Share

Memimpikan Wisnu.

Penulis: Winarsih_wina
last update Terakhir Diperbarui: 2023-02-01 13:52:58
Maaf, Aku Pantang Cerai! (125)

"Sakit hatiku, saat mengemis maaf tapi kau abaikan. Seandainya tak ingat perjuanganku menunggumu, mungkin aku memilih pergi saja saat melihat kebencian di matamu."

Alea menarik napas panjang. Ingatan tentang ucapan Erlangga tadi terus mengusiknya, dia teringat perjuangan Wisnu saat meminta Maaf dulu, pasti pria itu juga merasa sakit hati, karena sudah mengemis tapi dia abaikan.

"Ada masalah? Kenapa tak tidur? Ini sudah larut malam, Yank."

Erlangga terbangun karena mendengar helaan napas Alea. Dia merasa istrinya memiliki masalah yang membebani pikirannya, jadi dia berniat untuk mendengarkan keluhan kesah sang istri, tapi wanita itu tak mau bicara.

"Tak ada apa-apa, pergilah tidur lagi."

Alea meraih lengan suaminya lalu meletakkan kepalanya di sana. Erlangga mengecup kening istrinya lalu kembali memejamkan mata, namun dia sempat berpesan sebelum benar-benar tertidur.

"Bicaralah padaku jika kau butuh pendengar. Kita lakukan itu seperti dulu saat kita belum
Winarsih_wina

Erlangga cemburu pada Wisnu karena mimpi istrinya. Yuk ikuti terus ceritanya baca juga cerita saya yang lainnya. 1. ISTRIKU MINTA CERAI SETELAH AKU TAGIH HUTANGNYA (Tamat) 2. KUNCI BRANGKAS RAHASIA SUAMIKU(tamat).

| Sukai
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Maaf, Aku Pantang CERAI!   Kedatangan Calon Pelakor

    Maaf, Aku Pantang Cerai! (126)"Kau pasti merasa nyaman, saat berada di dalam pelukan Wisnu."Alea menarik napas, saat mendengar ucapan Erlangga. Pria itu masih merasa bersalah, karena pernah menamparnya. Alea hanya bisa memeluknya agar suaminya tau kalau dia sudah memaafkan."Aku haus, bisa ambilkan air minum di dapur, Yank?"Alea menyerahkan tempat air minum, yang biasa ada di meja dekat tempat tidur. Kebetulan habis dan dia lupa mengambil di dapur."Tunggu sebentar biar aku ambilkan."Erlangga bergegas keluar kamar untuk mengambil air minum. Sedangkan Alea segera menuju ke kamar mandi, setelah mengambil sesuatu dari lemari. Melirik jam dinding lalu tersenyum tipis."Satu jam aku rasa cukup," ujarnya.Tak lama Alea masuk ke kamar mandi. Terdengar pintu kamar terbuka, Alea mengintip sebentar sebelum keluar mengunakan kimono, Erlangga mengerutkan keningnya saat melihat sang istri sudah selesai mandi."Yank."Erlangga terkejut saat Alea memeluk tubuhnya dari belakang. Tangan wanita itu

    Terakhir Diperbarui : 2023-02-02
  • Maaf, Aku Pantang CERAI!   Intim Setelah Bertengkar.

    Maaf, Aku Pantang Cerai! (127)"Maaf, sorry sedang tak mood."Alea berdiri meninggalkan Erlangga, lalu menuju ke wastafel untuk mencuci tangan dan piring bekas dia makan. Erlangga terlihat bingung dengan sikap sang istri."Sekarang, ada apa lagi? Kau mulai berulah lagi."Mendengar ucapan erlangga, tanpa sadar alea meletakan piring ke dalam rak, dengan hempasan cukup keras."Kau baru saja bilang aku berulah, Lang. Seharusnya kau sadar, kalau masalah kita berulang terus menerus dan itu terjadi karena mu bukan aku. Kita sudah sering berbicara, tapi tetap saja kau melakukan kesalahan yang sama."Alea melempar lap tangan ke meja. Emosinya semakin tersulut karena ucapan sang suami, kepalanya mulai pusing setiap bertengkar dengan suaminya."Sepertinya kita memang perlu introspeksi diri, Yank. Aku sudah bosan dengan masalah yang sama terus menerus, untuk sementara aku akan tinggal di rumah ayah."Brak ....Karena terkejut mendengar ucapan Alea. Erlangga berdiri hingga membuat kursi yang dia du

    Terakhir Diperbarui : 2023-02-03
  • Maaf, Aku Pantang CERAI!   Pria Asing.

