Home / Pernikahan / Mantanku Seorang ASN / Chapter 31 - Chapter 40

All Chapters of Mantanku Seorang ASN: Chapter 31 - Chapter 40

55 Chapters

Eps 31. VC Ifan

Taka mengikuti Anggrek masuk ke dalam apartemen setelah pintu dibuka. Seperti di rumahnya sendiri, Taka menjatuhkan tubuh ke sofa ruang tamu, tiduran di sana. Anggrek ikut mendudukkan diri di sofa yang berbea, melepas tas kecilnya dan menjatuhkan punggung ke sandaran sofa. Melepaskan kaki dari jeratan flat shoes yang menyiksa. Iya memang hanya pakai flat shoes, tapi biasanya dia pakai sendal jepit doang lho. “Belum jadi model aja udah terkenal, hhufft ….” Anggrek memejamkan kedua mata, mengingat vidio yang tadi dia tonton itu. Vidio yang durasinya cukup lama dan tanpa editan. Sebenarnya nggak masalah juga sih, karna di dalam vidio itu Anggrek nggak salah. Justru Devi yang kena dampak negative terlalu banyak. “Nanti biar gue urus.” Taka melirik Anggrek. “Gue nginep sini ya,” ijinnya. Cepat Anggrek menegakkan tubuh, menatap Taka dengan kedua mata yang melebar. “Kan nggak satu kamar. Nggak tidur barengan juga.” “Ya … tapi kita bukan pasangan, Taka. Gimana kalau nanti digrebek?” Tak
Read more

Eps 32. Di Butik

[gue pulang] send AnggrekTaka menatap pintu kamar Anggrek yang tertutup rapat. Ini sudah jam dua malam, dia tidak mungkin akan mengetuk pintu kamar itu hanya untuk pamit pulang. Iya, tahan kok untuk nggak macam-macam, tapi mamanya udah mewanti-wanti untuk enggak tinggal seruangan. Ya, setan kan ada di mana-mana ya. Taka memasukkan hape ke saku celana dan melangkah keluar dari apartemen.Mungkin sekitar 20 menit mobilnya memasuki gerbang tinggi yang baru saja dibuka. Dia keluar setelah mematikan mesin. Melangkah santai menaiki undakan teras. Tersenyum saat pintu di hadapannya terbuka dari dalam, lalu mama Rita muncul di sana dengan wajah pesesifnya.“Ngeyel!” marah mama Rita, menutup pintu saat taka sudah berada di dalam. “Nggak baik cowok sama cewek Cuma berdua di ruangan. Mana malam-malam, kamu udah dewasa, dia juga dewasa. Mama nggak mau ya, kamu ngerusak anak orang yang belum sah.”Taka tertawa kecil, bergelayut di tangan mamanya dengan kepala yang nempel di bahu. Mengikuti langka
Read more

Eps 33. Memulai

Pyar!Ponsel yang ada di hadapan mama Rita itu jatuh ke lantai. Dengan sengaja Devi menyambar ponsel. Berkesan mau merebut, tapi berakhir ngejatuhin. Bukan hanya mama Rita saja, tapi semua yang ada di toko dan melihat keributan melebarkan mata. Termasuk Devi yang menutup mulut, lalu jongkok, memungut hape android yang layarnya jadi pecah itu.“Yaah, jatuh.” Wajah Devi terlihat bersalah. “Nanti aku ganti sama hape yang baru. Nggak ada maksud mau jatuhin, tadi niatnya mau ikutan nonton yang kamu kasih liat ke mama.”Anggrek mendengus, sementara karyawan lainnya mencibirkan bibir. Iya, Devi itu cantik, tapi paham sama sifatnya yang tidak pernah meminta maaf jika salah. Dan ya, dia berasal dari keluarga berada. Wajah sombong jelas banget terlihat di sana.Mama Rita menatap Devi dengan gelengan kecil. “Yasudah lah. Hari ini mama sibuk, kerjaan mama juga menumpuk. Kalau mau main sambil cerita, lain kali saja.”Devi mengangguk dengan senyum sok imut. “Iya, Ma. Maaf udah ganggu sibuknya mama.
Read more

