Beranda / Romansa / BUKAN CINTA LOKASI / Bab 11 - Bab 20

Semua Bab BUKAN CINTA LOKASI: Bab 11 - Bab 20

73 Bab

Insiden Kotoran Mata

"Kenapa cemberut gitu sih, Cla?" tanya Lisa dalam perjalanan pulang sehabis makan siang tadi."Gak tau ya, harus senang atau sedih," ucap Clara tak semangat."Harus senang dong, Cla. Kamu lo udah resmi jadi pemeran utama di film besutan Mas Bramana. Kamu kan tau sendiri, semua film Mas Bramana selalu top. Nomor satu. Penjualan tiket selalu habis.""Iya emang selalu top, Lis. Tapi kamu gak mikirin aku apa? Gimana aku bisa akting sama dia?""Ya kayak kamu biasanya akting aja, Cla. Kan namanya juga akting, gak beneran," ucap Lisa."Aku tahu akting itu emang gak beneran. Tapi....""Tapi apa sih, Cla?' Lisa sedikit bingung dengan tingkah Clara."Aku kan gak kenal," lirih Clara."Sebenarnya kamu kenal, cuman gak deket aja. Lagian kan kalau kamu akting, lawan main kamu gak semuanya kamu kenal, tapi kamu bisa-bisa aja tuh akting," sahut Lisa."Apaan sih, Lis. Ini kan beda.""Beda apanya? Sama kali," ucap Lisa.Clara menghela nafas. "Emang kamu kenal sama dia?""Siapa?" tanya Lisa sambil memut
Baca selengkapnya

Satu Mobil Dengan Azka

Setelah tanda tangan kontrak, semua kru film, baik pemain hingga tim yang berada di belakang layar mulai intens melakukan pertemuan. Pra produksi sebelum terjun langsung ke produksi film, Mas Bramana sih lebih menekankan pada Clara dan Azka sebagai pemeran utama."Cla," panggil Mas Bramana yang tengah duduk bersama Azka."Iya, Mas" Clara mendekat."Coba kalian yang ini," kata Mas Bramana menunjuk satu adegan yang ada di naskah yang masing-masing telah mereka pegang."Yang ini ya, Mas?" tanya Clara memastikan sambil menunjuk satu adegan yang Mas Bramana maksud."Betul," sahut Mas Bramana mantap.Azka tampak sudah sangat siap, sementara Clara masih membaca berulang-berulang kalimat untuk adegan yang diminta."Sekarang, Mas?" tanya Clara dengan perasaan yang begitu gugup."Tahun depan, Clara sayang. Sekarang dong," ucap Mas Bramana gemas. Ia sedikit beralih dan membiarkan Clara dan Azka agar lebih dekat.Clara menarik nafasnya dalam sembari menelan saliva. "Mas, mau sekarang atau nanti?"
Baca selengkapnya

Syuting Hari Pertama

Jadwal syuting yang sudah ditetapkan oleh tim, akhirnya tiba juga. Hari ini jam delapan pagi mereka semua sudah berada di lokasi syuting yang masih bertempat di kota Jakarta, di sebuah kompleks perumahan yang ada di pinggiran kota. Sebelum mulai syuting, mereka mengadakan doa serta makan bersama."Semoga syuting kita dua minggu ini berjalan lancar," kata Mas Bramana setelah pembacaan doa."Amin," sahut mereka bersama.Masing-masing mereka mulai mengantri mengitari meja panjang yang telah tersaji beragam makanan."Cukup cuma segitu, Cla?" Lisa melirik isi piring Clara.Clara cuma berdehem. Pada saat mengambil makanan tadi Azka terus melihatnya, membuat ia menjadi ragu untuk mengambil beberapa menu makanan lain. Alhasil, hanya ada sedikit nasi, sepotong ayam goreng, dengan sayur capcay.Di sela-sela waktu makan mereka, tampak beberapa artis lain mulai asyik mendokumentasikan kegiatan mereka saat ini."Dan pemeran utama kita saat ini," ucap Anisa artis pendukung lain yang tengah membuat
Baca selengkapnya