    Maaf, Aku Pantang Cerai! (128)"Sudah kering rambutmu, Yank. sana temui Dani siapa tau ada yang penting."Alea segera mendorong tubuh Erlangga agar segera keluar dari kamar. Hampir dua jam dia melayani gairah sang suami, anehnya lagi rezza bahkan tak bangun, seolah mengerti papinya sedang bersemangat. Bayi itu hanya merengek sebentar untuk berganti posisi tidur."Yank, malam ini kita ulang lagi. Kita pulang bareng setelah aku menemui seseorang."Erlangga menghampiri Alea lalu mencium bibir dan kening sang istri. Dia juga melapor kalau dia menemui seorang pria bukan wanita."Terima kasih karena mengingatkan aku terus-menerus. Kali ini aku akan mengikuti semua ucapanmu, jadi jangan curiga atau cemburu lagi."Alea merapikan dasi sang suami lalu mengangguk pelan. Jarinya mengusap bibir Erlangga karena terlihat basah bekas ciuman mereka barusan."Cepat kembali dan jangan nakal. Aku akan membantumu memeriksa berkas di meja, agar kita bisa pulang bareng. Rezza juga tak terlalu rewel hari ini,

    Terakhir Diperbarui : 2023-02-03
  • Maaf, Aku Pantang CERAI!   Menyibak Rahasia.

    Maaf, Aku Pantang Cerai! (129)Erlangga penasaran dengan apa yang dilihat Alea barusan, tapi dia memang tak melihat apapun di luar. Sunyi, satpam di depan juga tak melihat atau mendengar ada yang mencurigakan."Apa kau yakin? Mas Wisnu sudah meninggal, Lang," tanya Alea."Kau bicara apa, Al. Tentu saja yakin, karena aku ikut masuk ke liang lahat untuk membaringkannya. Aku juga yang melaungkan azan, bagaimana bisa kau pertanyakan kematian Wisnu."Erlangga sakit hati mendengar pertanyaan istrinya. Secara tak langsung Alea mencurigainya, melakukan sesuatu pada suami pertamanya."Aku hanya bertanya, kau tak perlu semarah itu padaku."Alea jadi ikutan marah karena Erlangga bicara dengan nada yang cukup tinggi. Wanita itu menepis tangan suaminya dan meninggalkan pria itu di ruang depan.Bruk ...."Lea!""Alea!""Lea!"Ketiga orang itu berteriak bersamaan, saat melihat Alea jatuh tak sadarkan diri. Untung wanita itu belum naik ke tangga, kalau tidak entah apa yang terjadi."Bawa ke kamar, Lan

    Terakhir Diperbarui : 2023-02-05
  • Maaf, Aku Pantang CERAI!   Curiga dan Cemburu.

    Maaf, Kau Pantang Cerai! (130)"Jadi dia pergi menemui mantan mertuanya? Apa kau tak tau apa yang mereka bicarakan, Dan?"Erlangga memijit pangkal hidungnya. Dia semakin pusing saat Dani mengelengkan kepalanya, namun tak lama dia terkejut, saat Dani mengulurkan beberapa lembar foto."Bu Alea menemui seorang pria. Mereka terlihat akrab bahkan saling berpelukan Bos, tapi maaf kami belum tau siapa pria itu dan ada hubungan apa dengan Bu Alea."Erlangga meremas foto Alea berpelukan dengan seorang pria. Dia bahkan tak mampu memperhatikan wajah pria itu, hatinya sakit saat merasakan cemburu yang luar biasa."Tanya Hani, ada agenda apa lagi hari ini. Jika bisa batalkan semuanya, aku perlu menenangkan diri dulu walau sebentar."Erlangga menyenderkan punggung ke kursi. Dia pusing memikirkan perubahan istrinya, dia yakin perubahan itu sejak semalam, setelah dia bertanya tentang Wisnu."Sebenarnya apa yang kau sembunyikan, Al? Kenapa kau bertanya soal kematian Wisnu? Sudah jelas Wisnu memang suda

    Terakhir Diperbarui : 2023-02-06
  • Maaf, Aku Pantang CERAI!   Di Serang Wanita Asing.

