Beranda / Pernikahan / Aku Mundur Kau Hancur, Bang! / Bab 79. Sandiwara Kakek Menjerat Alva

Share

Bab 79. Sandiwara Kakek Menjerat Alva

last update Terakhir Diperbarui: 2022-10-11 16:33:16

Alva hanya menunduk. Dia tahu pasti ke mana arah pembicaraan sang Kakek! Ujung-ujungnya pasti mengarah ke masalah yang sangat dia hindari. Pasti tentang perjodohan itu lagi.

Betapa Alva ingin lari saja dari rumah sakit ini! Perasaannya sungguh tidak nyaman berada di antara keluarga besarnya ini. Alva merasa tertekan, diintimidasi, betul dipuja dan dimanja, tetapi dipaksa mengikuti kemauan mereka.

Sungguh berbeda suasananya bila dia di luar sana. Hati dan jiwanya begitu tenang dan nyaman bila jauh dari keluarga besar ini. Di luar ada Elma, Vita, Tampan, Bang Arfan. Betapa manusia-manusia sederhana itu mampu membuat Alva merasa bahagia. Alva merasa diharagi, dibutuhkan, disayangi, dan dicintai.

Apalagi kejadian terakhir, saat Wajah dan nada bicara Elma berubah datar dan sedikit ketus. Ketika Vita berceloteh tentang Titian. Alva begitu bahagia melihat ada cemburu di sorot mata wanita itu. Alva sangat bahagia saat dicemburui seperti itu.

Semua perasaan nyaman ini tak dia dapatkan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Aku Mundur Kau Hancur, Bang!   Bab 80. Alva Terjebak Drama

    “Ka … mu, kok, di … am, Al?”Sandiwara berlanjut. Riani tiba-tiba megap-megap. Kelopak mata terbuka lalu kedua bola mata mengarah ke atas. Mulut terbuka, seolah kesulitan untuk bernapas. Persis seperti orang ayng sedang menghadapi sekaratul maut.“Mama! Mama! Iya, Ma! Alva janji akan menikahi Nayra!”Lagi-lagi, kalimat spontan keluar dari mulut Alva. Takut kehilangan sang Mama membuat pria itu tak lagi berpikir panjang. Anyelir dan Andre saling bertatapan, keduanya menggeleng pasrah. Rasa iba menyeruak di hati keduanya. Rasa iba kepada sang adik kesayangan.Tak tega sebenarnya. Perasaan sang adik sedang dipermainkan oleh keluarga besar tanpa perasaan. Tapi, keduanya tak bisa berbuat apa-apa sekarang. Masih ada sedikit keraguan. Sang Mama drop beneran, atau hanya bohongan.**“Bu, sudah sore, Pak Alva belum datang juga menjemput anak-anak! Bagaimana ini?” lapor Luky menghampiri ranjang pasien.“Ya,” sahut Elma singkat.Wajahnya yang memang masih sedikit pucat terlihat murung. Ada

    Terakhir Diperbarui : 2022-10-11
  • Aku Mundur Kau Hancur, Bang!   Bab 81. Info Mengejutkan Tentang Alva

    Namun, penantian Titian sia-sia, saat mengetahui Alva ternyata telah jatuh cinta. Ya, Titian sangat yakin, kalau saat ini Alva tengah jatuh cinta. Mungkin untuk pertama kalinya di dalam hidup pria pemarah itu. Meskipun Titian merasa sedikit aneh, karena perempuan yang dicintai Alva bukan wanita istimewa. Melainkan Elma. Wanita sederhana, berwajah biasa, beranak dua, masih berstatus istri orang pula.Entah apa yang ada pada diri Elma, sehingga membuat pria itu jatuh cinta. Titian tak paham. Gadis ityu mencoba menemukan itu, tetapi hingga detik ini dia tak menemukan apa-apa. TERNYATA CINTA ITU MISTERI. Tak ada yang bisa menduga, menentukan, apa lagi memaksakan, di mana dia akan hadir, dan di hati siapa dia akan tumbuh.“Sabar, ya, Kak! Aku janji akan membantu hubungan kalian!” janji Titian mengagetkan Elma.“Membantu hubungan kami? Maksud kamu?” kedua mata Elma membulat sempurna.“Ya, sedikit banyak saya sudah tahu Bang Alva itu cowok seperti apa, dan saya yakin kali ini dia be

