POV DevanoAku membawa tubuh lemah Andini kembali ke rumah sakit. Rasa khawatir semakin menjadi, karena setelah satu jam pingsan, Andini belum juga siuman. Dengan menumpang mobil RT setempat, aku dan Andini diantarkan ke rumah sakit terdekat."Saya hanya sampai di sini ya, Pak. Maaf, banyak pasangan lain yang harus dipantau acara akadnya dan ada juga yang harus dibawa ke kantor polisi, karena mereka tidak mau dinikahkan," ujar Pak Sanusi, selaku sekretaris RT yang mengantarku sampai lobi IGD rumah sakit."Baik, Pak. Maaf, saya sudah merepotkan, Bapak. InsyaAllah kami baik-baik saja," jawabku sambil tersenyum."Sebagai lelaki, tentu kita baik-baik saja, yang tidak baik adalah pengantin perempuan. Pasti sakit," ledek Pak Sanusi sambil mencolek lenganku. Sontak wajahku memerah karena malu. Benar saja, aku hampir lupa, jika saat ini Andini adalah mahasiswi sekaligus istri dadakanku. Itu tandanya, kami akan malam pertama sebentar lagi. Semoga dapat berjalan dengan lancar, sampai waktunya t
Read more