Semua Bab Istri Kontrak Tuan Nathan: Bab 101 - Bab 110
123 Bab
101. Aku Menyukai Caramu Menatapku
"Nath, apa kau ingat apa yang Mom katakan?"Nathan menghela napas sejenak sebelum mengiyakan pertanyaan Ainsley di saluran telepon. "Saya mengingat semuanya, Mom.""Bagus. Lakukan semua itu demi Istrimu!" seru Ainsley kemudian. Nathan menundukkan kepala seraya memijit pelipis. 'Bahkan acara konferensi pers belum dimulai dan aku sudah sangat gugup,' ungkapnya di dalam hati. Nathan melihat sepasang sepatu hitam pria. Dia menengadahkan kepalanya."Tuan Muda, semuanya sudah siap. Para wartawan telah menunggu Anda," bisik Lucky dengan sedikit membungkuk. Nathan mengangguk kecil sambil tetap mendengarkan ocehan Ainsley. "Saya akan pergi sekarang. Pastikan Anda, Alicia dan semua anggota keluarga melihat siaran langsung konferensi pers saya langsung dari ballroom hotel Czarford London!"Nathan berseru dengan gugup. Dia mencoba untuk tetap tenang walaupun sulit. "Mom selalu mendukung kau, Nathan. Love you," ucap Ainsley di seberang sana. Nathan tidak membalas ungkapan rasa sayang Ainsley
Baca selengkapnya
102. Konferensi Pers Nathan
"Yaitu mengenai hubungan saya dan mantan tunangan." Wajah Nathan yang datar membuat semua orang sukar menebak jalan pikirannya. Dia menjeda kalimat sejenak. Kemudian, kembali mendekati mulutnya ke mikrofon. "Seperti yang Anda semua ketahui bahwa Xaquila pergi meninggalkan saya. Dia juga memutuskan tali pertunangan secara sepihak. Tolong jangan lupakan sejarah itu!"Kilatan cahaya kamera menyilaukan pandangan Nathan. Namun, tentu saja tidak melunturkan semangatnya untuk mencapai tujuan. "Hal tersebut membuat saya tidak mempercayai Xaquila lagi hingga detik ini," ungkap Nathan selanjutnya. "Saya telah bersusah payah mempertahankan dirinya selama beberapa tahun. Namun, dia menghempaskan saya begitu saja demi karirnya."Wajah Nathan merah padam. Dalam pikirannya, dia memohon kepada Tuhannya, 'Tuhan, aku mohon ... Alicia harus melihat ini.'Tamu undangan mulai saling berbisik. Wajah-wajah tegang mereka terbaca dengan mudah oleh Nathan. "Padahal jelas-jelas sayalah orang yong paling ber
Baca selengkapnya
103. Leonardo Vaccini
"Katakan!"Nathan menggoyangkan gelas wine di tangannya. Kemudian, menghabiskannya dengan sekali teguk. Dia berjalan menuju sofa panjang yang berada tepat di depan perapian yang sedang tidak menyala."Detektif kita melaporkan bahwa ...." Dengan gaya khasnya, Lucky berjalan mondar-mandir karena gugup. "Just relax, Lucky!" tegur Nathan. Dia melipat kakinya seraya menunggu kabar baik yang akan disampaikan Lucky. "Bernapaslah dengan perlahan!"Akhirnya Lucky memilih untuk duduk di sofa yang sama dengan Nathan. "Begini, Tuan Muda," ujar Lucky mengawali pembicaraan. "Ingatkah Anda tentang obrolan kita di mobil saat meninggalkan kedai teh? Ingatkah Anda tentang kecurigaan kita berdua terhadap Nona Xaquila?"Ingatan Nathan melayang mengingat memori tentang hari itu. Ya, hari di mana dia dan Lucky berbicara intens tentang Xaquila."Ada apa? Katakan saja sekarang! Karena saya tidak mengingat apapun, Lucky."Lucky paham betul karakter tuannya. Dia menggelengkan kepala. "Lihatlah, Tuan Muda!" L
Baca selengkapnya
104. Pengkhianat dan Perselingkuhan
"Xaquila!" panggil Leonardo dengan nada tinggi. Dia menarik rambut Xaquila kuat-kuat sehingga membuat wanita hamil tersebut meringis kesakitan. "Aarrggghhh!" Tubuh Xaquila sedikit merunduk akibat tarikan tangan Leonardo yang kuat. "Lepaskan aku, Leo! Kau sangat kasar.""Dengarkan aku, Xaquila!" Leo menggertakkan giginya. "Aku membunuh Nyonya Ellena karena kau. Aku mengikuti semua keinginanmu. Benar?"Dingin dan penuh kebencian. Itulah suara dan tatapan Leonardo. "Jawab aku, Xaquila! Kau yang memerintahkan aku untuk membunuh Nyonya Ellena. Karena kau tidak mendapatkan restu dari Beliau. Jangan lupakan hal itu!""Aku mohon, lepaskan aku, Leo! Ini sangat sakit."Permohonan Xaquila tidak digubris oleh Leonardo. Dia justru menarik rambut Xaquila semakin kuat. "Aarrggghhh!" Xaquila kembali berteriak. "Aku akan melaporkanmu ke pihak kepolisian atas tuduhan kekerasan, Leo!"Xaquila mengancam Leonardo usai pria itu mendorongnya ke atas ranjang. Namun, respon Leonardo sungguh tak biasa. "Ha!
