"Ya Allah, Sya, kenapa sakit lagi? Kamu makannya gak bener ya?""Bener atuh, Mi, makan nasi, bukan makan beling.""Ish, maksud Ummi, kamu makannya suka telat gak?""Nggak suka telat, Mi, tapi kadang telat." Bu Umi menghela napas. Ia merasa Syamil mengalami gangguan pada otaknya atau ruhnya, sehingga perlu dirukiyah. Belum pernah anaknya selamban ini dalam mencerna kalimat. "Jadi gimana? Apa kamu punya obat?""Punya, Mi. Ini barusan minum obat.""Ya sudah, besok, abah mau memenuhi undangan Maulid Nabi yang diadakan di Pesantren Hidayah yang di Bandung. Ummi bilang, suruh tengokin kamu.""Iya, Mi, makasih Ummi-ku sayang. Sudah dulu ya, Mi. Assalamu'alaikum.""Wa'alaykumussalam."Bu Umi menutup panggilannya. Ibu mana yang tidak khawatir bila mendengar anaknya yang merantau sedang sakit dan tidak ada siapa-siapa yang mengurusnya. Ia ingin sekali bisa mengunjungi kosan Syamil, tetapi kakinya belum bisa diajak pergi jauh. Baru sampai keluar untuk ke masjid pesantren dan itu pun benar-bena
Last Updated : 2022-11-03 Read more