Semua Bab Legenda Pendekar Pedang Naga Terakhir: Bab 31 - Bab 40

96 Bab

BAb 31. Laporan Penelusuran

Ho Xiuhuan mengulurkan tangannya untuk mengelilingi tubuh dari Guang Mei-Yin. Ia meletakkan satu lengan mengelilingi punggungnya, dan lengan lainnya di belakang lututnya. “Saudari Mei mohon maaf, tolong lingkarkan tanganmu di bahuku.” ucap memohon Ho Xiuhuan.“Aish, kenapa ia masih saja berbicara sangat formal kepadaku … .” gumam Guang Mei-Yin.Saat sudah di gendong tubuh keduanya menjadi sangat berdekatan, Guang Mei-Yin yang wajahnya berada di depan dada dari Ho Xiuhuan sedang berpura-pura lemah pun merasa senang dan sangat ingin tersenyum, namun ia harus bisa menyembunyikan senyumannya agar tidak terlalu kentara kalau ia sedang merasa bahagia.“Dada Saudara Ho kenapa sekarang terlihat sangat kuat dan keras sekali yah … .” Tanpa disadari Guang Mei-Yin, ia bergumam tentang bagian tubuh dari Ho Xiuhuan yang sekarang terlihat lebih berotot dibanding dengan pertemuan pertamanya, yang terlihat sangat kurus dan pucat.“Ah apa yang ada di pikiranku sekarang. Ya ampun, kenapa pikiranku malah
Baca selengkapnya

BAB 32. Insting Guang Mei-Yin

"Anehnya aku tidak berpikir kalau perempuan itu merupakan iblis." ucap ragu Guang Mei-Yin."Apa maksudmu Saudari Mei! Aku mendengar sangat jelas suara ledakan itu! Sangat kencang sekali." seru tidak percaya Ho Xiuhuan. Ia menganggap yang mempunyai kekuatan itu pasti seorang iblis tingkat tinggi. "Dan kamu pun sempat pingsan kan?" ungkapnya dengan lirih. "Mei'er kamu pingsan?" tanya khawatir Guru Fang Yuan. "Tadi kamu bilang hanya terhempas saja." Lanjutnya menekankan."Enak saja! Siapa yang pingsan!" seru Guang Mei-Yin menutupi rasa malunya. "Tuan, kenapa hanya keluarga Tuan saja yang masih hidup di wilayah selatan Desa ini?" Tiba-tiba Guang Mei-Yin menoleh dan bertanya kepada Gong Yibo Tetua Desa.Ia yang berusaha untuk mengganti topik pembicaraan dan dengan gegabah mempertanyakan masalah yang agak sensitif kepada Tetua."Bi~bi Mei, a~pa~kah kamu curiga kepada Tetua?" bisik Guang Xian Xie yang tidak percaya dengan apa yang dikatakan oleh Guang Mei-Yin."Ada apa denganmu Saudari Mei
Baca selengkapnya

BAB 33. Batu Iblis

"Kepala kambing bertanduk!"Suara lantang yang sangat meyakinkan terdengar dari bibir tipis Guang Mei-Yin di ruangan tamu rumah Gong Yibo."Menurut apa yang diajarkan oleh Guru, kepala kambing bertanduk ini merupakan salah satu lambang dari iblis.""Bisa kamu tunjukkan batu merah kepala kambing bertanduk itu?" pinta Fang Yuan."Saudara Ho, bisa tolong ambilkan batu berhala itu dan tunjukkan kepada Guru.""Baiklah."Ho Xiuhuan dengan sigap mengambil batu itu dan langsung menunjukkan kepada semua orang di ruangan itu.Kepala kambing bertanduk iblis berwarna merah yang ditunjukkan oleh Ho Xiuhuan itu merupakan penyatuan dari beberapa serpihan batu yang ditemukan oleh Ho Xiuhuan dan Guang Mei-Yin dengan cara menyelinap pada malam hari.Serpihan batu-batu itu setelah bersatu dengan ajaibnya dapat menempel erat dan membentuk kepala kambing bertanduk iblis."Waah Bibi Mei, kamu luar biasa sekali bisa tahu kalau serpihan batu berwarna merah itu bisa menjadi batu sembahan berbentuk kepala kambi
Baca selengkapnya

