All Chapters of RELATIOXIC RULES: Chapter 101 - Chapter 110
200 Chapters
BAB 101: SEDANG TIDAK SEMANGAT
Alexa merasa sama sekali tidak bersemangat untuk pergi ke sekolah hari ini. Alexa sebenarnya masih butuh tidur untuk sedikit meredakan rasa sakitnya karena ulah Danish. Alexa ingin sekali bolos sekolah hari ini, tetapi Alexa malas jika harus terkena omelan Mami Yuliani dan Bu Siti yang keduanya sama-sama mengerikan.            Alhasil, Alexa melangkahkan kakinya ke dalam kelas dengan ogah-ogahan. Sesampainya di kelas, Alexa memilih untuk pura-pura sibuk membaca buku pelajaran Matematika hingga Belle menghampirinya.“Alexa, kenapa kamu lesu banget hari ini? Kamu biasanya paling semangat belajar,” kata Belle.“Belle, aku engga lesu! Ini aku lagi fokus baca buku Matematika,” kata Alexa.            Belle menatap Alexa heran, lalu tertawa terbahak-bahak. Belle bisa menyadari kebohongan Alexa sekarang.“Ra, kamu la
Read more
BAB 102: KURIR ANTAR HADIAH
Alexa belum dapat menghilangkan seluruh perasaan kesal dan marahnya kepada Danish. Alexa sempat berpikir kalau Danish akan menyapanya dan bersikap manis kepadanya kemarin di lokasi shooting. Namun, sikap dingin dan acuh Danish seolah-olah telah semakin menyakiti hati Alexa.Alexa begitu merindukan sikap hangat dan manis yang ditunjukkan oleh Danish. Sikap Danish setelah deklarasi bahwa dirinya masih single jelas berubah. Alexa benar-benar merindukan Danish yang dulu.Setiap kali Alexa berjalan menyusuri lorong sekolah, Alexa selalu membayangkan Danish berjalan bersamanya di sana. Alexa mungkin terlalu banyak berharap. Danish sekarang sudah semakin sibuk, semakin sukses, dan semakin terkenal setelah sinetron Terserah Kamu menjadi acara favorit hampir seluruh wanita di Indonesia.Alexa hanya bisa mengangkat bahunya, kemudian melangkahkan kakinya ke dalam kelas dengan rasa malas yang teramat sangat. Sesampainya di dalam kelas, Alexa melihat pemand
Read more
BAB 103: CIARA
Alexa merasa hari-hari ini dalam hidupnya belakangan ini sungguh berbeda dibandingkan hari-hari sebelumnya. Hidupnya benar-benar berbeda saat pertama kali mengenal Danish dan membiarkan Danish masuk ke dalam hidupnya. Hidupnya kembali berbeda saat Alexa telah berstatus sebagai pacar pura-pura Danish. Kini, hidupnya terasa kembali berbeda saat Danish terlihat benar-benar sibuk dan seolah-olah bersikap acuh kepada Alexa.            Entah, Alexa tidak mengerti perasaannya sekarang. Alexa memang sempat berharap Danish akan menjadi seseorang yang semakin terkenal dan memiliki banyak penggemar. Namun, semua itu bukanlah hal yang utama. Alexa bisa melihat wajah Danish sekarang semakin banyak muncul di televisi, beberapa merek sebagai brand ambassador, juga muncul di pusat perbelanjaan. Danish tampak terlihat begitu tampan dan sempurna. Alexa merasa semakin tidak pantas jika harus bersanding dengan pria setampan Danish.
Read more
BAB 104: PEMANDANGAN MENGERIKAN
Alexa memang belum pernah bertemu Ciara sebelumnya di sekolah ini. Namun, pertemuannya secara tiba-tiba dengan gadis itu merupakan kejadian mengejutkan bagi Alexa. Ciara seolah mengetahui hubungan Alexa dengan Danish yang selama ini sengaja ditutup rapat-rapat.            Perkataan Ciara terus terbayang dalam benak Alexa. Ciara mengatakan bahwa Alexa tidak pantas untuk  pria seperti Danish. Alexa sebenarnya merupakan tipe manusia yang cuek, tetapi perkataan Ciara sungguh menyayat hatinya.Suasana hati Alexa benar-benar berantakan sekarang. Alexa ingin sekali langsung pulang ke rumah dan makan es krim sepuas-puasnya, tetapi sepertinya hal tersebut mustahil untuk dilakukannya karena Bu Siti datang menghampiri Alexa.“Alexa, mau ke mana kamu?” tanya Bu Siti.“Saya mau pulang, Bu! Saya mau tidur siang,” jawab Alexa asal.        
