Tirta Prasetya "Kemarikan Pangeran. Kamu makan siang sana!" Sera sudah keluar dari kamar dengan tampilan yang cukup berbeda. Tanpa sengaja, aku memandangnya hingga tak berkedip. Kali ini Sera memakai stelan kemeja lengan panjang dan celana jeans panjang, serta hijab segiempat yang di ikat secara simple di belakang lehernya. "Sini Pangerannya, Prass!" Sera mengulurkan tangannya padaku. "Pangeran biar denganku dulu. Lihat, dia langsung tenang dalam gendonganku. Kamu saja yang makan duluan sama Giska!" bujukku. "Beneran, nih?" "Beneran, Bunda cantik. Kamu makan yang banyak. Agar Jagoanku ini tidak kekurangan Asi," bujukku lagi sambil membawa Pangeran ke teras. "Giska, ayo makan dulu!" Terdengar suara Sera memanggil putrinya. "Iyya, Bunda!' Kasihan Sera dan Giska. Karena menungguku terlalu lama, mereka jadi telat makan. Pangeran mulai terlelap di pangkuanku. Aku mencium gemas pipi bayi montok ini. Kelak kamu akan jadi kebanggaanku, Pangeran. Aku akan mengajarkanmu bagaimana menj
Last Updated : 2023-02-04 Read more