    Terakhir Diperbarui : 2022-10-11
  • Aku Mundur Kau Hancur, Bang!   Bab 82. Bukan Zina Hati (Penyelidikan Anyelir)

    Sesak, sakit. Elma hampir tak kuasa menahan gemuruh di dalam dada. Info ini terlalu mengejutkan baginya.Namun, wanita itu tersadar di detik berikutnya. Dia bukanlah siapa-siapanya Alva. Yang sempat terjadi beberapa hari terakhir ini? Ahk, anggap saja tak pernah ada! Tak ada rasa! Tidak ada! Tidak pernah ada Alva di sini, di hati ini. Tidak pernah ada. Tidak ada.Elma berjuang mempertahankan kekuatan hati.“El, kamu baik-baik saja?”Anyelir mengembalikan dunianya.“Ya, aku baik. Tapi, aku ngantuk banget, baru saja disuntik. Kalau sudah tak ada yang mau dibicarakan, aku tidur dulu, ya!” pintanya menghalau gundah yang datang lagi untuk mencekik.“Ok! Tidurlah! Sampai jumpa besok, ya! Ingat satu pesanku! Jangan pernah merasa sendirian! Ada aku, sahabatmu! Tolong adukan semua padaku, jika ada dukalara yng mengacaukan hatimu! Tolong ingat itu, El!”“Ok, terima kasih, An! Aku sangat bahagia memiliki teman seperti kamu! Selamat malam!”Elma menutup telepon. Meletakkan benda itu asal,

    Terakhir Diperbarui : 2022-10-11
  • Aku Mundur Kau Hancur, Bang!   Bab 83. Aku Datang, Elma

    “Ok, kalau kamu udah janji seperti itu. Meskipun Kakak yakin, Mama tidak akan keberatan meskipun kamu pulang. Tapi terserahlah! Kebetulan juga. Kakak saja yang pulang. Besok Kakak tidak ke sini, ya! Ada kasus berat yang mau Kakak urus. Kamu enggak apa-apa, kan, jagain Mama?” tanya Anyelir seraya bangkit. Agar duduk mereka tidak terlalu sempit. Tak tega sang kakak melihat Alva yang gelisah karena jengah. Namun, Nayra tak hendak bergeser juga. “Kakak mau pulang?” Alva ikut bangkit. Nayra sendirian di sofa. “Ya. Jaga mama, ya. Em, tolong antar sampai depan, ya! Biar Kakak pesan taksi online sambil jalan ke bawah!” pinta Anyelir sengaja mencari waktu buat melanjutkan obrolan dengan sang adik. “Biar aku aja yang ngantar Kakak sampai depan!” Nayra langsung ikut bangkit juga. “Tidak. Ini udah malam. Gak baik calon pengantin jalan sendirian di koridor rumah sakit! Suasananya sepi banget di luar! Kamu jagain mama saja di sini, ok! Yuk Al!” sergah Anyelir lalu menarik tangan Alva. “

    Terakhir Diperbarui : 2022-10-12
  • Aku Mundur Kau Hancur, Bang!   Bab 84. Ada Apa Dengan Arfan?

    Arfan menghela napas panjang. Ada lega yang menyeruak karena esok bisa bertemu lagi dengan anak-anak. Tetapi, entah kenapa ada gundah yang tiba-tiba menghentak. Sepertinya sangat berat untuk meninggalkan kota ini. Kenapa? Karena Elma kah? Atau Rosa? Bukan. BUKAN karena mereka. Lalu? “Hay! Abang melamun? Kalau nyetir jangan melamun, Bang! Mikirin apa, sih?” Titian menepuk lembut lengan berbulu Arfan. Nah, yang dia pikirkan dan yang memberatkan hatinya itu adalah wanita ini. Sentuhan tangan lembut di lengan, membuat sang pria kembali melayang. Ada getar ciptakan debar, di hati yang terdalam. “Eh, maaf. Enggak melamun, kok!” Arfan tergagap. “Hem, pasti kangen sama mantan istri, ya?” goda Titian seraya menunjukkan senyum merekahnya. “Tidak, abang sedang ingat anak-anak saja, Dek Tian! Abang meninggalkan satu papan telur ayam buat lauk makan mereka selama Abang pergi ke sini. Khawatir sudah habis, lalu mereka makan pakai lauk apa, begitu, Dek, hehehehe ….” “Oh, hem, tadi kata

