Home / Pernikahan / Maaf, Aku Pantang CERAI! / Chapter 141 - Chapter 150

All Chapters of Maaf, Aku Pantang CERAI!: Chapter 141 - Chapter 150

156 Chapters

Kehilangan Anak Dan Rahimnya

Maaf, Aku Pantang Cerai! (141)"Bawa mereka masuk dan sekap beberapa hari di sini. Sampai mereka mau menuruti permintaan kita."Beberapa orang preman terlihat membawa Citra dan ibunya yang sudah pingsan. Mereka di culik oleh Siti, yang masih menginginkan sertifikat rumah Bu Wastika."Awasi terus mereka jangan lengah. Sebelum mendapatkan sertifikat rumah mereka, jangan biarkan kedua orang ini bebas," pinta Siti.Citra terbangun dengan keringat di keningnya. Dia mengingat penculikan yang telah dilakukan oleh ibu mertuanya, untunglah dia bisa kabur bersama ibunya, namun sejak itu dia jadi merasa takut keluar rumah."Kita tak harus segera mencari mas Danu, Bu. Apa tak ada kabar sama sekali darinya? Kita bisa mati kalau terus menerus berada di rumah," ucap Citra."Ibu tidak tau harus berbuat apa lagi, Cit. Satu-satunya cara adalah meminta uang dari Alea, dia harus bertanggungjawab karena membuat Wisnu meninggal."Sayangnya, keserakahan tak bisa lepas dari Bu ibu dan anak itu. Setelah memint
last updateLast Updated : 2023-02-28
Read more

Perebutan Hak Asuh.

Maaf, Aku Pantang Cerai! (142)Bu Wastika lemas mendengar penjelasan dokter. Dia tak menyangka kalau nasib Citra akan seperti ini, anak kesayangannya tidak akan bisa memberinya cucu. Tragisnya lagi satu-satunya cucu yang dia miliki justru anak Wisnu dan Alea."Mau apa lagi kau kemari? Semua ini tak akan terjadi kalau kau tak begitu kejam. Hanya memberi sedikit uang tapi kau tak mau." Ujar Bu Wastika pada tiga orang yang baru saja datang, bahkan belum sampai ke kamar Citra."Turunkan tangan anda dari wajah istriku. Jika tidak aku tak akan tinggal diam lagi, selama ini Alea terlalu lemah sehingga anda semakin tak tau diri. Selain itu sebaiknya gunakan otak sedikit untuk berpikir sebelum menyalahkan orang lain."Erlangga berdiri di depan Bu Wastika. Dia marah mendengar istrinya di hina sedemikian rupa, rasa malu masih bisa dia tahan tapi rasa sakit saat mendengar tuduhan pada sang istri membuat Erlangga murka."Jika kami begitu kejam, bukankah itu karena sikap anda selama ini. Jangan memb
last updateLast Updated : 2023-02-28
Read more

Bersiap menghadapi tuntutan Danu.

Maaf, Aku Pantang Cerai! (143)"Persiapkan pengacara kita, Dan. Selain tuntutan hak asuh aku juga ingin menuntut mereka semua, kita lihat apa mereka masih bisa sembarangan lagi padaku."Erlangga memberi perintah pada Dani, karena dia mendengar Danu dan ibunya sudah pergi ke pengadilan. Entah apa niat wanita itu hingga lupa segalanya bahkan melupakan rekaman yang di pegang Erlangga.Alea bukan tak dengar suara Erlangga tapi dia pura-pura acuh. Dia tau Bu Wastika memang luar biasa menguji kesabaran mereka, dia tetap diam di tempat duduknya tak mau menganggu pembicaraan suami dan asistennya."Papi."Erlangga tersenyum saat Aska melangkah kecil menuju ke arahnya. Anak kecil itu langsung naik ke pangkuannya lalu menciumi pipinya. Dani langsung pergi setelah melihat tanda dari Erlangga."Sayang sudah makan? Mau papi suapi lagi?"Erlangga bertanya sembari mencubit pipi gembul Aska. Pria itu senang melakukannya, apalagi saat melihat Aska tertawa menunjukkan giginya yang baru tumbuh beberapa bi
last updateLast Updated : 2023-02-28
Read more

Nama Wanita Lain Di Bibir Suamiku.

