Semua Bab Identitas yang Tersembunyi: Bab 1 - Bab 10

29 Bab

1. Mendapatkan Kepercayaan

[Virginia, Amerika Serikat]Bekerja di Badan Intelijen Pusat tentu mengharuskan tiap anggotanya untuk punya kecerdasan di atas rata-rata. Mereka adalah manusia pilihan yang siap melakukan apa pun demi kepentingan negara. Salah satunya adalah pria berumur 28 tahun itu, si pemilik alis tebal dan iris mata biru tua yang sering kali disebut dengan Agen Ice Peak. Sebelum resmi bergabung dengan lembaga tersebut, dia lebih dulu menjalani latihan panjang dan kejam. Latihan-latihan berat layaknya tentara yang hendak berperang di medan tempur. Lebih dari itu, egonya sering kali ditindas, dia dilarang untuk merasa kecewa jika tidak mendapatkan pujian. Mentalnya dilatih lebih keras daripada fisik, agar dia punya daya tahan tinggi untuk berurusan dengan sesuatu yang dapat menyerang pikiran. Sebab, otak yang baik dan sehat adalah senjata utamanya di lapangan. Agen Ice Peak dikenal sebagai orang yang sangat cerdas di lingkungan sekitarnya. Bahkan, dia mendapatkan skor sempurna ketika lulus dari uni
Baca selengkapnya

2. Pernikahan

Blitz kamera sudah menjadi makanan sehari-harinya, wanita berparas cantik itu bisa menghabiskan waktu berjam-jam di lokasi shooting sampai mendapat hasil paling sempurna. Dia terus berpose dengan elok layaknya model profesional, memainkan posisi tangan, sikap tubuh dan raut wajahnya yang semulus boneka porselen. Diana Park, penyanyi sekaligus model populer itu sedang sibuk dalam pemotretan album keenamnya yang mengusung konsep ceria. Benar-benar perpaduan sempurna dengan pribadinya yang periang dan menyenangkan. Diana sangat antusias untuk memakai baju-baju cerah, rambutnya juga diubah menjadi warna ungu pastel. Diana selalu bercerita kepada manajer bahwa comeback musim panas ini sangat menunjukkan diri Diana Park yang sesungguhnya. Oh, andai saja Diana bisa memberi tahu penggemarnya lebih awal tentang album ini. Segera setelah pemotretan sesi pertama selesai, beberapa staf mulai menghampirinya dan memberi tahu perempuan itu agar segera bersiap untuk melanjutkan proses pengambilan vi
Baca selengkapnya

3. Momen Kecil yang Manis

Nathan berjalan lambat laun memasuki rumah bernuansa modern milik Diana. Sekarang adalah hari kedua setelah mereka menikah, Nathan baru saja pulang dari pertemuannya dengan keluarga besar Park. Jam dinding hampir menunjukkan pukul 12 malam dan tidak ada siapa pun di sekitar Nathan. Seperti menyusuri museum, pria tampan itu terus mengamati setiap inci rumah dengan mata elangnya. Melihat-lihat vas bunga besar di sekitar ruang tamu, lukisan dan karya seni yang terpampang di dinding hingga sudut-sudut atas ruangan. Hanya ada satu CCTV yang terpasang di ruang tamu itu dan mengarah ke pintu masuk utama, maka Nathan berjalan menuju titik buta, lebih tepatnya mendekati kabinet yang terletak di samping tangga. Nathan langsung meletakkan benda seukuran kuku orang dewasa di antara tumpukan buku dan hiasan bunga. Bukan apa-apa, itu hanya alat perekam sederhana yang akan ia sembunyikan di kamarnya juga. Untuk berjaga-jaga. Kemudian Nathan berangsur menaiki tangga, dia tetap harus melangkah dengan
Baca selengkapnya

