Hari-hari terus bergulir tanpa terasa. Rutinitas Andrio berubah drastis. Dia yang biasanya menghabiskan waktu dengan bekerja dan menemaninya istrinya jalan-jalan kini hanya bisa diam duduk di atas kursi roda. Orang-orang rumahnya, adik-adik mendiang Anjani termasuk Alena terlihat dengan senang hati merawatnya. Mereka bergantian menyuapinya makan. Alena yang memandikannya dengan air hangat, kadang berendam di bath up, kadang hanya mandi dengan di lap kain. Sungguh, walau wajah-wajah mereka terlihat bahagia melakukannya, Andrio justru merasa sedih melihatnya. Dia merasa amat malu sudah menyusahkan orang-orang yang harusnya dia lindungi. Kadangkala Alena mual-mual dan muntah di wastafel. Dulu dia lah yang membantu istrinya, merapikan rambutnya, memijat tubuhnya. Kali ini dia hanya bisa diam melihat istrinya muntah-muntah. Dulu, jika Kenzy menangis di tengah malam dan membuat Alena terbangun, dia lah yang mengalah, meminta Alena tetap tidur dan dia yang mendiamkan Kenzy. Sekarang jik
Last Updated : 2024-01-09 Read more