Maaf, Aku Pantang Cerai! (144)"Danu di tangkap polisi? Masalahnya apa, Yank?"Alea bertanya karena penasaran dengan berita yang di bawa Erlangga. Meski senang karena tuntutan hak asuh tak lagi berlanjut ke pengadilan, tapi dia penasaran dengan di tangkapnya Danu."Pengedar barang haram termasuk pengedar uang palsu. Di tambah dengan ijasah palsu dan identitas palsu."Alea menarik napas panjang, karena tau apa yang akan terjadi pada pria itu. Masuk penjara dalam waktu yang tak sedikit."Puluhan tahun, jadi kita bisa tenang mulai sekarang. Tinggal kedua wanita itu, aku rasa buka sebuah ancaman bagi kita. Jika masih berkeras berbuat ulah aku bisa mengatasinya dengan mudah."Erlangga mengambil roti dari tangan Alea. Wanita itu melamun jadi tak sadar saat sang suami menatapnya dari tadi."Jangan bilang kau kasihan pada mereka. Aku tak mau berurusan dengan dua wanita itu lagi," ucap Erlangga."Iya, Sayangku."Alea melingkarkan tangannya di leher Erlangga. Saat ini pria itu mencondongkan kepa
last updateLast Updated : 2023-02-28
Read more

Jenie di hati Erlangga.

Maaf, Aku Pantang Cerai! (145)"Yank," panggil Erlangga."Aku sudah menyiapkan sarapanmu, Yank. Cepat sarapan lalu berangkat kerja. Hari ini aku tak ikut ke kantor ada sedikit urusan."Erlangga terkejut melihat perubahan Alea. Bukannya senang dia takut pada sesuatu yang tak kasat mata, dia lebih memilih Alea berteriak jika marah bukan diam seperti ini. Dia takut sesuatu di rencanakan sang istri."Mau kemana, Al. Hari ini ada imunisasi Rezza kan?"Alea terpaku mendengar ucapan sang ibu. Dia lupa ada jadwal imunisasi tapi tadi dia sudah membuat janji pada seseorang."Bunda tolong antar Rezza bersama mbak pengasuh ya. Hari ini aku ada urusan penting," ucap Alea."Urusan apa yang lebih penting dari anak-anak kita?"Tanya Erlangga acuh membuat Alea mengepalkan tangan. Sejak tadi dia berusaha menutupi masalah, namun Erlangga dengan mudah membukanya di depan sang ibu."Bunda, aku pergi dulu. Siang atau malam aku pulang. Semua keperluan rezza dan Aska sudah aku siapkan."Tanpa memperdulikan su
last updateLast Updated : 2023-02-28
Read more

Kematian Citra.

Maaf, Aku Pantang Cerai! (146)Alea terpaku di depan makam yang baru saja selesai di timbun. Dia benar-benar tak percaya, Citra mengakhiri hidupnya dengan cara memotong urat nadinya. Kehilangan rahim membuatnya benar-benar terpukul."Bu."Alea memanggil Bu Wastika yang terdiam di samping makam. Dia diam sejak awal Citra di masukkan ke liang lahat."Apa kau bahagia, Al? Kalau iya bersyukurlah. Kalau tidak maka terima kutukanku itu, kau penyebab segala bencana dalam kehidupanku . Kau ambil Wisnu yang seharusnya berbakti padaku, kemudian kau kuasai anaknya agar aku tak bisa menyentuhnya. Kini Citra mati karena kau tak memberiku uang, sedangkan Danu masuk penjara itu juga karena mu, kalau saja dia tak mencintaimu dia tak akan bertukar posisi dengan Wisnu. Kau wanita pembawa sial, hidupmu tak akan bahagia akan ada wanita lain yang merebut kebahagiaanmu itu kutukan dariku."Alea terdiam, dia tak menyangka akan mendengar kata-kata sepahit itu dari Bu Wastika. Airmatanya tumpah karena merasa a
last updateLast Updated : 2023-03-01
Read more

Apakah Itu Dosaku.

Maaf, Aku Pantang Cerai! (147)"Jangan salah paham Al, ini aku lakukan agar kau tak bisa pergi meninggalkan aku dan menyusul Erlangga ke Jepang. Aku takut kehilanganmu, apalagi mengingat begitu banyak uang di tabunganmu."Allah, aku ingin berteriak di depan wajah mas Wisnu. Dia bisa berpikir seperti itu, pantas dia tak terlalu perduli meski ibunya terus menghinaku."Silahkan masuk Pak."Aku segera meminta pengacara dan pemimpin bank itu masuk lagi. Aku memberikan rekaman yang aku ambil diam-diam tadi.Mas Wisnu terkejut dia pasti tak menyangka. Aku akan merekam apa yang dia katakan tadi."Saya mau semua uang di rekening ini pindah ke rekening saya, sisakan 50 juta, itu murni milik pria ini. Silahkan bereskan Mas, setelah itu kita bicarakan soal perceraian kita, aku tak bisa hidup dengan pria yang mencurigai aku."Aku kembali duduk di sofa, sedangkan mas Wisnu terlihat bingung. Sesekali dia menatap padaku yang membuang muka darinya."Aku akan berikan semua tabunganmu Al, tapi aku tak ma
last updateLast Updated : 2023-03-01
Read more

Rupanya Salah Paham.