Ke Lokasi Bersama

Terbangun pukul setengah sebelas siang, rasa ngantuk masih saja melanda Clara. Kalau saja Bu Iin tidak mengetuk-ngetuk pintu kamarnya, mungkin Clara akan melanjutkan tidurnya."Ada apa, Bu?" tanya Clara dengan rambut berantakan."Di depan, Mbak. Di depan ada artis," kata Bu Iin gelagapan."Artis? Maksud Bu Iin, saya? Saya kan memang artis," ucap Clara."Bukan. Maksud saya, di depan rumah ada artis terkenal.""Siapa sih, Bu?" Clara bingung."Aduh itu, Mbak. Siapa sih namanya? Kenapa saya jadi lupa." Bu Iin malah sulit mengucapkan nama artis yang ia maksud.Penasaran dengan artis yang Bu Iin maksud, Clara berjalan menuju depan untuk melihat orang itu. Matanya melotot saat melihat siapa yang duduk sedang berdiri di depan pintu rumahnya."Ngapain kamu ke sini lagi?" tanya Clara ketus pada Azka."Azka, Mbak. Maksud saya tadi Azka, artis sinetron yang terkenal itu," ucap Bu Iin setengah berbisik berdiri di samping Clara.Sama seperti Clara, Azka juga mematung menatap Clara pagi ini.'Selain
Baca selengkapnya

Adegan Romantis

"Mas, sudah pagi. Kamu gak kerja?" Dengan malu-malu Clara bertanya pada Azka yang masih tertidur dibalik selimut."Sudah pagi ya. Kenapa masih gelap ya." Azka menarik tangan Clara hingga membuat Clara jatuh ke dalam pelukan Azka. Bukan main deg-deg an Clara berada dalam posisi seperti itu. Meski adegan ini memang ada di naskah, tapi entah kenapa Clara merasakan sesuatu yang berbeda saat berada dalam pelukan Azka.Azka kemudian mendekatkan wajahnya hendak mendaratkan ciuman di bibir Clara, namun Clara langsung berpaling seraya menutup matanya."Cut."Dengan cepat Clara bangun dari atas tubuh Azka lalu bergegas menuju sofa tempat biasa ia duduk."Merah gitu wajahnya, Cla. Blush on tadi kayaknya ketebalan ya," goda Inez datang dan merapikan rambut Clara."Masa? Enggak ah," elak Clara meraih tisu dan menyapu pipinya. Membuang rasa malunya."Totalitas banget akting malu-malu kamu, Cla. Kayak beneran," kata Mas Bramana saat melintas di depan Clara."Kan harus menjiwai, Mas," sahut Clara cep
Baca selengkapnya

Adegan Romantis 2

Pagi ini sebelum pergi ke lokasi syuting, Clara menyempatkan untuk ke rumah Lisa untuk menjenguk Mama Lisa. Selama dirawat di rumah sakit kemarin, ia sama sekali tak bisa mencuri waktu untuk menjenguk karena jadwal syuting sampai malam."Kamu repot-repot ke sini Cla," ucap Mama Lisa saat Clara datang menghampiri ke dalam kamar lalu mencium tangan."Gak repot kok, Ma. Kemarin gak sempat jenguk waktu Mama di rumah sakit. Clara ada bawa buah, nanti dimakan ya, Ma," kata Clara yang di sahut Mama Lisa dengan anggukan."Gimana syuting, Cla? Aman?" tanya Lisa."Diaman-amankan, Lis," jawab Clara memijat pelan keningnya."Loh kenapa? Ada masalah di lokasi?" Lisa makin penasaran."Kalian ngobrol di depan aja," celetuk Mama Lisa."Kita depan dulu ya, Ma," kata Lisa.Mama Lisa mengangguk."Cepat pulih ya, Ma. Clara ngobrol sama Lisa di depan dulu," ucap Clara.Begitu tiba di ruang tamu, Lisa langsung membombardir Clara dengan banyak pertanyaan."Kenapa kamu malah ketawa? Memangnya lucu? Aku ters
Baca selengkapnya

Dinginnya Puncak

"Mau makan dulu?" tanya Azka kala mereka baru saja keluar dari jalan tol."Gak usah. Pengen cepat sampai di tujuan aja," ucap Clara yang sejak pergi hingga sekarang masih mengenakan kacamata hitamnya. Ia baru bicara saat Azka mengajaknya bicara. Itu juga kalau pertanyaan yang Azka lontarkan Clara rasa penting."Yakin, kamu gak lapar? Aku kayak dengar suara dari perut kamu," kata Azka mendelik.'Pake acara bunyi lagi ini perut' kesal Clara dalam hati.Azka memasang lampu signnya dan berbelok masuk ke salah satu supermarket."Mau ikut masuk?""Gak, aku tunggu di mobil aja," ucap Clara. Apa jadinya kalau ia turun berdua dengan Azka, yang ada bakal langsung banyak mata yang mengawasi dan mengirimkan foto ke akun gosip. Ia melepas kacamatanya."Ini gak ada tisu apa?" Clara meraba sekitarnya mencoba mencari tisu. Ia melepas sabuk pengaman dan berbalik menghadap belakang."Kamu cari apa, Cla?" tanya Azka membuka pintu membawa satu plastik makanan dan minuman."Ngapain sih tisu ditaruh di bel
Baca selengkapnya