Read more
BAB 105: RULE NUMBER 9
Rule number 9“Alexa dilarang mengganggu Danish kalau Danish sedang tidak ingin diganggu”             Sellena baru melepaskan genggaman tangan Danish saat memastikan kalau Alexa benar-benar sudah pergi. Sellena tertawa puas seolah-olah telah berhasil memenangkan sandiwara hari ini. Danish melayangkan tatapan nanarnya kepada Sellena.“Sellena, apa maksud loe melakukan semua ini?” tanya Danish.“Aku engga punya maksud apa-apa! Aku cuma merasa kalau kamu engga pantas sama Alexa! Kenapa? Ada hubungan apa kamu sama Alexa sebenarnya?” tanya Sellena.“Gue engga punya hu-“ Danish belum menyelesaikan kalimatnya.            Sellena menutup mulut Danish dengan tangannya. Danish semakin tidak mengerti dengan semua sikap Sellena.“Kamu yakin engga punya h
Read more
BAB 106: PERTANYAAN DARI SAHABAT
Danish mulai merasa sikap Frey belakangan ini kerap membuatnya merasa tertekan. Frey selalu berfokus kepada ketenaran Danish, tanpa memedulikan perasaan Danish. Di dalam otaknya, Frey seperti mulai berpikir Danish adalah sebuah aset berharga untuk menghasilkan uang.            Karena merasa sangat kesal kepada Frey, Danish sampai tega membuang muka saat berpapasan dengan Frey. Frey merasa heran dan langsung melayangkan tatapan menyelidik kepada Danish.“Lio, ada apa? Engga biasanya loe berani bersikap dingin sama gue,” kata Frey.            Danish memilih untuk tidak menjawab dan pura-pura membenarkan posisi tas ranselnya. Frey yang belum mau menyerah memutuskan untuk bertanya sekali lagi kepada Danish.“Ada apa? Apa ucapan Sellena itu benar? Lio?” tanya Frey.“Ucapan Sellena? Jadi, loe lebih percaya sama uca
Read more
BAB 107: PENGUNTITAN DI KLUB MALAM
Danish tidak dapat memungkiri kemarahannya di Garden Café bukan serta-merta disebabkan oleh pertanyaan Garry dan perkataan Mike, tetapi disebabkan juga oleh rasa bersalahnya kepada Alexa. Rasa bersalah tersebut terus menghantui pikiran Danish. Danish tidak sepantasnya bersikap dingin dan kasar kepada Alexa. Awalnya, Danish memang berniat tidak akan pernah menunjukkan sikap manisnya kepada Alexa, tetapi sepertinya Danish telah berubah pikiran setelah mengenal Alexa lebih dalam.            Sekarang, Danish mulai kembali memikirkan Alexa. Danish mampu membaca kesedihan yang terpancar di kedua bola mata Alexa saat terakhir bertemu dengannya. Namun, rasa gengsi yang terlalu tinggi membuat Danish enggan meminta maaf kepada Alexa.            Danish berjalan masuk ke dalam mobilnya, lalu memutuskan untuk meraih ponselnya. Danish membuka mesin pencarian Google
Read more
BAB 108: PENGUNTITAN DI APARTEMEN
Danish buru-buru masuk ke dalam mobilnya dan mengunci pintu mobilnya rapat-rapat sebelum Mika kembali menguntitnya. Danish kembali mengatur napasnya yang sudah sangat tidak beraturan karena panik dan ketakutan. Setelah merasa sedikit lebih tenang, Danish menyalakan mesin mobilnya dan menyetir dengan sangat hati hati.            Sementara itu, kedua mata Mika masih terus mengamati Danish. Mika menggelengkan kepalanya dan kembali tersenyum tipis.“Danish Adelio! Sekarang aku pun sudah tahu nomor polisi dan jenis mobilmu. Jangan harap kamu bisa lolos!” Senyum Mika semakin merekah.            Mika ikut menyalakan mesin mobilnya dan melajukan mobilnya untuk kembali menguntit mobil Danish. Mika benar-benar ingin tahu alamat tempat tinggal Danish. Jika Mika berhasil menemukannya, maka Mika tidak akan pernah melepaskan Danish lagi.--
Read more
BAB 109: MIKA MASIH MENGUNTIT
Danish sedang mempelajari beberapa lembar naskah yang akan digunakannya untuk keperluan shooting hari ini sambil meminum cappuccino kesukaannya. Beberapa kali Danish tampak menguap dan berusaha menahan kantuk yang melandanya akibat kurang tidur semalam. Danish berharap cappuccino dapat meredakan kantuknya segera.            Danish memang merasa sedang sendirian di sana, tetapi ada sepasang mata yang sejak tadi mengamati Danish tanpa henti dari kejauhan. Sepasang mata berwarna cokelat gelap itu bukan milik Sellena, melainkan milik Mika. Mika melipat kedua tangannya di depan dadanya sambil mengunyah sebutir permen karet dengan angkuhnya.“Danish Adelio, lihat saja! Rencanaku hari ini pasti tidak akan gagal!” seru Mika.            Danish masih berusaha fokus, namun sepertinya rasa kantuk itu terlalu berat sehingga Da
Read more
BAB 110: DIKIRA KOCHENGLANAK
             Danish baru tiba di apartemennya menjelang tengah malam. Danish melirik jam tangannya, lalu masih berusaha untuk berjalan menyusuri koridor apartemennya dengan sisa-sisa tenaga yang dimilikinya hari ini. Berkali-kali, Danish melayangkan pandangannya ke sekelilingnya untuk memastikan dirinya sendirian. Danish mengigit bibir bawahnya dan menyadari koridor apartemennya sedikit gelap hari ini. Bulu kuduk Danish meremang karena teringat pada cerita horor yang pernah didengarnya.“Kochenglanak?” tanya Danish pelan.            Danish merasa dirinya tidak benar-benar sendirian sekarang. Ada sepasang mata yang sejak tadi mengamatinya. Sepasang mata tersebut tidak lain adalah Mika yang masih berambisi untuk mendapatkan Danish.Danish mempercepat langkahnya dan langsung memilih untuk masuk ke dalam unit apartemennya dengan ter
Read more
PREV
1
...
910111213
...
20
DMCA.com Protection Status