintunya dan mendapati Jeslyn yang sudah terjaga dan menatap Alle dengan tatapan sedih juga air mata yang membasahi wajah Jeslyn.“Sayang ….” Bisik Kern membuat Jeslyn tersenyum pedih. Kern meletakkan nampan berisi sarapan Alle itu di nakas samping ranjang. Lalu langkahnya beranjak menuju sisi ranjang yang lain untuk mendekat ke arah Jeslyn.“Putri kita … Putri kita ….” Jeslyn tidak sanggup melanjutkan kalimatnya karena suaranya kalah dengan isakannya, Kern lalu mendekap Jeslyn erat dan diam-diam menangis di balik punggung istrinya itu.“Aku tau … Kita akan menghadapi ini bersama, sayang. Alle akan sembuh dan melahirkan cucu kita dengan sehat. Dia putri kita yang kuat. Dia akan melewati ini semua bersama kita. Kita harus kuat untuknya.” Bisik Kern lalu mengurai pelukannya dan menangkup wajah Jeslyn untuk menghapus air matanya, memberika
Read more

Part 77 | Is That A Sign?

Di tengah malam yang begitu sunyi, langkahnya terdengar gusar dan tergesa-gesa, membuat bunyinya menggema di lorong rumah sakit yang begitu sepi.Pikirannya penuh dengan pertanyaan, Mommy-nya bukan orang yang bisa sakit dengan mudah, apalagi sampai masuk rumah sakit.“Daddy … Bagaimana keadaan Mommy?” Tanya Earl begitu memasuki ruang rawat Jennie dan melihat Edward begitu kacau, menggenggam tangan Jennie yang masih memejamkan matanya.Edward menatapnya kecewa dan penuh luka, membuat Earl terpaku beberapa saat dan mencoba memahami keadaan.“Stress, tekanan darahnya tinggi dan membuatnya collapse, jika tekanannya terus tinggi dia bisa terkena stroke ringan.” Ucap Edward dengan nada dinginnya dan membuat Earl terkejut bukan main.“Apa …? Bagaimana bisa, Dad? Apa yang membuat Mommy stress?” Tanya Earl benar-benar tidak mengerti dan itu berhasil memancing emosi Edward.Pria tua itu langsung menarik kerah baju Earl dan membawanya keluar dari ruang rawat Jennie, lalu tanpa aba-aba lagi dia la
Read more

Part 78 | Painful Truth

Hari-harinya semakin kacau untuk pria itu dan dia masih berusaha untuk mengendalikan perasaannya yang semakin tak terkontrol di mana hatinya terus berteriak memanggil nama Alle dan tiada hari tanpa kegelisahan yang melingkupinya.Padahal pernikahannya semakin dekat, namun kini dia bahkan tidak peduli lagi dengan itu, menyerahkan semuanya pada Valeria dan justru sibuk untuk menangani masalah hatinya. Dia tau sesuatu yang salah telah terjadi.Di saat dia telah yakin dengan pilihannya dan terus mengabaikan perasaannya tentang Alle dengan pikiran jika semua yang dia rasakan pada Alle hanya rasa bersalah, namun yang terjadi justru sebaliknya.Dia merasa hampir gila tidak bersama wanita itu, hidupnya terasa begitu sengsara dan penuh kegundahan, dia terus memimpikan Alle seperti alam bawah sadarnya ingin menyadarkan betapa dia merindukan Alle.Bahkan pikirannya tanpa terkendali terus mengingat memori-memori saat mereka bersama. Semua itu semakin membuat Earl kacau dan dalam rentang waktu itu
Read more

Part 79 | Daddy's Daughter

Langkah pria paruh baya itu begitu berat memasuki kamarnya, membawakan sarapan juga susu ibu hamil untuk putri tercintanya yang begitu malang.Mengingat-ngingat kembali bagaimana dia yang dulu begitu kejam menyakiti fisik dan batin istrinya, mungkin ini karma untuknya, melihat putrinya disakiti oleh pria yang dicintainya, ternyata menikamnya begitu dalam.Kern mengusap air mata yang membasahi wajahnya sesaat sebelum memasuki kamar Alle. Dia menatap dalam pintu di depannya dan menekan dadanya yang begitu sesak, mencoba menarik kedua sudut bibirnya untuk memberikan senyum terbaiknya.Jeslyn dilarikan ke rumah sakit dua hari yang lalu, terlalu stress dan kelelahan, wanita itu tidak sanggup menanggung beban luka melihat penderitaan Alle, dia selalu menangis setiap malam hingga membuatnya jatuh sakit.Dia dan Axel bergantian untuk menjaga Jeslyn dan Alle, pagi ini Axel yang menemani Jeslyn di rumah sakit, sedang dia menemani Alle.Kern menekan handle pintu kamar Alle dan melihat Alle yang
Read more
PREV
1
...
456789
DMCA.com Protection Status