BAB 34. Melawan Kekuatan Api

"A~aku juga tidak tahu harus berbuat apa, bukan keahlianku dalam merencanakan strategi bertarung ini."Suasana mulai mencekam karena Su Yang mulai menunjukkan aura api dan hawa panas yang sangat membara."Apa! Bagaimana ini! Kakak tiri Gao! Kamu disini adalah orang dengan kekuatan berlevel 4, lebih tinggi dari yang lainnya dan setara dengan Bibi Mei. Menurutmu kita harus bagaimana melawan perempuan dekil ini!""Hmm … .""Sepertinya … .""Kita langsung serang saja dia." ucap Gao Zu tenang."Tidak!!! Kita tidak boleh langsung menyerang!" teriak Guang Mei-Yin, "Kita sekarang tidak boleh gegabah. Saudara Ho cepat pikirkan bagaimana cara kita melawan perempuan ini!?" Lanjutnya."Kenapa kita harus menurut-" "Diam kamu!!!"Guang Mei-Yin memotong perkataan dari Guang Xian Xie, agar Ho Xiuhuan bisa dengan cepat berpikir untuk bagaimana bisa melawan Su Yang dengan aura api nya ini."Kita bertahan.""Bertahan? Maksudmu kita akan bertahan untuk melawan serangan dari perempuan itu Saudara Ho!""I
Baca selengkapnya

BAB 35. Iblis Berjubah Hitam

Ho Xiuhuan sebelumnya meminta agar kembar Guang Chen untuk mengeluarkan akar pohon dari cincin mereka untuk dililitkan di tangan Su Yang. Berharap Gao Zu yang terakhir mendapat bagian untuk menyerang, bisa membuat Su Yang takluk oleh jurus pisau bayangan.Namun yang terjadi adalah tiga pisau yang dikeluarkan oleh Gao Zu justru semuanya meleset, yang membuat semua murid dari Akademi itu keheranan. Kenapa Gao Zu dengan kekuatan level 4 nya bisa gagal mengeksekusi jurus andalannya itu.Karena rencana pertama gagal Ho Xiuhuan dengan cepat mengambil tameng dari tangan Guang Xian Xie, lalu dengan cepat menabrakkan diri dengan tamengnya ke tubuh Su Yang.Hantaman akibat dari tabrakan tadi membuat Su Yang kehilangan keseimbangannya dan sulit untuk mengendalikan kekuatan api nya.Kesempatan ini terlihat oleh Guang Mei-Yin yang langsung melompat dan dengan cepat mengeluarkan jarum-jarum miliknya.Lesakan dari jarum-jarum itu mengenai titik-titik meridian dari tubuh Su Yang. Akibatnya tubuh dari
Baca selengkapnya

BAB 36. Gao Zu yang Aneh

“Apakah dia bisa berbicara Guru?” “Iya, sudah pasti aku bisa berbicara.” timpal Su Yang“Kenapa dari tadi Nona diam saja?”“Karena memang diperintahkan diam oleh Kakek.”“Apakah Nona tidak tersiksa, harus selalu diam tanpa bicara?”“Tidak”“Kenapa Nona sangat dekil sekali?”“Tuan muda! Aku adalah perempuan normal, apa yang aku lakukan disini hanyalah memainkan peran. Semua peran itu yang memerintahkan adalah Kakek! Jelas! Sudahlah aku mau membersihkan diri dulu.”Terlihat Gao Zu yang bersemangat dan antusias dalam memberikan pertanyaan kepada Su Yang. Sementara Su Yang yang sudah kesal akhirnya pergi untuk membersihkan dirinya.“Kakak tiri Gao, ada apa denganmu? Pertanyaanmu itu membuat Su Yang merasa tidak nyaman!” ucap keheranan Guang Xian Xie.Tidak berbeda dengan Guang Xian Xie yang lainnya pun melihat seperti ada yang berbeda dengan perilaku Gao Zu hari ini, yang biasanya sangat pelit sekali untuk berbicara, kali ini ia selalu aktif berbicara dengan selalu bertanya kepada Su Yang
Baca selengkapnya

BAB 37. Ujian Meditasi

"Su Yang, bagaimana keadaanmu hari ini?""Sama seperti kemarin Tuan Muda, aku sangat sehat.""Syukurlah. Panggil aku Gao Zu saja, jangan Tuan Muda."Sembari berjalan santai Gao Zu menghampiri Su Yang dan menyapanya dengan sopan. Mereka sedang berjalan menuju tempat meditasi yang sedang ditunjukkan oleh Fang Yuan."Saudara Chen Xuan, Chen Yuan … ingat yah dengan tempat sungai ini … ." bisik Guang Xian Xie kepada kembar Guang Chen."Baiklah … ." bisik serempak kembar Guang Chen.Saat ini Fang Yuan bersama dengan murid-muridnya sedang melewati Sungai terlarang. Sungai yang melarang untuk orang-orang berenang di dalamnya. Sungai yang terlihat misterius hanya dilewati oleh Fang Yuan tanpa sedikitpun bercerita kembali tentang Sungai itu kepada murid-muridnya.Mereka berjalan terus menyusuri Sungai terlarang itu, sampai tidak terlihat lagi di tepian Sungai itu tanda untuk larangan berenang."Guru di Sungai ini tidak ada larangan untuk berenang, berarti disini kita bisa bebas untuk berenang
Baca selengkapnya