Baca selengkapnya
105. Kehilanganmu
"Tunggu, Nath!" Leonardo berteriak. Nathan yang sedang berjalan menuju mobil pun menghentikan langkahnya. Namun, dia tetap tidak menoleh ke belakang."Kau tidak bisa memenjarakan aku!" Nathan melirik Lucky dan tertawa. "Ha! Ha! Ha!" Kemudian, dia membalikkan badan. "Mengapa tidak bisa, Tuan Leo?! Aku bisa melakukan apapun dengan kekuasaan dan uang yang kumiliki, termasuk memenjarakan mu!"Nathan menatap Marco. "Memfitnah hingga mencemarkan nama baik, dan pembunuhan berencana. Tuan Marco, apa semua itu sudah cukup untuk memenjarakan seseorang?"Marco mengangguk dengan cepat. "Tentu saja Tuan Muda. Ditambah bukti yang terkumpul sudah cukup untuk menjerat seseorang masuk ke penjara yang dingin dan keras."Begitulah jawaban Marco yang menambah kengerian Leonardo. "Saya tidak bersalah! Saya hanya disuruh oleh seseorang." Leonardo berteriak sehingga menarik perhatian banyak orang. "Nath, kita sudah bersahabat sejak lama. Tolong cabut berkas laporan pengacara mu!""Justru musuh berasal da
Baca selengkapnya
106. Berakhirnya Kontrak Pernikahan: Part 1 Kepergian Alicia
"Mom juga tidak tahu. Ketika Mom ke kamarnya sudah kosong. Dan, kamar dalam keadaan rapi," jawab Ainsley. "Mom benar-benar menyesal tidak bisa menjaganya dengan baik.""Mungkinkah dia sudah merencanakannya sejak lama?" tanya Nathan lagi. "Lalu, bagaimana dengan CCTV? Di rumah ini memiliki sistem pengamanan yang canggih, kan?"Dilihatnya Ainsley yang tampak lesu tidak bersemangat. Tampak lingkaran hitam pada bawah matanya. 'Mom terlihat tidak seperti biasanya dan sangat menyedihkan. Apa Kakek menekan Beliau juga?' pikir Nathan. Dia tidak berani menanyakannya langsung kepada Ainsley. Ainsley mengangguk. "Ayo masuk!" ajaknya. "Kita bicarakan masalah ini di dalam bersama Kakek dan Nenek. Kau pasti lelah, bukan?"'Hati dan pikiranku lelah memikirkan Alicia,' jawab Nathan di dalam hati. 'Di mana aku harus mencarinya?'Nathan mengikuti langkah Ainsley memasuki teras mansion keluarga Volkov.'Aku tidam boleh lemah. Aku tidak ingin terlihat lemah di depan Mom atau Beliau akan cemas,' ujarnya
Baca selengkapnya
107. Setelah 5 Tahun
Lima tahun kemudian.Nathan tersenyum tipis ketika melihat Lucky berjalan ke arahnya. Dia menyapa, "Lucky, kau terlihat lebih berisi dari sebelumnya."Lucky hanya mengedipkan mata. Kemudian, bertanya, "Tuan Muda, bagaimana liburan Anda?"Saat ini, Nathan sedang berada di Bandar udara internasional Heathrow, Inggris. Dia baru saja melakukan liburan tanpa Lucky selama 8 hari. Ya, dia pergi mengunjungi salah satu negara dengan wilayah pantai terindah yaitu Maldives. "Saya ....""Lima tahun ini, Anda telah banyak berubah. Mulai dari fisik dan karakter. Anda tidak lagi arogan. Anda juga banyak menghabiskan waktu dengan membaca," ujar Lucky. Dia melihat sebuh novel di tangan kiri Nathan. "Ya, benar. Saya sungguh tertarik dengan semua karya penulis LovyNa. Saya pikir-pikir, penulis ini adalah seorang wanita ...."Lucky mengambil tas ransel dari tangan Nathan. Dia terlihat senang bertemu dengan Nathan. "Apa gaya hidup seorang backpacker telah mengubah pola berpikir Anda, Tuan?" tanyanya men
Baca selengkapnya
108. Pertemuan Pertama Setelah 5 Tahun
