Home / Pernikahan / Maaf, Aku Pantang CERAI! / Chapter 121 - Chapter 130

All Chapters of Maaf, Aku Pantang CERAI!: Chapter 121 - Chapter 130

156 Chapters

Caesar lagi.

Maaf, Kau Pantang Cerai! (121)"Han, suamiku pergi kemana? Apa ada agenda di luar?"Alea bertanya karena tak menemukan Erlangga di ruangannya. Tadi pagi dia ijin pergi menemani ibunya terapi, tapi batal karena ayah dan ibunya mau pergi menemui zafier, ada hubungan dengan kasus Arista."Tidak ada Bu, tapi tadi pagi sepertinya beliau pergi tergesa-gesa. Setelah menerima panggilan seseorang."Alea terdiam seolah berpikir pergi kemana suaminya. Biasanya dia bilang kalau mau pergi tapi ini diam aja, Alea mengelus perutnya mencoba menghilangkan kecurigaan di hatinya."Kalau begitu aku kembali saja. Kabari kalau dia sudah kembali karena ponselnya mati, sepertinya dia lupa mengisi daya ponselnya."Alea segera pergi meninggalkan perusahaan Erlangga. Percuma dia datang kalau sang suami tak ada, jadi dia memilih kembali pulang menemani Aska yang menunggu bersama pengasuhnya.Alea baru keluar dari lift dan melangkah menuju parkiran. Jantungnya berdetak kencang, saat melihat suaminya memapah seoran
last updateLast Updated : 2023-01-30
Read more

Koma.

Maaf, Aku Pantang Cerai! (122)"Koma?"Erlangga dan kedua mertuanya terkejut mendengar kabar dari Dokter. Kalau Alea koma selepas operasi, sedangkan anaknya berhasil di selamatkan walau harus berada di inkubator."Tidak mungkin, apa aku bisa melihatnya Dok?"Erlangga terlihat sedih dan menyesal. Apalagi wanita yang dia cintai harus koma karena kesalahannya."Mas Erlangga, bagaimana mbak Alea? Apa dia baik-baik saja?"Ketiga orang itu terkejut, melihat seorang wanita datang dan bertanya tentang Alea. Dari wajah Erlangga kedua orang tua Alea tau, kalau wanita itu yang membuat anaknya salah paham."Istriku koma, seandainya aku langsung mengantarmu pulang. Semua ini tak mungkin terjadi."Tadi pagi wanita itu datang menyerahkan dokumen yang harus di tandatangani Erlangga. Namun ada barang yang tertinggal di mobil, jadi Erlangga pergi duluan ke ruangannya. Siapa sangka wanita itu justru tertabrak saat di parkiran.Setelah membawanya ke rumah sakit, mereka kembali ke kantor untuk melanjutkan
last updateLast Updated : 2023-01-30
Read more

Sadar Dari Koma.

Maaf, Aku Pantang Cerai! (123)"Siapa kau? Apa aku mengenalmu?"Erlangga menarik napas saat mendengar pertanyaan Alea. Sejak bangun dari koma wanita itu terus bertanya siapa dirinya, tanpa menjawab pertanyaan sang istri, Erlangga meletakkan seikat bunga mawar ke pangkuan Alea."Berapa kali aku katakan padamu. Kau itu koma karena melahirkan yang di sebabkan darah tinggi, bukan benturan di kepala terbentur, jadi bagaimana bisa kau melupakan suamimu yang tampan ini."Erlangga tertawa lalu meraih wajah sang istri, kemudian mengecup bibir pucat Alea. Membuat Alea gemas dan ingin memukul kepala Erlangga."Terserah, tapi aku berharap tak akan pernah mengingatmu lagi. Mulai besok jangan temui aku dan anak-anak, kami akan mencoba hidup tanpamu."Erlangga mengelengkan kepalanya, dia tak perduli meski alea terlihat marah melihat ulahnya. Wanita itu melempar buket bunga pemberian Erlangga, ingin teriak tapi bekas operasinya masih nyeri. Jadi dia mencoba menahan diri untuk tidak mengamuk. "Kita te
last updateLast Updated : 2023-01-31
Read more

Mari Kita Bicara Istriku.

