"Enggak mungkin. Papi pasti cuma nakut-nakutin aku, kan?""Enggak, Ren. Papi serius. Papi mengatakan ini, agar kamu tahu dan enggak menuntut Sisil yang macam-macam.""Enggak lucu, Pi." Mas Reno masih berusaha menyangkal. Namun, aku yakin, sebenarnya Mas Reno mempercayai apa yang Papi katakan."Sekarang kamu sudah tahu, Ren. Kehidupan kalian sekarang enggak sama lagi dengan yang dulu. Sekarang yang paling penting kesehatan kalian semua. Kamu harus berjuang untuk sembuh, biar bisa bertanggung jawab dengan apa yang menimpa Sisil dan Cilla."Mas Reno tak berkata apa-apa lagi. Tatapannya lurus ke depan. Namun, tak ada binar di kedua bola matanya. Aku seperti sedang melihat diriku beberapa waktu lalu. Saat vonis mengerikan tak bisa lagi aku sangkal.Bahkan keberadaan Cilla di pangkuan Mas Reno, seperti tidak ia indahkan. Akhirnya kuputuskan untuk mengambil Cilla kembali."Tolong, biarkan aku sendiri," lirih Mas Reno tepat saat aku mengambil Cilla.Aku, Mami, dan Papi beradu pandang. Tanpa a
Last Updated : 2023-04-02 Read more