Eps 34. Rasa Ini

Nervous.Ini memang bukan pertama kalinya ada yang menyatakan keinginan seperti ini. Dulu pas status Anggrek masih gadis, ada beberapa lelaki yang menawarkan diri seperti Taka. Nggak tau kenapa, sekarang pun Anggrek merasa grogi, deg-deg’an sampai tenggorokannya terasa mengering.Anggrek meneguk ludah, dia kembali menutup kotak beludru itu dan sedikit menggeser ke meja depan Taka. “Aku … aku nggak pantas.”Taka tersenyum tipis, tatapannya tak beralih dari wajah Anggrek yang menunduk tak mau menatap dirinya. “Dari sisi mana?”Anggrek mengangkat wajah, lalu mengalihkan tatapan saat kedua matanya bertemu dengan mata Taka. kelihatan banget kalau dia sangat grogi. Cckk, dia itu model bukan artis pemain film. Jadi nggak bisa berakting baik-baik saja.“Taka—”“Iya, sayang,” sahut Taka cepat.Anggrek berdecak dengan wajah yang terlihat merona.Taka sungguh tak bisa menyembunyikan tawa karna wajah malu Anggrek di depannya.Merasa jika ditertawakan, Anggrek mengambil minuman dinginnya. Dia mene
Read more

Eps 35. Di Mall

Di samping air mancur sana, Anggrek tersenyum dengan posisi menunduk. Lalu satu tangannya mengusap tas kecil yang melingkar di lengan. Anggrek mulai merubah posisi dan berhenti ketika mendapatkan aba-aba langsung dari mama Rita.Anggrek menyerahkan tas kecil itu ke asisten pribadinya mama Rita, lalu melangkah mendekat dengan senyum tipis di bibir.“Udah terbiasa kan, Nggrek?” tanya mama Rita yang hari ini menghandle langsung di lokasi pemotretan.“Iya, tante, pelan-pelan.” Anggrek meneguk air mineral dari botol yang baru saja dia buka.“Pengen beli sesuatu?” mama Rita melirik Anggrek dengan satu alis yang terangkat.Anggrek mengerutkan kening dengan kedua alis yang bertaut. Pelan kepalanya menggeleng. “Enggak.”Mama Rita jadi tertawa kecil. “Bener kata Taka, kamu nggak suka shoping.”Anggrek tersenyum malu. “Ya, uumm … sering bingung mau beli apa kalau udah ada di mall, tant. Malah Cuma jalan muter-muter aja.”“Ikut tante nyari jam tangan ke mall ya. Kamu habis ini nggak ada acara, ka
Read more

Eps 36. Insecure

Anggrek menjatuhkan tubuh ke sofa ruang tamu. Dia baru saja pulang dari mall dengan diantarkan mama Rita. Pikirannya dipenuhi dengan wajah mama Rita yang terlihat bd mood setelah pertemuannya dengan Fesa tadi. Mulut nyinyir memang selalu berhasil memporak-porandakan perasaan yang tenang.Ddrrt … ddrrtt ….Anggrek sedikit terkejut mendengar dering ponsel di tas kecilnya. Dia terlalu kepikiran, melamun dengan kemungkinan yang di dalam bayangannya sendiri. Keningnya berlipat menatap nomor baru yang muncul di layar hape. ragu, nggak mau angkat karna dia merasa tidak memiliki janji dengan orang baru. Tapi karna penasaran, akhirnya Anggrek menggeser tombol berwarna hijau di layar ponsel.“Hallo,” sapanya sembari menempelkan ponsel ke kuping.Terdengar hembusan nafas penuh kelegaan di seberang sana. “Wur, akhirnya aku bisa dengar suara kamu lagi. Aku kangen banget, Wur.”Kening Anggrek berlipat, dia menarik ponsel dan menatap layar ponselnya. Detik kemudian dia memejamkan kedua mata sembari
Read more

Eps 37. Mencari Solusi

Taka sedang duduk di meja kerjanya. Bukannya mengerjakan tugasnya, malah menatap kosong pada meja yang di atasnya ada banyak kertas dan map itu. Kata-kata Anggrek yang ingin kembali ke kampung halamannya, membuat Taka jadi tak fokus bekerja. Taka begitu mengharapkan dirinya dan Anggrek akan menikah suatu saat nanti. Rasa cinta dan sayangnya nyata, apa adanya. Dia pun tahu alasan kenapa Anggrek ingin pergi dari Jakarta, sekarang ia sedang memikirkan jalan keluarnya. Ponsel miliknya bergetar, tanda telepon masuk. Segera ia menekan tombol warna hijau saat tahu siapa yang meneleponnya. "Halo, Ma? Kenapa?" tanyanya malas. "Kamu sudah bicara dengan Anggrek? Mama nggak mau tahu, dia harus masuk ke perusahaan. Buat dia terkenal, buat dia punya nama besar, dan buat dia pantas untuk jadi istri kamu." Mama Rita yang biasanya selalu mencoba memahami kondisi anaknya, kini terkesan memaksa. Ucapan temannya benar-benar mengusiknya, juga menantangnya. Dia ingin membuktikan kalau Taka -- anaknya m
Read more

Eps 38. Setuju!