Maaf, Aku Pantang Cerai! (124)"Syukurlah, jadi istri dan anak saya bisa pulang sekarang, Dok?"Setelah satu Minggu, akhirnya Alea dan anaknya bisa pulang. Orang yang paling senang tentu saja Erlangga, karena beberapa hari di rumah sakit dia di cuekin mulu. Alea bicara hanya saat ada ayah dan bundanya, setelah itu dia lebih banyak diam. Saat di goda baru sedikit merespon tapi setelah itu ya diam lagi."Kita langsung ke rumah Ayah kan, Bun? Lea belum bisa merawat rezza sendiri."Erlangga terkejut mendengar ucapan Alea. Namun dia diam karena ibu mertuanya memberi tanda, dengan mengedipkan matanya."Ayah dan Bunda bisa pergi duluan ke mobil. Ada Dani menunggu di parkiran, Biar Erlangga yang mendorong kursi roda Alea."Pria itu masih tak mau berdebat dengan istrinya. Mereka diam-diaman saat menuju parkiran, Alea meremas bajunya karena tak menyangka, Erlangga diam saat dia bilang mau pulang ke rumah orang tuanya.Perlahan pikiran buruk mulai menguasai kepalanya. Dia mengira Erlangga senang
last updateLast Updated : 2023-01-31
Read more

Memimpikan Wisnu.

Maaf, Aku Pantang Cerai! (125)"Sakit hatiku, saat mengemis maaf tapi kau abaikan. Seandainya tak ingat perjuanganku menunggumu, mungkin aku memilih pergi saja saat melihat kebencian di matamu."Alea menarik napas panjang. Ingatan tentang ucapan Erlangga tadi terus mengusiknya, dia teringat perjuangan Wisnu saat meminta Maaf dulu, pasti pria itu juga merasa sakit hati, karena sudah mengemis tapi dia abaikan."Ada masalah? Kenapa tak tidur? Ini sudah larut malam, Yank."Erlangga terbangun karena mendengar helaan napas Alea. Dia merasa istrinya memiliki masalah yang membebani pikirannya, jadi dia berniat untuk mendengarkan keluhan kesah sang istri, tapi wanita itu tak mau bicara."Tak ada apa-apa, pergilah tidur lagi."Alea meraih lengan suaminya lalu meletakkan kepalanya di sana. Erlangga mengecup kening istrinya lalu kembali memejamkan mata, namun dia sempat berpesan sebelum benar-benar tertidur."Bicaralah padaku jika kau butuh pendengar. Kita lakukan itu seperti dulu saat kita belum
last updateLast Updated : 2023-02-01
Read more

Kedatangan Calon Pelakor

Maaf, Aku Pantang Cerai! (126)"Kau pasti merasa nyaman, saat berada di dalam pelukan Wisnu."Alea menarik napas, saat mendengar ucapan Erlangga. Pria itu masih merasa bersalah, karena pernah menamparnya. Alea hanya bisa memeluknya agar suaminya tau kalau dia sudah memaafkan."Aku haus, bisa ambilkan air minum di dapur, Yank?"Alea menyerahkan tempat air minum, yang biasa ada di meja dekat tempat tidur. Kebetulan habis dan dia lupa mengambil di dapur."Tunggu sebentar biar aku ambilkan."Erlangga bergegas keluar kamar untuk mengambil air minum. Sedangkan Alea segera menuju ke kamar mandi, setelah mengambil sesuatu dari lemari. Melirik jam dinding lalu tersenyum tipis."Satu jam aku rasa cukup," ujarnya.Tak lama Alea masuk ke kamar mandi. Terdengar pintu kamar terbuka, Alea mengintip sebentar sebelum keluar mengunakan kimono, Erlangga mengerutkan keningnya saat melihat sang istri sudah selesai mandi."Yank."Erlangga terkejut saat Alea memeluk tubuhnya dari belakang. Tangan wanita itu
last updateLast Updated : 2023-02-02
Read more

Intim Setelah Bertengkar.

Maaf, Aku Pantang Cerai! (127)"Maaf, sorry sedang tak mood."Alea berdiri meninggalkan Erlangga, lalu menuju ke wastafel untuk mencuci tangan dan piring bekas dia makan. Erlangga terlihat bingung dengan sikap sang istri."Sekarang, ada apa lagi? Kau mulai berulah lagi."Mendengar ucapan erlangga, tanpa sadar alea meletakan piring ke dalam rak, dengan hempasan cukup keras."Kau baru saja bilang aku berulah, Lang. Seharusnya kau sadar, kalau masalah kita berulang terus menerus dan itu terjadi karena mu bukan aku. Kita sudah sering berbicara, tapi tetap saja kau melakukan kesalahan yang sama."Alea melempar lap tangan ke meja. Emosinya semakin tersulut karena ucapan sang suami, kepalanya mulai pusing setiap bertengkar dengan suaminya."Sepertinya kita memang perlu introspeksi diri, Yank. Aku sudah bosan dengan masalah yang sama terus menerus, untuk sementara aku akan tinggal di rumah ayah."Brak ....Karena terkejut mendengar ucapan Alea. Erlangga berdiri hingga membuat kursi yang dia du
last updateLast Updated : 2023-02-03
Read more

Pria Asing.