    Terakhir Diperbarui : 2022-10-12
  • Aku Mundur Kau Hancur, Bang!   Bab 85. Pengacara  Binsar Mulai Beraksi

    “Eh, maaf!” ucap seorang pria tinggi tegap yang tiba-tiba menabrak Alva. “Hem!” Alva bergeser ke sudut. Pintu lif tertutup, lif mulai berjalan. Di lantai empat, Alva keluar. Pria tinggi tegap ikut keluar, namun arah yang mereka tuju berlawanan. Alva ke arah kanan menuju ruang VIP Mawar 1, sedang si pria tinggi tegap ke arah kiri. Alva tak memperdulikan sekitar, dia berjalan cepat menuju kamar rawat Elma. Pria itu kini berdiri di depan pintu ruangan. Menghirup oksigen sebanyak-banyaknya agar hati sedikit tenang, saat berhadapan dengan wanita di dalam sana. Tangan terayun ke atas, siap mengetuk dan berucap salam. “Jangan, Bang!” Tiba-tiba sebuah tangan kekar menariknya dengan paksa ke arah tangga. “Hey! Apa ini! Kau! Apa maksudmu! Lepaskan aku! Luky! Lepas!” Alva meronta, mengibaskan tangan anak buahnya itu dengan kasar. “Kita turun dari tangga saja! Ayo! Nanti di bawah aku ceritakan! Cepat turun!” Kembali Luky mencekal dn menarik tangan Alva dengan kuat. Dia menyeret Alv

    Terakhir Diperbarui : 2022-10-12
  • Aku Mundur Kau Hancur, Bang!   Bab 86. Janji Andre Menyatukan Alva dan Elma

    “Temukanlah, meskipun hapenya dikunci dengan kata sandi sesulit apapun, jangan kau ragu soal membongkar isi di dalamnya. Video itu sudah kuhapus dari ponselnya. Tenang saja kau! Dia tak akan bisa lagi menjadikan video itu sebagai barang bukti untuk menjeratmu. Tapi, perempuan di dalam video itu, main juga, Bah! Bolehlah kau kenalkan padaku?” “Kau pengacara apa gigol*! Dia itu Tante-tante kesepian, mau kau?” “Ups! Ini kantor polisi, pelankan suaramu!” “Kau yang mulai! Lalu bagaimana dengan barang bukti yang sedang kau kumpulkan untuk menjerat istriku? Kau sudah berhasil mendapatkannya tidak?” “Nah itu yang belum! Tadi malam itu, anggotaku sudah berhasil mengikuti si Alva sampai di depan kamar rawat istrimu! Tapi ada seorang pria yang menghentikan Alva. Entah siapa, itu lagi kuselidiki!” “Lamban kali pula kau! Itu pasti anak buah dialah! Yang kau pikirnya Alva itu laki-laki biasa? Dia itu Bos preman! Anak buahnya ada di mana-mana! Kan, sudah kuingatkan sama kau akan hal itu

    Terakhir Diperbarui : 2022-10-12
  • Aku Mundur Kau Hancur, Bang!   Bab 87. Save Aku di Hatimu, Abang!

    “Apa? Jadi kau belum berangkat juga ke sini? Apa nya maksud kau, Rudang! Semalam kau bilang kau langsung berangkat ke sini. Rupanya tak Nampak-nampak batang hidungmu! Sekarang kau bilang tak jadi kau datang! Kau permainkan pula aku, hah! Pokoknya kau harus datang hari ini! Kalau kau tidak datang juga, maka Binsar pasti akan menceraikan si Elma, Permainmu itu pasti bakal jadi janda! Kau dengar itu, ha!” Elma dan Arfan saling tatap. Jadi itu sebabnya Bibik mereka belum datang juga. Ternyata adik kandung satu-satunya ayah mereka itu tak menggubris perintah Risda. Tidak gentar akan ancaman wanita itu tentang Elma yang bakal jadi janda. “Apa kau bilang? Kaupun malah lebih setuju Elma jadi janda? Yang udah sedeng nya kau, kutengok! Apa maksud kau! Mana janji kau dulu hah! Kua ingat dulu kau janjikan apa sama aku, Rudang! Kau bilang beberapa toko si Elma pasti akan dia serahkan sama aku, aku yang mengelolanya. Sebagai mertua, Elma pasti tidak akan keberatan menghadiahkan beberapa t

