“Iya, Mama. Tante Titian cantik, baik, sayang sama kita. Apalagi sama Adek Tampan. Tadi malam adek Tampan bobok dipeluk sama Tante Tian. Lucu, deh, Ma! Adek Tampan minta nenen sama Tante Tian, hihihi … Enggak ada air susunya, Tampan! Kata Tante Tian, gitu, hihihi ….” Vita tertawa, terdengar begitu bahagia.Elma ikut tertawa, meski hatinya masih dilanda resah. Entah kenapa dia merasa resah, setelah mengetahui kalau ternyata Alva sudah punya pacar. Bahkan sang pacar dia tunjuk sebagai kasir di tokonya.“Mama … suruh Om Alva ke sini, ya! Jemput kita. Kita kangen sama Mama! Cepetan!”“I-iya, Sayang! Om Alva akan segera ke sana! Sabar, ya!”“Dadah, Mama! Emmmmuaach!”“Emmmuach, Sayang!”Elma mengakhiri panggilan, lalu menyodorkan ponsel itu kepada Alva. “Pergilah! Mereka menunggu!” ucapnya dengan bada datar. Sedatar wajahnya saat ini.“Ya, tapi, ada yang mau aku jelasin.” Alva menatapnya serius.“Tentang?” tanya Elma balas menatap.“Titian.”“Hem, aku sudah tahu. Vita barusan jelasin, b
Last Updated : 2022-10-11 Read more