    Maaf, Aku Pantang Cerai! (131)"Alea meraih pakaiannya yang tergeletak di lantai. Membawanya ke tempat baju kotor, lalu melangkah menuju ke kamar mandi. Pandangannya jatuh pada pria yang tertidur pulas di tempat tidur, setelah dia layani kebutuhan biologisnya, siapa lagi orang itu kalau bukan Erlangga.Terdengar tarikan napasnya sebelum menutup pintu kamar mandi. Tanpa dia sadari, Erlangga membuka matanya tepat saat Alea menghilang di balik pintu."Sebenarnya apa yang kau sembunyikan, Al? Ini sudah terlalu lama. Jika terus seperti ini bisa merusak hubungan kita," desahnya.Erlangga segera pura-pura tidur saat mendengar pintu kamar mandi terbuka. Tak lama dia merasa gerakan di sisi kirinya, jelas kalau Alea tengah naik ke tempat tidur. Perlahan dia merasa belaian lembut di wajahnya dan hembusan napas sang istri di pipinya."Maaf, mungkin ini akan menyakitimu. Aku tak punya cara lain untuk membuktikan dan mencaritau kebenarannya. Aku tau kau punya segalanya, tapi aku berharap kau tak mem

    Terakhir Diperbarui : 2023-02-09
  • Maaf, Aku Pantang CERAI!   Kemarahan Alea.

    Maaf, Aku Pantang Cerai! (132)"Ini memalukan, Angga. Wanita itu membuat harga diri keluarga kita tercemar, bisa-bisanya dia membuat status seperti ini untuk suami pertamanya."Erlangga meraih ponsel mamanya dan melihat screenshot status Alea di sosial medianya. Captionnya begitu mengiris hati.'AKU MERINDUKANMU SAYANG'Erlangga mencoba tenang, setidaknya di depan wanita yang melahirkannya. Dia tak mau wanita itu memancing di air keruh."Kau tidak perlu berbohong seolah semua baik-baik saja, Angga. Melihat fotonya saja semua orang tau siapa yang dia rindukan, bukan kau tapi suami pertamanya."Erlangga masih diam, karena dia juga tau kalau foto itu adalah Wisnu yang berada dalam pelukan Alea."Mama sebaiknya pergi. Aku masih ada urusan membebaskan istriku dari kantor polisi."Erlangga terpaksa mengusir mamanya karena dia tak mau berurusan dengan wanita itu. Apalagi dia datang membawa Aino juga, entahlah apa yang wanita itu pikirkan. Berkali di tolak dia tak menyerah juga."Dasar bodoh,

    Terakhir Diperbarui : 2023-02-09
  • Maaf, Aku Pantang CERAI!   Bukan Wisnu.

    Maaf, Aku Pantang Cerai! (133)"Target sudah ketemu, Bos. Dia berada di hotel Angkasa."Laporan Dani satu jam yang lalu, membuat Erlangga dan anak buahnya segera meluncur ke tempat target. Siapa tau, kalau di sana Erlangga justru melihat, Alea berpelukan dengan target yang dia cari."Sial, bagaimana bisa dia berada di sini dan berpelukan dengan si bedebah itu."Erlangga menatap Dani yang justru mengelengkan kepalanya. Pria itu juga tidak mengerti darimana Alea tau penemuan ini."Berhenti Lang, biarkan Alea mengurus masalah ini. Aku rasa dia bisa mengatasinya."Erlangga terkejut melihat Arifin, kini dia paham kenapa Alea bisa tau pria yang dia cari. Meski berat pria itu terpaksa menurut, walau ada rasa takut Alea akan terperdaya oleh pria misterius itu.****"Kau bukan suamiku? Siapa kau sebenarnya?"Alea melepaskan pelukannya dari pria yang berwajah Wisnu. Dia merasa lega karena sudah yakin dia bukan suami pertamanya, walau serupa tapi dia tau pasti pria yang di depannya bukan Wisnu."