    Terakhir Diperbarui : 2022-10-12

Bab terbaru

  • Aku Mundur Kau Hancur, Bang!   Bab 200. Tamat (Binsar Meninggal)

    “Vita, sambil tengokin adek, ya! Tante mau buatkan jus buah!” titah Nirmala seraya bangkit. Ini hari keempat dia menemani anak-anak Elma. “Ya, Tante. Buatin buat Vita sekalian, ya, Tan! Gerah banget, nih!” sahut Vita tetap fokus dengan buku pelajaran di tangannya. Gadis kecil berusia delapan tahun itu akan menghadapi ujian kenaikan kelas besok. Itu sebab dia harus belajar keras hari ini. “Tampan mau jus enggak, biar Tante bawa sekalian?” teriak Nirmala lagi. “Mau, Tan! Pakai es yang banyak, ya!” sahut bocah laki-laki berusia lima tahun dari halaman. Dia tengah asik bermain bola sendirian. Keringat mengucur deras di dahi dan punggungnya. Nirmala bergerak ke dalam rumah. Vita tenggelam dengan bukunya ketika Tampan bergerak mendekati pintu pagar. Bola yang sedang dia mainkan terlempar ke luar. Berusaha menjangkau bola melalui celah besi pagar, bocah itu mulai putus asa. “Kakak, bolanya keluar!” teriaknya sedih. “Biar aja, ambil bola yang lain aja! Jangan keluar!” sang kakak b

  • Aku Mundur Kau Hancur, Bang!   Bab 199. Karma Karena Sikap Tak Adil Keluarga Kepada Andre

    “Andre, kalian datang?” Serempak Sinulingga, Riani dan Anyelir menoleh. “Bagaimana keadaan Kak Elma, Kak Anyelir?” tanya Nara setelah menghirup napas beberapa kali. terlihat dia begitu kelelahan dengan perut yang kian membesar. Di usia kandungan yang ke tujuh bulan, wanita itu memang mulai mudah lelah. “Elma masih ditangani Dokter. Kamu baik baik saja? Ngapain ikut ke rumah sakit ini kalau kamu sendiri dalam keadaan hamil besar begini?” tanya Anyelir membantu Nara untuk duduk. “Aku khawatir, takut Kak Elma kenapa napa. Secara dia pernah hampir meninggal dulu karena serangan kanker rahim, kan?” dalih Nara sedih. “Kok bisa Elma drop, apa yang terjadi?” tanya Andre cemas. “Ini semua salah mama,” lirih Riani bersuara. Semua terpana. “Mama melakukan apa lagi” Andre menatapnya gusar. “Mama gak bisa terima kalau ternyata Alva enggak bakal pernah bisa punya anak. Mama sedih. Mama tak bisa menerima kenyataan. Nyatanya, Mama tk bisa berbuat apa-apa. Alva sudah menjatuhkan pilihan.

  • Aku Mundur Kau Hancur, Bang!   Bab 198. Elma Drop

    “Maksud kamu? Mama … harus pergi dari sini?” tanya Alva menyipitkan kedua netranya. terkejut mendengar permintaan Elma. “Ya, maaf! Aku tidak mau Mama ada di sini! Di rumah ini. Setidaknya sampai hatiku kembali tenang,” lirih Elma lalu berjalan pergi meninggalkan kegaduhan. “Elma kau mengusir mama? Berani kau mengusir ibu mertuamu, hah?” Riani hendak mengejar Elma, tetapi segera ditahan oleh Anyelir. “Kau tidak bisa mengusirku, Elma! Mana janjimu untuk minta talak pada anakku? Mana janjimu akan menikahkan Alva dengan Nirmala! Kau penipu, Elma!” teriaknya memaki-maki Elma. Sontak Elma menghentikan langkah. Berbalik, lalu menatap ibu mertuanya penuh kecewa. Jemarinya memijit kening, pandangannya tiba-tiba gelap. Elma ambruk ke lantai. “Sayang!” Alva menangkap tubuhnya. “Elma, Sayang …! Kamu kenapa? El?” panggilnya seraya menepuk lembut pipi Elma. Namun, tak ada respon. “Denyut nadinya lemah banget!” seru Anyelir panik saat meraba pergelangan tangan Elma. “Kenapa? Kak Elma ken