"Nona!" panggil Lucky memecah keheningan diantara Nathan dan Alicia. "Ah! Maaf ...."Alicia membalikkan badan. Dia memegang jantungnya yang berdebar dan mencoba mengatur ritmenya. Setelah merasa tenang, Alicia mengajak Greyson pergi. "Ayo, Grey!" "Tunggu, Nona!" panggil Lucky lagi. Dia mencoba menghentikan langkah Alicia yang akan pergi menjauh dari tuannya. Deru napas Nathan memburu. Dia berteriak tertahan, "Tidak! Tidak untuk kedua kali!"Nathan melangkah cepat menyusul Alicia. Dia menarik tangan Alicia hingga tubuhnya berbalik menghadap Nathan. Pandangan keduanya pun bertemu. Nathan membatin sedih, 'Kedua bola mata itu ....' Nathan menatap mata indah Alicia yang kecoklatan. 'Kedua bola mata itulah yang selalu aku rindukan selama 5 tahun ini.'Nathan tidak berhenti menatap kedua mata Alicia. Sedangkan Alicia mendongakkan wajahnya menatap kedua mata tajam Nathan.'Ada apa dengan kedua matamu, Nath? Aku tidak melihat adanya tanda kehidupan!' seru Alicia di dalam hatinya yang berd
Baca selengkapnya
109. Istri Kontrak Tuan Nathan
"Saya hanya berspekulasi," jawab Nathan asal. "Ha! Ha! Ha!""Anda ini benar-benar terlewat percaya diri!" seru Lucky memuji tuannya sarkas. Lucky mengemudikan kembali mobil menuju Czarford Hotel and Casino. "Saya akan memberitahu Tuan Greyson agar dia bisa bekerja sama dengan baik," ujarnya sambil memginjak rem. Kini, mobil yang membawa Nathan akan keluar dari jalan bebas hambatan. Sementara itu di kediaman Greyson Michael. Wajah Alicia terlihat lelah. Dia beberapa kali mengusap peluhnya. "Cia, mengapa kau tidak berkata jujur kepada Nathan? Padahal dia sudah berusaha untuk berkata jujur padamu."Greyson bertanya tentang perasaan Alicia kepada Nathan. Mereka telah sampai di kediaman Greyson yang berada di London. Greyson berjongkok di samping Alicia yang juga sedang berjongkok. Dia membantu Alicia mengeluarkan isi koper dan menyusunnya di lemari. "Apa perasaanmu sudah berubah?" tanyanya lagi. Alicia menggulung rambutnya ke atas. Dia terlihat begitu rapuh jika mengulang ingatannya
Baca selengkapnya
110. Pindah Rumah
"Dia adalah Amanda Lawrenson, Tuan," jawab Robert sambil memperhatikan Amanda yang sedang memberikan arahan kepada seorang tukang bangunan. "Amanda, kemarilah!"Wanita bernama Amanda itu segera berjalan menghampiri Robert yang sedang bersama Nathan dan Lucky. "Ya, Mr. Robert?" Amanda menatap Nathan yang sedang menatap dirinya. "Perkenalkan, Tuan Muda," ucap Robert sambil menatap Nathan. "Amanda adalah asisten saya. Dia sedang magang di kantor saya. Maaf jika saya tidak memberitahu Anda."Robert terlihat menundukkan kepalanya. Dia terlalu takut menyinggung perasaan pria terkaya nomor satu di Inggris Raya ini. "Oh, asisten? Oke, saya tidak masalah dengan hal itu," jawab Nathan yang berhasil mengejutkan semua orang. "Ayo pergi ke lantai atas!"Setelah menaiki beberapa anak tangga, akhirnya mereka tiba di lantai atas. Nathan terkejut ketika menemukan satu tempat bermain anak dengan konsep terbuka di balkon."Oh, apa ini?"Nathan berjalan keluar dari sana. "Bukankah ini adalah tempat be
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
8910111213
DMCA.com Protection Status