    Terakhir Diperbarui : 2023-02-13

Bab terbaru

  • Maaf, Aku Pantang CERAI!   Ending.

    Maaf, Aku Pantang Cerai! (156)"Mama pasti tidak lupa di mana tempat itu? Lihat kain yang di kenakan Aino. Mama tidak lupa kan dengan hadiah istimewa itu?"Erlangga tertawa puas hingga menangis. Alea semakin mengeratkan pegangan tangannya, dia tau Erlangga tengah kembali ke masa paling menyedihkan dalam hidupnya."Siapa jalang yang sebenarnya, Ma. Aku kasihan melihatmu tapi kau sendiri yang menginginkannya, gadis yang kau puja setinggi langit justru wanita mainan suamimu. Dia di puaskan sebelum memuaskan dirimu, mereka bahkan bercinta di tempat tidur yang kau persiapkan untuk acara ulang tahun mu, bahkan mengunakan baju yang sama seperti milikmu. Saat kau mengerang di atas tubuh pria ini, dia tengah membayangkan bercinta dengan Aino buka dengan wanita tua sepertimu."Erlangga menuding jarinya pada sang mama. Terlihat kurang ajar jadi Alea menarik tangan itu dan mengecupnya, membuat Erlangga segera mengusap wajahnya dengan kasar."Rekaman ini yang suamimu minta sebelum mengirim ku ke pe

  • Maaf, Aku Pantang CERAI!   Membuka Rahasia Kelam Masa Lalu.

    Maaf, Aku Pantang Cerai! (155)"Apa yang kau lakukan perempuan sialan? Kau menghancurkan perusahaan papaku!"Jennie berteriak seperti orang gila. Dia berusaha menyerang Alea, namun di saat yang tepat seseorang mendekap erat Alea."Jangan berani menyentuh istriku. Kalau tidak kau akan bernasib sama seperti perusahaan papamu, coba saja jika kau ingin membuktikannya."Jennie terkejut mendengar suara dingin di depannya. Dia tak menyangka Erlangga akan datang tepat waktu, dia sudah merencanakan penyerangan pada Alea, tapi tetap saja ketahuan."Dia hanya seorang janda beranak satu, Angga. Kenapa kau begitu mencintainya bahkan mengabaikan aku dan Aino."Jennie benar-benar tak habis pikir pada otak Erlangga. Dia sudah begitu lama berada di sisi Aino, tapi tak membuatnya ingat pada dirinya yang selalu ada ketika Erlangga bertemu Aino."Kau pasti tak bisa melihatnya karena matamu sudah buta. Wanita itu tak hanya cantik wajahnya tapi juga hatinya, sesuatu yang tak kau miliki begitu juga dengan Ai

  • Maaf, Aku Pantang CERAI!   Hubungan Jennie Dan Aino

    Maaf, Aku Pantang Cerai! (154)"Selamat siang Bu Alea, bisakah kita bicara sebentar. Saya ada hal penting untuk dibicarakan dengan Bu Alea."Alea menatap wanita yang ada di depannya. Wanita yang baru-baru ini membuatnya pusing, sekarang dengan berani dia mengajak bicara. Apakah pelakor memang tak takut lagi dengan kuasa istri sah."Apa yang ingin anda katakan? Silakan saya akan mendengarkan."Alea memberi kesempatan pada Jennie untuk bicara. Dia ingin tau apa yang wanita ini inginkan, dia juga ingin tau sampai mana kebohongan Erlangga."Sebelumnya saya minta maaf, karena telah membuat Bu Alea dan pak Erlangga menjadi salah paham. Sebenarnya saya memang tak mengenal pak Erlangga sebelum saya pergi ke kantornya, kebetulan saat itu kami bertemu dan satu lift."Alea tersenyum tak menyela penjelasan Jennie. Jari tangannya mengetuk pelan meja, membuat Jennie sedikit gelisah. Ketukan jari Alea berhenti saat pelayan kafe datang membawa pesanan mereka."Silakan nikmati dulu minuman yang anda pe

  • Maaf, Aku Pantang CERAI!   Siapa sebenarnya wanita itu.