  • Aku Mundur Kau Hancur, Bang!   Bab 197. Elma Mengusir Ibu Mertua

    “Alva …?” Riani tersentak kaget. “Apa maksud kamu, Nak? Rencana apa? Mama enggak paham?” lanjutnya memasang wajah paling sedih. Dramanya masih berlanjut. “Enggak usah pura-pura lagi, deh, Ma! Dion, segera nyalakan proyektornya!” perintah Alva kepada anak buahnya. Dion dan Yopi segera melaksanakan perintah. Infokus mereka sorotkan ke dinding kamar. Menit berikutnya sebuah video rekaman sudah diputar. Rekaman dari CCTV di hotel tempat Alva dan Nirmala sempat berada di sebuah kamar tanpa busana. Terlihat jelas saat dua orang pria menurunkan tubuh Alva dan Nirmala dari dalam sebuah mobil. Keduanya lalu membawa Alva dan Nirmala masuk ke dalam kamar hotel. “Apa ini?” teriak Riani tiba tiba. “Hentikan itu! Mama enggak sanggup melihat hal yang menakutkan seperti itu!” pintanya pura-pura memelas. Alva melambaikan tangan, sebagai isyarat agar Dion menghentikan dulu memutar videonya. “Kenapa Mama enggak nanya, kenapa aku dan Nirmala bisa dalam keadaan tak sadarkan diri seperti itu? H

  • Aku Mundur Kau Hancur, Bang!   Bab 196. Penyelidikan Alva Membongkar Rahasia Sang Bunda

    “Kau bilang apa barusan? Alva akan menikahi Nirmala, setelah menalak kamu?” Riany tersentak kaget. kedua bola matanya membulat sempurna. Sedikitpun dia tak menyangka, semua harapannya begitu mudahnya terlaksana. Awalnya, tak muluk cita-citanya. Cukuplah Elma setuju Alva menikahi Nirmala. Dia sudah sangat bahagia. Karena dengan begitu, dia akan mendpat cucu dari Nirmala. Anak kandung Alva, darah dagingnya, penerus marga dan keturunannya. Tak apa meski Nirmala hanya istri kedua. Sebab kalau mengharap cuuc dari Elma, itu sangat tidak mungkin. Elma pernah diponis menderita kangker rahim. Sudah dilakukan operasi besar juga. Besar kemungkinan rahim Elma sudah diangkat juga. Harapannya ternyata dikabulkan Tuhan berlipat ganda. Bukan hanya Alva yang akan menikahi Nirmala, tetapi juga Elma akan mengundurkan diri sebagai menantunya. Artinya, Nirmala akan menjadi satu satunya istri buat Alva. Ratu di keluarga Sinulingga, hanya Nirmala saja. Keturunan langsung keluarga besar itu. Bukan Elma,

  • Aku Mundur Kau Hancur, Bang!   Bab 195. Nirmala Bukan Madu

    “Kenapa kau bisa tidur dengan Alva! Dasar kau memang manusia tak tau terima kasih! Kurang baik apa Elma sama kamu selama ini! Kenapa kau malah mencuri suaminya! Dasar kau memang keturunan Bina tang! Kau mau menyakiti hati Elma, iya? Kurang baik apa dia sama kamu, Nirmala …! Kenapa begini balasanmu!” lanjut Riani lagi memaki dan mengumpat dengan kata kata kasar.“Ma! Ada apa ini?” Elma mendorong pintu kamar langsung menerobos masuk ke dalam. “Nirmala, kau sudah pulang?” tanyanya menoleh kepada Nirmala.“Lihat perempuan sundal ini, Elma! Dia sudah berjinah dengan suamimu! Dia tega berselingkuh di belakangmu, Elma," teriak Riani pura-pura histeris.“Aku tidak selingkuh, Tante! Bang Alva yang sudah menjebak aku, entah apa yang terjadi aku enggak sadar. Saat aku bangun, aku sudah berad di dalam sebuah kamar hotel bersama Bang Alva. Bang Alva yang sudah perkosa aku, Tante!” jerit Nirmala tak terima tuduhan sang Tante.“Jangan ngarang kamu! Jangan pura-pura jadi korban! Akui saja, kalau ka