Maaf, Aku Pantang Cerai! (148)"Yank, syukurlah aku sudah bangun. Tolong jangan membuatku takut."Alea terpaku melihat Erlangga memeluknya sembari menangis. Dia masih tak mengerti apa yang terjadi, hanya saja tadi dia bermimpi tentang Wisnu. Membuatnya percaya kalau dia adalah pendosa yang sebenarnya."Tolong pergilah, Yank. Aku minta maaf kalau selama ini bersalah padamu, katakan pada Jenie aku juga minta maaf. Sekarang kembalilah padanya aku akan mengurus perceraian kita."Alea sudah menguatkan hatinya untuk berpisah dengan Erlangga. Dia sudah tau apa yang terjadi memang salahnya, jadi dia rela kehilangan pria sebaik Erlangga."Apa kau dengar sayangku Jennie. Cepatlah datang papi dan mami menunggumu."Alea tersentak mendengar ucapan Erlangga di depan perutnya. Dia masih tak mengerti tapi Erlangga tak mau menjelaskannya, dengan kesal dia menarik rambut sang suami membuatnya mengangkat kepalanya."Apa maksudmu memanggil nama Jennie di depan perutku. Memangnya perempuan itu ada di sana,
last updateLast Updated : 2023-03-01
Read more

Nasib Mantan Ibu Mertua.

Maaf, Aku Pantang Cerai! (149)"Ini benar-benar luar biasa. Aku akan punya cicit lagi," ucap tuan Dirga."Iya Kek, kemungkinan anak kami ini perempuan. Doakan saja agar kelak ada lagi perempuan terlahir dari rahim Alea, jadi keturunan anak perempuan bisa lebih banyak," ujar Erlangga.Plak ...."Ini saja belum lahir tapi kau sudah bermimpi punya anak lagi."Alea memukul pelan tangan sang suami. Dia tak habis pikir dengan apa yang Erlangga inginkan."Kita harus punya rencana, Yank. Bunda anak perempuan satu-satunya, kau juga begitu jadi kita harus berjuang untuk punya anak perempuan lebih banyak."Lang, kau mau aku mutilasi gak itu mu. Enak aja kalau ngomong, lahir kan dulu anak ini baru kita pikirkan yang lainnya," ucap Alea lagi."Yakin mau dimutilasi? Ingat kalau itu tak ada kau tak punya pegangan kalau tidur."Erlangga tertawa saat melihat wajah sang istri yang memerah. Untung mereka bicara berbisik kalau tidak bisa makin malu Alea."Kalau boleh kakek minta. Bisakah acara tujuh bulan
last updateLast Updated : 2023-03-01
Read more

Mengurus masalah mantan mertua.

Maaf, Aku Pantang Cerai! (150)"Ada apa? Aku lihat melamun aja daritadi."Erlangga merentangkan tangannya agar sang istri tidur beralas lengannya. Sejak kembali dari beli makanan bersama ibunya, Alea terus diam seolah memikirkan sesuatu."Ini soal ibunya mas Wisnu. Tadi tak sengaja aku melihatnya sedang memulung, apa begitu parah nasibnya, Yank. Apa kau tak ada cara untuk membantunya tanpa berurusan soal uang?"Erlangga menarik napas setelah mendengar ucapan istrinya. Dia memang sudah tau tentang ibunya Wisnu tapi dia belum tau cara untuk membantunya."Kalau kita beri uang pasti nanti dia akan terus meminta. Satu-satunya cara kita memang harus tega padanya, tapi hati ini juga tak kuat melihatnya seperti itu."Kembali Erlangga menarik napas panjang. Masalah Bu Wastika memang susah di selesaikan, karena wanita ini keras kepala dan juga serakah."Hentikan Lang, geli ih."Tiba-tiba Erlangga mengecup leher Alea karena melihat wanita itu mulai melamun lagi. Dia memang tak bisa membuat sang i
last updateLast Updated : 2023-03-01
Read more
PREV
1
...
111213141516
DMCA.com Protection Status