"Kenapa tidak dari dulu melindungiku?" tanyaku pada bapak yang terlihat sudah semakin tua, keriput di wajahnya mulai tampak, kulitnya semakin menghitam legam. Mungkin efek beliau terlalu bekerja keras di usia senja."Ma'af."Hanya kata itu yang terlontar dari mulut kelunya. Sesaat kemudian, beliau menunduk."Mari masuk dulu pak."Aku mempersilahkan bapak masuk, namun bukan seperti bapak yang tengah mengunjungi anaknya, sikap bapak seperti tamu, hingga ia duduk hanya di pucuk kursi."Boleh bapak menggendong Arsy?" tanyanya dengan suara parau. Aku mengangguk dan memberikan Arsy pada gendongan bapak. Namun tidak disangka, Arsy justru menangis histeris. Bapak menyerahkanya kembali kepadaku."Mungkin bapak memang terlalu rajin ya Airin menengok cucu. Hingga Arsy juga tidak mau di gendong," kata bapak sembari memaksakan senyum nya.Ada rasa iba dalam hati. Bagaimana di usia senjanya, justru orang tua banting tulang untuk hidup.Ahh aku tidak setega itu namun bagaimana perlakuan mereka. bag
Terakhir Diperbarui : 2023-01-02 Baca selengkapnya