BAB 38. Rumput Liar

"Kenapa kalian, bukannya bermeditasi dengan benar justru malah mengambil rumput liar yang berada di dasar sungai terlarang itu!" Ungkap Kwee Seng kepada ketiga cucu dari Kaisar tersebut.…Tiga hari sebelumnya, ketika pertama kali mereka berada di Air terjun Jiangxin.Guang Xian Xie dengan sengaja memilih tempat yang jauh dari Air terjun untuk bermeditasi, lalu ia mengajak kembar Guang Chen untuk mengikutinya.Namun bukan tanpa maksud Guang Xian Xie memilih tempat yang jauh dari Air terjun, ia ingin bermeditasi dekat dengan Sungai terlarang, agar dengan mudah ia bisa pergi ke sungai terlarang itu.Walaupun pada hari-hari sebelumnya Guru Fang Yuan telah memberitahukan kepada murid-muridnya tentang bahwa arus bawah di sungai terlarang itu sangat deras dan sangat berbahaya apabila berenang di tempat itu.Guang Xian Xie tetap berniat untuk berenang dan menyelam di Sungai itu, ia meminta kembar Guang Chen untuk membantunya.Ketika malam hari ia mulai bergerak dan keluar dari meditasinya, l
Baca selengkapnya

BAB 39. Rumput Liar_2

"Kakek memberikanku tantangan sebelum ia melepaskan ku ke Akademi ini!""Kakek memberikan tantangan kepadamu untuk mencari rumput di Sungai?""Iya, Kakek memberikan tantangan kepadamu mencari rumput di Sungai?""Benar sekali.""Kenapa sangat mudah sekali tantangannya?""Iya, kenapa sangat mudah sekali tantangannya?"Guang Xian Xie berusaha berkilah untuk memperdayai kembar Guang Chen demi untuk menguasai semua rumput liar yang ia ambil di Sungai. Ia memberi kesan bahwa Kaisar Xu lah yang telah memberi tantangan kepadanya untuk mengambil rumput liar itu."Tan~tantangan ini tidak semudah seperti apa yang kalian lihat! Kakek sebenarnya memberikan teka-teki sajak kepadaku untuk kupecahkan sebelum aku bisa menemukan rumput liar di Sungai terlarang ini." "Seperti apa sajak itu?""Iya, seperti apa sajak itu?""Hijau dibawah diatas coklat, melawan merpati yang jinak, aliran jernih bersuara indah, pantang diri untuk dilakukan." ucap Guang Xian Xie sembari bersenandung sajak."Apa maksud dari
Baca selengkapnya

BAB 40. Keturunan Kaisar

“Akademi ini membutuhkan banyak biaya untuk bisa terus berdiri.”“Memangnya rumput liar ini bisa membantu apa, Guru?”“Guru menjualnya kepada Kaisar … .”“Rumput liar ini Guru jual!”“Iya, Akademi ini pada dasarnya sudah tidak bisa dipertahankan lagi, Kekaisaran sudah lama tidak pernah lagi memberikan kami koin emas secara cuma-cuma. Jadi kamilah para Guru yang mencari koin emas tambahan agar Akademi ini bisa terus hidup.”Guang Xian Xie yang mendengar hal itu lalu terdiam, tatapan matanya yang semula mengarah kepada wajah Kwee Seng dengan cepat ia alihkan ke samping.“Aku tidak mau! Aku butuh rumput ini agar bisa menjadi Pendekar hebat dengan cepat!” “Lalu, apa yang akan kusampaikan kepada Kaisar? Apabila pada bulan ini aku tidak menjual rumput liar ini kepadanya.”Guang Xian Xie kembali terdiam dan mulai berpikir lagi. Di hati terdalam sebenarnya masih ada ruang untuk ia melakukan hal baik kepada Guru Kwee Seng dengan memberikan rumput liar itu. Namun ia juga mempunyai ambisi yang
Baca selengkapnya
Sebelumnya
123456
...
10
DMCA.com Protection Status