  • Aku Mundur Kau Hancur, Bang!   Bab 194. Drama Sang Ibu Mertua

    “Elma …! Kau ngomong apa! Menikah apa?! Aku tidak mau …!” teriak Alva histeris. Elma tak menghiraukan. Langkahnya makin panjang keluar dari kamar.“Kak El, aku juga enggak mau nikah sama Bang Alva!” Nirmala ikut berteriak. Namun, dia tak bisa mengejar Elma. Dia maish sibuk mengenakan seragam sekolahnya kembali.“Elma … tunggu!” Alva menangkap lengan Elma dari belakang. Terpaksa Elma menghentikan langkah. Namun, detik berikutnya sebuah tamparan langsung dia layangkan tepat di pipi Alva.“Sudah kubilang, jangan pernah sentuh aku lagi! Aku jijik padamu, paham!” tegasnya lalu meneruskan langkah.Alva terperangah, meraba pipinya yang panas. Elma sedang benar-benar marah. Dia bisa berbuat apa sekarang? Tak ada, selain pasrah.“Aku akan buktikan kalau aku tidak bersalah,” ucapnya lirih. Sebuah tekat terpatri di dalam benak. Semua ini akan bisa diusut tuntas. Akan dia buktikan kalau dia bukan pria bejat seperti anggapan Elma saat ini.“Bang Al, saya harus meningglkan Abang! Saya akan setiri

  • Aku Mundur Kau Hancur, Bang!   Bab 193. Permintaan Mengejutkan Dari Elma

    Elma berdiri kaku di ambang pintu, menatap nanar pemandangan di atas ranjang. Suaminya berbaring dengan tanpa busana sehelai benang. Hanya ujung kain sepre yang menutup bagian selangkangan.Sementara Nirmala, gadis yang selama ini sudah menumpang hidup di rumahnya. Dia biayai pendidikanya, dia tanggung makan dan biaya hidupnya. Saat ini, dia dapati tengah berda di satu ranjang yang sama dengan suaminya. Dalam keadaan sama. Bahu, pundak dan dada atas gadis itu terlihat tanpa penutup apapun juga. Hanya sehelai selimut tipis yang menutupi batas kaki hingga wilayah dada.“Kalian?” lirihnya tercekat. Hilang suara di kerongkongan. Langit serasa runtuh, kini ambruk menimpa dirinya. Searas seluruh tubuhnya remuk. Redam, tak lagi berbentuk. Elma merasakan sakit, sangat sakit, tapi entah di bagian mana.Entah dengan kekuatan apa, dia akhirnya berhasil menggerakkan kakinya. Meski tungkainya terasa tak bertenaga. Elma merasa tubuhnya ringan, melayang, tubuhnya lalu menghampiri kedua sosok yang

  • Aku Mundur Kau Hancur, Bang!   Bab 192. Elma Datang Ke Hotel

    “Nirmala bangun! Nirmala …! Banguuuun!” Alva mengguncang bahu polos Nirmala. Panik yang melanda pria itu membuat dia bingung harus berbuat apa sekarang. Pacu jantungnya semakin tidak karuan. Bingung, takut, khawatir, marah, kecewa, bercampur dan mengaduk perasaannya.“Eeeehm …, di mana ini? Palaku sakit banget, mataku sepat ….” racau Nirmala masih saja terpejam. Hanya bibirnya yang bergerak gerak saat berusaha berucap.“Buka mata kamu! Lihat apa yang terjadi ini, Nirmala! Bangun!” perintah Alva meski dia sendiri hanya mampu bersuara tanpa bisa bergerak. Otaknya serasa buntu untuk memerintahkan anggota badan untuk berbuat sesuatu meski hanya untuk mengenakan pakaiannya kembali.“Astaga! Apa yang telah terjadi ini sebenarnya? Apa yang telah aku lakukan? Kenapa aku ada di kamar ini?” Alva memukul mukul keningnya.“Oooough …! Ini di mana?” Nirmala menguap panjang, lalu mengulet lagi hendak melanjutkan tidur.“Bangun Nirmala! Kita dalam masalah besar!” sergah Alva sekali lagi menggunca

DMCA.com Protection Status