    Maaf, Aku Pantang Cerai! (153)Erlangga mendesah kesal, sembari menatap ruangan sang istri yang terlihat kosong. Wanita itu benar-benar marah hingga tak mau bicara dengannya, bahkan dia rela pindah ke kantor agar ayah dan ibunya tak curiga. Kalau anak dan menantunya sedang ribut, tapi begitu di kantor dia menutup ruangannya dan menghabiskan waktu dengan kedua anaknya. Pintu semua terkunci, jadilah Erlangga tak bisa masuk. Kalau Erlangga tidur di kamarnya, Alea dan kedua anaknya tidur di ruangan Alea, mengunakan tilam lantai."Bos, makan siang sudah siap."Dani berkata pelan sembari menatap kaca pembatas ruangan yang sudah tertutup gorden. Kemudian dia berbalik dan menatap si Bos yang terlihat kacau, jangankan makan, minum saja si bos tak mau."Dan, aku tunggu di ruanganku. Tetap di tempatmu." Melihat Alea muncul di pintu ruang istirahat. Erlangga hendak menemuinya, tapi Alea segera memberinya peringatan untuk tidak bergerak.Dani hanya bisa menggaruk kepalanya. Setelah melihat pintu

  • Maaf, Aku Pantang CERAI!   Gadis itu Jennie?

    Maaf, Aku Pantang Cerai! (152)"Selamat siang Bu Alea, saya perwakilan dari perusahaan Samudra Jaya. Saya ada janji dengan pak Erlangga, tapi di arahkan untuk bicara dulu dengan anda."Alea menjabat tangan wanita yang baru saja menemuinya. Sepertinya wanita ini belum tau prosedur di perusahaan Erlangga."Iya silakan duduk, mohon maaf kalau boleh tau nama anda ....?"Alea bertanya karena sejak tadi wanita ini belum memperkenalkan dirinya. Dia melihat wanita ini sering melirik ke arah ruangan Erlangga, walau suaminya tak bereaksi tapi dia sedikit tak menyukainya."Di perusahaan ini memang seperti prosedurnya. Tamu pria bertemu dengan pak Erlangga sedangkan tamu wanita bertemu istrinya. Pria di sana itu suami saya jadi jangan tergoda dengannya."Alea tertawa seolah ucapan hanya bercanda. Wanita di depannya juga tertawa walau terdengar garing. Alea heran karena sampai sekarang wanita ini belum menyebut namanya sama sekali."Maaf sekali lagi saya harus memanggil nyonya atau nona?" tanya Ale

  • Maaf, Aku Pantang CERAI!   Lepas Tangan Dengan Urusan Mantan Mertua.

    Maaf, Aku Pantang Cerai! (151)"Assalamualaikum Bu," ucap Alea."Mau apa kau kemari? Mau menertawai kemalanganku ini," tanya Bu Wastika."Bu, sekali saja jangan berpikir buruk padaku. Sejak awal menikah dengan mas Wisnu ibu tau pasti, kalau aku berusaha keras berbakti padamu, karena saat itu aku tak tau masih memiliki orang tua. Jadi aku menganggap ibu sebagai orang tuaku sendiri, apa yang tak ku lakukan untuk kalian semua. Jadi pembantu gratisan aku juga rela, tapi apa pernah kalian menganggap ku? Tidak sama sekali.Ibu terus membenci dan memfitnahku, di depan tetangga bahkan di depan suamiku sendiri. Seolah senang aku diam ibu terus berulah, hingga akhirnya menikahkan suamiku dengan wanita lain. Jika wanita itu baik mungkin aku bisa terima bermadu, tapi wanita itu seorang pelacur yang hamil bukan anak mas Wisnu. Katakan Bu, tidakkah ibu yang telah begitu kejam padaku dan mas Wisnu?"Alea menyeka airmatanya dia sudah tak tahan lagi. Semua yang dia pendam selama ini akhirnya keluar dar

  • Maaf, Aku Pantang CERAI!   Mengurus masalah mantan mertua.

