Bab 91Retno melirik ke arah jam yang melingkar di pergelangan tangannya. Mata wanita paruh baya itu kini tampak melotot sejenak karena dia telah lupa waktu sebab terlalu asik bertemu dengan teman-teman arisannya."Aduh, kok udah jam segini aja?" monolognya.Tari, teman sekaligus ketua geng arisan itu melirik ke arah Retno. Kening Tari tampak berkerut hingga kedua alisnya saling menyatu. "Ada apa, Jeng? Kok kayaknya buru-buru banget, sih?""Ada urusan, Jeng Tari. Nggak bisa lama-lama ngumpul disini," jelas Retno singkat."Lho, kenapa memangnya?"Tari dan beberapa ibu-ibu lainnya juga merasa heran karena Retno memang biasanya akan menghabiskan waktu lebih lama untuk berkumpul.Bahkan Retno juga biasanya akan mentraktir teman-temannya. Aneh rasanya jika wanita itu beralasan ada urusan saat tengah mengadakan pertemuan."Cucu di rumah sendirian, Jeng. Tadi sih lagi tidur, tapi kalau bangun 'kan repot nanti nyariin. Kasihan," kilah Retno. Tentunya Retno tak mungkin mengatakan fakta yang
Last Updated : 2022-11-13 Read more