"Menikah?" kedua mata mama Rita mambulat, seperti tak percaya dengan yang ia dengar. Taka baru saja menemuinya, dan mengatakan tentang syarat yang ia inginkan."Mama bilang kalau mama akan restuin kamu nikah sama Anggrek, kalau dia mau jadi model di perusahaan. Kenapa malah kamu minta nikah duluan? Kamu tau apa artinya?" Mama Rita kesal, merasa Taka tak mengerti apa yang ia inginkan. "Mama tahu kamu suka sama dia. Tapi jangan buat kamu bodoh begini, Taka." Kembali Mama Rita bicara.Taka mengerucutkan bibir, lalu memainkan angin di dalam mulut. "Ma, Mama kan bilang akan restuin aku nikah sama Anggrek kalau Anggrek mau masuk ke perusahaan. Aku cuma mau mempercepat aja, Ma. Apa salahnya kalau urutannya diganti, aku nikah dulu sama Anggrek, baru setelah itu dia kerja di perusahaan.""Taka, kamu masih nggak ngerti juga? Mama minta Anggrek masuk ke perusahaan, biar dia terkenal dulu. Mama nggak mau kalau orang-orang ngecap kamu bodoh milih istri. Anggrek sekarang bukan siapa-siapa, Taka. Ka
Read more

Eps 39. Berhasil!

"Taka, semalam kamu pergi ke mana? Ke tempat Anggrek?" tanya Mama Rita yang menyadarkan Taka dari lamunannya.Taka sedang melamun, membayangkan kecupan manis yang diberikan Anggrek semalam. Saat dia menarik tubuh pacarnya itu dan mengatakan ingin tidur bersama, Anggrek menolaknya dan malah memberinya kecupan manis agar dia pulang. Hal kecil itu membuat Taka merasa senang, susah untuk dia lupakan."Iya, Ma,” jawab Taka singkat.Pagi ini Taka masih duduk santai di dalam kamar. Tangannya terlihat sibuk mengancingkan kancing yang ada di lengan baju. Hari ini rencananya mau berangkat bareng sama Anggrek. Jadi dia agak santai sedikit dengan bibir yang tak henti tersenyum.Walau sudah banyak yang tau Anggrek adalah pacarnya, tetap saja di hari pertama Anggrek kerja di perusahaan itu dia mau memamerkan sang pacar. Tentu saja sebagai pengumuman tak resmi, agar tidak ada laki-laki yang mendekati Anggrek suatu saat nanti."Kamu ngomong apa sama Anggrek?" tanya Mama Rita. Dia sangat penasaran, ob
Read more

Eps 40. Ulah Ussy

"Jeng, udah liat pacarnya Taka yang sekarang?" Fesa mengibaskan tangannya beberapa kali karena merasa gerah. Dia dan teman baiknya -- Ussy, tengah berada di depan butik mama Rita.Tak sengaja lewat di depan sana, keduanya sengaja menghentikan mobil dan membuka jendela. Memperhatikan kondisi butik dari luar, tampak jelas kalau butik milik mama Rita ramai pembeli.Ussy hanya diam, tak menjawab pertanyaan Fesa. Dia masih tidak suka dengan Taka dan segala sesuatu yang berhubungan dengan Taka. Selain karena pria itu membatalkan pernikahan dengan anaknya, dia juga tidak suka saat tau Taka mempermalukan Devi dan akhirnya viral di otok-otok."Dia jadi model terkenal sekarang." Fesa kembali berbicara.Ussy menoleh dan menatap temannya. "Itu karena Rita yang menyulap dia biar jadi model terkenal. Kalau bukan karna Rita, mana bisa dia seperti itu. Mau dilihat dari mana juga masih bagusan Devi!" seru Ussy yang terlihat sewot ketika temannya terdengar memuji Anggrek.Fesa memutar bola mata dengan
Read more
PREV
123456
DMCA.com Protection Status