Foto Di Akun Gosip

Sudah dua belas hari mereka lalui bersama untuk syuting film ini. Sejak pagi Clara, Azka, dan yang lain sibuk dengan adegan masing-masing. Menjelang pukul empat sore, konsumsi untuk mereka datang. Suara Mas Bramana yang menyuruh untuk break sejenak disambut bahagia oleh semua pemain dan juga kru."Mau apa? Biar aku ambilin, Cla," kata Lisa saat Clara mendekat."Terserah kamu aja, Lis. Tapi aku minta teh hangat ya. Kayaknya aku gak enak badan," kata Clara duduk dan bersandar di sofa. Ia mengambil minyak kayu putih dan mengoleskannya di kening.Dari jauh Azka melihat apa yang Clara lakukan, lalu ia mendekati Lisa."Clara sakit ya, Lis?" tanya Azka."Kok tau? Dia bilang sama kamu ya?" tanya Lisa bingung."Nggak. Barusan aku lihat dia pakai minyak kayu putih," sahut Azka."Oh. Kirain dia bilang sama kamu. Karena setahu aku dia gak suka sama kamu," ucap Lisa sambil tertawa."Ia. Aku juga bingung. Aku ada salah apa sama dia sampai dia gak suka sama aku. Bawaannya bete aja sama aku," ucap Az
Baca selengkapnya

Hari Terakhir Syuting

Mengambil setting di rumah sakit, ini adalah syuting adegan-adegan terakhir sebelum proses produksi film selesai."Gimana udah siap lahiran kan?" goda Azka sambil mengelus perut buncit bohongan Clara."Siapa banget lah. Ini kan adegan-adegan terakhir. Artinya aku gak bakal ketemu-ketemu lagi," sahut Clara."Kita pasti masih ketemu lagi. Nanti kan kita ada agenda roadshow beberapa kota," kata Azka tak mau kalah.Clara melirik Azka tajam. Tak ingin terlibat pembicaraan lagi, Clara meraih kertas yang ia letakkan di sampingnya kemudian membaca skrip untuk adegan yang akan ia perankan.'Hah perasaan ini gak ada kemarin. Kenapa adegan ini tiba-tiba ada' gumam Clara dalam hati. Ia berulang kali membaca skrip yang ia pegang dan masih sama. Adegan itu harus ia lakukan di scene terakhir."Cla, siap-siap ya," kata Mas Bramana memberitahu."Iya, Mas," sahut Clara.Ia dan Azka lalu masuk ke dalam set. Sebuah kamar rawat inap lengkap dengan keranjang bayi dan bayi di dalamnya. Adegan kali ini adal
Baca selengkapnya

Keluar Rumah Sakit

Menggeliatkan tubuhnya, Clara terbangun di pukul empat pagi. Ia melirik infus di tangannya yang terasa perih dan ternyata berdarah. Ia lalu menekan tombol bel dan beberapa menit kemudian seorang perawat datang ke kamarnya."Bisa diperbaiki?" tanya Clara menunjukkan tangan kirinya."Tunggu sebentar, saya ambilkan dulu yang baru," kata perawat itu sembari keluar dari kamar Clara lalu datang lagi dengan membawa peralatan di tangannya.Clara menempelkan jari telunjuk di bibir. Memberikan isyarat pada perawat itu supaya tidak berisik agar Azka tak terbangun."Makasih ya," ucap Clara saat perawat itu selesai mengganti jarum infus.Dari atas tempat tidur, Clara menatap Azka. Ia masih bingung dengan sikap baik dan perhatian Azka padanya. Ucapan sayang yang Azka lontarkan kemarin masih belum bisa ia terima sepenuhnya. Ia benar-benar ragu dengan Azka. Takut Azka hanya mempermainkannya saja. Takut apa yang Azka katakan itu hanya emosi sesaat karena intensitas kebersamaan mereka selama syuting fi
Baca selengkapnya
Sebelumnya
123456
...
8
DMCA.com Protection Status