“Di mana suamiku?” Aku terperanjat kala bangun tidur tidak mendapati Gus Azam di sisiku. Kemarin dia masuk rumah sakit, tetapi kenapa sekarang aku ada di kamarnya? Siapa yang memindahkanku di sini?Seharusnya aku masih di rumah sakit. Lirih kudengar suara tangisan umi. Aku meraih jilbab yang tergantung di belakang pintu kemudian memakainya. Saat aku keluar, tidak kudapati batang hidung suamiku. “Mas Azam di mana, Umi?”Bukannya menjawab, umi semakin terisak kemudian memelukku. Aku semakin kebingungan melihat perlakuan umi.“Ada apa, Umi?” Ketiga adik Gus Azam saling tatap. Mengapa mereka ada di rumah semuanya? Seharusnya dua adiknya masih mondok. “Fia, kamu yang sabar, ya, Nak. Azam sudah meninggalkan kita,” ujar umi. Bagaikan disambar petir di siang bolong, duniaku runtuh. Untuk apa aku hidup jika tanpa suamiku? Kami baru saja mulai dekat, tetapi mengapa dia pergi secepat ini?“Tidak, Umi! Ini tidak mungkin terjadi, Mas Azam tidak akan pergi meninggalkanku sendiri.”Aku tertund
Last Updated : 2022-11-07 Read more