Aku terkejut melihat Arum terjatuh dengan posisi duduk. Dia meringis menahan sakit di perutnya.“Rum, kamu tidak apa-apa, ‘kan?” tanyaku panik. Dia menepis tanganku yang akan membantunya berdiri. Aku begitu kecewa atas penolakannya tersebut. Namun, diriku bisa apa? Semua ini terjadi karena keteledoranku juga.“Kamu tidak apa-apa, kan, Rum?” tanya pria yang baru saja kupukuli tadi. Aku mendelik memandangnya tak suka. Akan tetapi, orang itu seolah tidak peduli, tetap saja dia menempel kepada Arum.“Tidak apa-apa, Bang. Hanya sakit sedikit,” jawabnya, sontak aku mengepalkan tangan, hawa panas menjalar di seluruh tubuh. Rasa cemburu ini bergelayut dalam hati bagai racun yang mematikan, aku tidak suka ada laki-laki lain yang perhatian kepada Arum.Semua orang yang ada di sana datang tergopoh-gopoh menghampiri kami, termasuk Bu Rina pengurus yayasan. “Arum, kenapa kamu sampai jatuh begini, sih? Kamu enggak apa-apa, kan?” tanya Bu Rina sambil membantu Arum berdiri, lalu memapahnya duduk di
Last Updated : 2022-11-08 Read more