    Maaf, Aku Pantang Cerai! (150)"Ada apa? Aku lihat melamun aja daritadi."Erlangga merentangkan tangannya agar sang istri tidur beralas lengannya. Sejak kembali dari beli makanan bersama ibunya, Alea terus diam seolah memikirkan sesuatu."Ini soal ibunya mas Wisnu. Tadi tak sengaja aku melihatnya sedang memulung, apa begitu parah nasibnya, Yank. Apa kau tak ada cara untuk membantunya tanpa berurusan soal uang?"Erlangga menarik napas setelah mendengar ucapan istrinya. Dia memang sudah tau tentang ibunya Wisnu tapi dia belum tau cara untuk membantunya."Kalau kita beri uang pasti nanti dia akan terus meminta. Satu-satunya cara kita memang harus tega padanya, tapi hati ini juga tak kuat melihatnya seperti itu."Kembali Erlangga menarik napas panjang. Masalah Bu Wastika memang susah di selesaikan, karena wanita ini keras kepala dan juga serakah."Hentikan Lang, geli ih."Tiba-tiba Erlangga mengecup leher Alea karena melihat wanita itu mulai melamun lagi. Dia memang tak bisa membuat sang i

  • Maaf, Aku Pantang CERAI!   Nasib Mantan Ibu Mertua.

    Maaf, Aku Pantang Cerai! (149)"Ini benar-benar luar biasa. Aku akan punya cicit lagi," ucap tuan Dirga."Iya Kek, kemungkinan anak kami ini perempuan. Doakan saja agar kelak ada lagi perempuan terlahir dari rahim Alea, jadi keturunan anak perempuan bisa lebih banyak," ujar Erlangga.Plak ...."Ini saja belum lahir tapi kau sudah bermimpi punya anak lagi."Alea memukul pelan tangan sang suami. Dia tak habis pikir dengan apa yang Erlangga inginkan."Kita harus punya rencana, Yank. Bunda anak perempuan satu-satunya, kau juga begitu jadi kita harus berjuang untuk punya anak perempuan lebih banyak."Lang, kau mau aku mutilasi gak itu mu. Enak aja kalau ngomong, lahir kan dulu anak ini baru kita pikirkan yang lainnya," ucap Alea lagi."Yakin mau dimutilasi? Ingat kalau itu tak ada kau tak punya pegangan kalau tidur."Erlangga tertawa saat melihat wajah sang istri yang memerah. Untung mereka bicara berbisik kalau tidak bisa makin malu Alea."Kalau boleh kakek minta. Bisakah acara tujuh bulan

  • Maaf, Aku Pantang CERAI!   Rupanya Salah Paham.

    Maaf, Aku Pantang Cerai! (148)"Yank, syukurlah aku sudah bangun. Tolong jangan membuatku takut."Alea terpaku melihat Erlangga memeluknya sembari menangis. Dia masih tak mengerti apa yang terjadi, hanya saja tadi dia bermimpi tentang Wisnu. Membuatnya percaya kalau dia adalah pendosa yang sebenarnya."Tolong pergilah, Yank. Aku minta maaf kalau selama ini bersalah padamu, katakan pada Jenie aku juga minta maaf. Sekarang kembalilah padanya aku akan mengurus perceraian kita."Alea sudah menguatkan hatinya untuk berpisah dengan Erlangga. Dia sudah tau apa yang terjadi memang salahnya, jadi dia rela kehilangan pria sebaik Erlangga."Apa kau dengar sayangku Jennie. Cepatlah datang papi dan mami menunggumu."Alea tersentak mendengar ucapan Erlangga di depan perutnya. Dia masih tak mengerti tapi Erlangga tak mau menjelaskannya, dengan kesal dia menarik rambut sang suami membuatnya mengangkat kepalanya."Apa maksudmu memanggil nama Jennie di depan perutku. Memangnya perempuan itu ada di sana,

DMCA.com Protection Status