4. Konspirasi

"Ini adalah kawasan manufaktur milik Han Hillen, semua proses mulai dari pengembangan hingga pembuatan senjata dilakukan di sini." Para petinggi Han Hillen bersama Nathan Lee sedang melakukan kunjungan ke pabrik besar di pinggiran Kota Seosan. Sebagai perusahaan senjata terbesar di Negeri Gingseng, Han Hillen punya infrastruktur memadai dan lingkungan kerja yang kondusif. Tempatnya cukup dekat dengan perairan dan jauh dari pemukiman penduduk, pun sering disebut sebagai area terlarang bagi orang biasa. Setidaknya itulah yang Nathan ketahui tentang tempat ini. Kebetulan mereka datang saat jam kerja, jadi tidak banyak orang yang berlalu lalang di luar pabrik, hanya ada beberapa pegawai berseragam dan juga tentara yang memandang eksistensi Nathan dengan aneh. "Satu jam lagi kita akan mengadakan pertemuan dengan pihak produksi, tapi sebelum itu, mari kita masuk lebih dalam ke area pabrik," ajak James. Tidak ada yang menarik, atau mungkin belum. Nathan hanya melihat puluhan senjata api y
Baca selengkapnya

5. Sebuah Malam Penuh Cinta

Usia pernikahan mereka sudah memasuki minggu ke-empat. Sudah bisa meminimalkan rasa canggung dan saling mendekati layaknya remaja yang sedang berpacaran. Untuk mendukung usaha pendekatan itu, Diana sengaja membuat acara makan malam di halaman samping rumah, sekaligus juga menjadi perayaan karena dia akan merilis albumnya akhir bulan depan, pada akhir musim panas. Malam itu terasa hangat sebab panggangan barbeku yang masih menyala di depan mereka. Ditemani keindahan Kota Seoul dan secangkir teh hangat, Nathan terus memainkan gitar cokelat di tangannya sementara Diana bernyanyi ria. "Kau tahu lagu milik Justin Bieber, Off My Face?" tanya Diana selagi menatap suaminya. Nathan lantas tersenyum dan mengangguk, disusul petikan gitar untuk meyakinkan Diana kalau dirinya memang tahu. Diana jadi sangat gembira, dia kembali meminum tehnya sebelum mulai bernyanyi. "One touch and you got me stoned, higher than I've ever known, you call the shots and I'll follow. Sunrise but the night's stil
Baca selengkapnya

6. Kekaguman

Nathan terbangun dari tidurnya pada jam setengah 4 pagi akibat getaran alarm ponsel yang memang sudah dia rencanakan. Dia beringsut turun dari kasur sambil membawa ponsel tersebut dan perlahan-lahan menuju sisi lain tempat tidur. Tangannya sedikit melambai di depan wajah Diana untuk memastikan bahwa wanita manis itu masih pulas. Kemudian Nathan juga mengambil ponsel milik Diana dan membuka layar kunci dengan sidik jari istrinya itu. Nathan hampir tidak menimbulkan suara sedikit pun, kecuali derit pintu balkon yang cukup nyaring hingga membuatnya panas dingin. Untung saja Diana tidak terbangun. Meski sudah berada di luar ruangan, Nathan tetap harus berjaga-jaga dan mengawasi Diana karena tidak ada tirai yang menutupi balkon kamarnya. Sebenarnya, apa yang sedang dilakukan oleh Nathan? Dia tampak membuka aplikasi telepon di smartphone milik Diana, lalu mencari-cari nomor dengan panggilan tak terjawab paling banyak. Ada 5 nomor telepon yang kemudian dia lacak menggunakan ponsel miliknya
Baca selengkapnya

7. Pertemuan

Sekitar pukul 2 siang, suasana kantor cabang Edenma di Korea Selatan itu terlihat sepi, hanya ada beberapa orang di sana termasuk Nathan yang baru saja datang. Dia berlagak sibuk seperti direktur pada umumnya, turun dari mobil dan berjalan cepat menuju pintu masuk. Jangan berpikir kalau orang-orang di sana adalah pegawai perusahaan sungguhan, itu tidak tepat. Meskipun kalian akan melihat logo Edenma dan berkas-berkas riset mereka, namun semuanya jelaslah tipuan belaka. Seorang pria dengan name tag Johansson segera menghampiri Nathan ketika dia duduk di sofa khusus tamu. Bersamaan dengan itu, pramukantor wanita juga datang dan menyuguhkan kopi untuk mereka berdua. "Seperti yang sudah kubilang, ini tentang nomor yang kau berikan kepada Agen Mark." Ucapan Johansson menggantung, dia ingin duduk terlebih dahulu di depan Nathan. "Dia hanya berhasil meneror seorang wanita muda sebatang kara, tapi tidak sampai membunuhnya." "Bukankah aku memberikan 2 nomor?" tanya Nathan. "Ya, kau tidak ak
Baca selengkapnya