Maaf, Aku Pantang Cerai! (128)"Sudah kering rambutmu, Yank. sana temui Dani siapa tau ada yang penting."Alea segera mendorong tubuh Erlangga agar segera keluar dari kamar. Hampir dua jam dia melayani gairah sang suami, anehnya lagi rezza bahkan tak bangun, seolah mengerti papinya sedang bersemangat. Bayi itu hanya merengek sebentar untuk berganti posisi tidur."Yank, malam ini kita ulang lagi. Kita pulang bareng setelah aku menemui seseorang."Erlangga menghampiri Alea lalu mencium bibir dan kening sang istri. Dia juga melapor kalau dia menemui seorang pria bukan wanita."Terima kasih karena mengingatkan aku terus-menerus. Kali ini aku akan mengikuti semua ucapanmu, jadi jangan curiga atau cemburu lagi."Alea merapikan dasi sang suami lalu mengangguk pelan. Jarinya mengusap bibir Erlangga karena terlihat basah bekas ciuman mereka barusan."Cepat kembali dan jangan nakal. Aku akan membantumu memeriksa berkas di meja, agar kita bisa pulang bareng. Rezza juga tak terlalu rewel hari ini,
last updateLast Updated : 2023-02-03
Read more

Menyibak Rahasia.

Maaf, Aku Pantang Cerai! (129)Erlangga penasaran dengan apa yang dilihat Alea barusan, tapi dia memang tak melihat apapun di luar. Sunyi, satpam di depan juga tak melihat atau mendengar ada yang mencurigakan."Apa kau yakin? Mas Wisnu sudah meninggal, Lang," tanya Alea."Kau bicara apa, Al. Tentu saja yakin, karena aku ikut masuk ke liang lahat untuk membaringkannya. Aku juga yang melaungkan azan, bagaimana bisa kau pertanyakan kematian Wisnu."Erlangga sakit hati mendengar pertanyaan istrinya. Secara tak langsung Alea mencurigainya, melakukan sesuatu pada suami pertamanya."Aku hanya bertanya, kau tak perlu semarah itu padaku."Alea jadi ikutan marah karena Erlangga bicara dengan nada yang cukup tinggi. Wanita itu menepis tangan suaminya dan meninggalkan pria itu di ruang depan.Bruk ...."Lea!""Alea!""Lea!"Ketiga orang itu berteriak bersamaan, saat melihat Alea jatuh tak sadarkan diri. Untung wanita itu belum naik ke tangga, kalau tidak entah apa yang terjadi."Bawa ke kamar, Lan
last updateLast Updated : 2023-02-05
Read more

Curiga dan Cemburu.

Maaf, Kau Pantang Cerai! (130)"Jadi dia pergi menemui mantan mertuanya? Apa kau tak tau apa yang mereka bicarakan, Dan?"Erlangga memijit pangkal hidungnya. Dia semakin pusing saat Dani mengelengkan kepalanya, namun tak lama dia terkejut, saat Dani mengulurkan beberapa lembar foto."Bu Alea menemui seorang pria. Mereka terlihat akrab bahkan saling berpelukan Bos, tapi maaf kami belum tau siapa pria itu dan ada hubungan apa dengan Bu Alea."Erlangga meremas foto Alea berpelukan dengan seorang pria. Dia bahkan tak mampu memperhatikan wajah pria itu, hatinya sakit saat merasakan cemburu yang luar biasa."Tanya Hani, ada agenda apa lagi hari ini. Jika bisa batalkan semuanya, aku perlu menenangkan diri dulu walau sebentar."Erlangga menyenderkan punggung ke kursi. Dia pusing memikirkan perubahan istrinya, dia yakin perubahan itu sejak semalam, setelah dia bertanya tentang Wisnu."Sebenarnya apa yang kau sembunyikan, Al? Kenapa kau bertanya soal kematian Wisnu? Sudah jelas Wisnu memang suda
last updateLast Updated : 2023-02-06
Read more
PREV
1
...
111213141516
DMCA.com Protection Status