"Ya ampun, Kak. Kok malah muntah di sini sih?" Risa menatap cemas pada Gilang yang sudah terkulai dengan lemas dan terbaring di bangku tunggu.Beberapa pasang mata di sana sempat melirik ke arah Gilang dan Risa yang begitu cemas. Perawat yang berjaga di ruangan Dokter kandungan itu pun segera menghampiri Risa dan memanggil office boy untuk membersihkan bekas muntahan Gilang."Maafin aku ya, sayang. Aku bener-bener nggak kuat menahan muntahan ini." Gilang memelas menatap Risa karena khawatir jika istrinya itu marah karena kelakuannya.Risa tak bisa memarahi Gilang karena dia sendiri juga merasa kasihan melihat kondisi suaminya itu saat ini. Tubuh Gilang terlihat begitu lemas dan wajahnya pun pucat pasi menandakan dia benar-benar tidak berdaya."Kalian ambil saja nomor antrian kami. Sepertinya suami Anda benar-benar sedang dalam kondisi yang sangat lemah." Seorang perempuan memberikan nomor antrian kepada Risa dan Gilang.Risa sempat ragu menerima nomor antrian tersebut. Mengingat di no
Read more