8. Gara-gara Penguntit

"Siapa yang mau koktail?" Sembari membawa nampan berisi dua gelas koktail di tangannya, Diana datang bersama senyuman manis kepada Nathan yang sedang asyik bersantai di ruang televisi. Akhir pekan memang waktu terbaik untuk bermalas-malasan, Nathan sangat menyukai kesempatan langka ini. Nyaris satu jam dia menonton tayangan drama Korea dan tidak pernah beranjak dari sana saking serunya. Namun ketika Diana datang, dia langsung mengalihkan seluruh atensi kepada istri cantiknya itu. "Tentu saja aku, Diana, siapa yang bisa menolak kesegaran koktail di musim panas?" Nathan tersenyum senang ketika menerima koktail yang disuguhkan. Meskipun dia sedikit merasa trauma terhadap minuman yang dicampur dengan tequila. Kenapa juga Diana harus menyajikan margarita? "Biasanya aku akan membuat teh omija untuk minuman musim panas, tapi kali ini aku membuat margarita khusus untukmu," kata Diana seraya duduk di sofa terpisah. Tidak lepas dari senyuman dan decakan kagum setelah mencicip minumannya, Na
Baca selengkapnya

9. Penangkapan

"Bagaimana kabarmu di sana?" tanya Nathan, paginya terasa kosong karena hanya bisa menyapa Diana lewat panggilan telepon. "Aku baik-baik saja, hanya sedikit kelelahan dan jadwalku masih padat. Bagaimana denganmu?" "Aku juga baik, hanya rindu kepadamu." Bibir Nathan bekernyut menahan senyum sekaligus malu, kemudian langsung menambahi, "Tetap jaga kesehatan dan gunakan waktu istirahatmu dengan baik, Diana. Pagi ini kau sudah makan?" "Sudah! Kau juga jangan lupa makan, ya? Ehm, omong-omong, nanti malam aku ingin makan bersamamu, bisakah kau datang ke agensi hari ini?" "Kuharap aku bisa, aku akan membereskan pekerjaan dan datang ke sana secepat mungkin." "Yeay! Aku senang jika kau bisa datang, tapi aku juga tidak memaksa, selesaikanlah dulu semua pekerjaanmu sebelum datang ke sini." "Baiklah, sampai jumpa nanti sore." "Sampai jumpa!" Sebuah senyuman terus saja terukir di bibir Nathan meski sambungan telepon dengan Diana sudah berakhir. Nathan tidak sabar untuk bertemu Diana sore n
Baca selengkapnya

10. Munculnya Rasa Curiga

"Jadi, Hera, ada cerita menarik apa selama dua minggu terakhir?" tanya Nathan sembari memandang rekannya yang hampir 3 minggu tidak ia jumpai. Nathan sibuk menemani Diana di masa-masa promosinya yang sampai sekarang masih belum selesai. Tetapi akhirnya dia sadar bahwa dia tidak boleh melakukan itu terus menerus, dia harus menjalankan tugas yang jadi prioritas utamanya. Saat ini, dia dan Hera berada di sebuah kafe besar yang cukup ramai dan berisik. Mereka sengaja memilih tempat duduk paling ujung karena tidak ingin menanggung risiko jika rahasia mereka bocor kepada publik. Tidak lama kemudian, Hera memulai cerita panjangnya. "Dua minggu yang lalu, Direktur Park meliburkan hampir semua karyawan, pabriknya dijaga dengan sangat ketat dan hanya para pegawai terpilih yang bisa masuk, aku salah satunya. Jadi, sudah ada ilmuwan asing yang katanya akan mencoba meningkatkan kadar uranium dan membantu pembuatan senjata nuklir. Lalu, mereka juga akan membangun sesuatu di area paling belakang
Baca selengkapnya
Sebelumnya
123
DMCA.com Protection Status