POV DevanoAku tidak tahu, apakah keputusan untuk berpura-pura menyukai Andini, mampu menyembuhkan luka hati gadis itu dengan benar. Pagi ini dia datang ke rumah sambil membawa sarapan yang sangat enak dan menurut pengakuannya, semua hidangan adalah masakannya.Oke, nilai satu plus untuk Andini sebagai seorang wanita. Lalu, dia juga membantu memandikan Arjun, saat aku juga tengah mandi. Bayi enam bulan itu juga nampak akrab dan dekat dengan Andini. Tambah lagi nilai keahlian Andini di mataku, di samping ketidakwarasan kuping dan juga kepalanya. Itulah manusia, pasti ada kekurangan dan juga kelebihan.Kuperhatikan dirinya yang tengah mati-matian menahan kantuk dari kursinya yang memang letaknya paling belakang. Sudah menjadi kesepakatan, bahwa jika lagi-lagi dia tidur saat jam kuliah berlangsung, maka kami akan putus. Suatu ancaman yang menurutku ada baiknya untuk gadis itu.Tiba-tiba saja dia bangun dari duduknya, lalu berjalan mendekatiku."Pak, saya ijin ke kamar mandi ya, mules!""
Read more