Home / Romansa / Bukan Pernikahan Kontrak / Chapter 11 - Chapter 20

All Chapters of Bukan Pernikahan Kontrak: Chapter 11 - Chapter 20

98 Chapters

Bab 11

"Hah?! Kau ini bicara apa, Lily? Mana mungkin dia menyukaiku. Kenal saja tidak. kau ini ada-ada saja," elak Selena menanggapi ucapan temannya itu. "Sudah kubilang. Kau ini terlalu cantik, Selena. Tidak ada yang tidak menyukaimu," ucap Lily menyusul Selena berjalan lebih dulu. "Sudahlah. Tak usah berbicara hal-hal aneh seperti itu. Sebaiknya, kita kembali bekerja," ucap Selena dengan senyum cantiknya."Aku berani bertaruh, pria tadi pasti menyukaimu," ujar Lily keras kepala. Selena hanya menggelengkan kepala menanggapi ocehan temannya itu. **********Daniel masuk ke dalam ruangannya. Ia mulai bingung dan merasa cemas. Sandy yang duduk di sofa ruangan Daniel menatal curiga ke arahnya. "Kau kenapa?" tanya Sandy penasaran. Daniel hanya melirik sekilas ke arah Sandy. Kemudian duduk dengan menghela napas panjang. "San. Sepertinya aku telah membuat masalah," gumam Daniel yang masih terdengar jelas oleh Sandy. "Masalah? Masalah apa?" tanya Sandy curiga. "Sepertinya, nanti sore aku tidak
last updateLast Updated : 2022-11-08
Read more

Bab 12

"Al!" pekik Selena. Seorang pria bertubuh tinggi dengan pakaian kasualnya berjalan ke arahnya. Lalu, menurunkan kacamata yang bertengger di kepala."Maaf, anda berbicara dengan saya?" tanya pria itu membuat Selena terdiam. Pria itu bukan Alvaro. Hanya seseorang yang terlihat mirip sepertinya. "Maaf, sepertinya saya salah orang," ucap Selena membungkukkan badan. Pria itu tersenyum sembari mengulurkan tangannya. "Sekalian saja kita berkenalan. Siapa namamu, Nona Cantik," tanya pria itu. Namun, seseorang di balik tembok mengepalkan tangan menyaksikan hal itu. Selena hanya tersenyum lalu pergi meninggalkan pria itu tanpa berkata apapun. Membuat seseorang di balik tembok itu bernapas lega.Selena kembali ke pantry dan tersenyum. Lalu meminum minuman coklat itu. "Siapapun kamu, terima kasih untuk coklatnya. I like it," ucap Selena sembari menengok kanan kiri lagi.Seseorang tersenyum dibalik tembok yang tak terlihat oleh Selena. Ia tersenyum mendengar ucapan Selena yang mengucap terima k
last updateLast Updated : 2022-11-09
Read more

Bab 13

Selena menghentikan langkah, saat ia hendak keluar. Ia berbalik dan menghadap Daniel."Sebenarnya apa maumu?!!!" pekik Selena geram. "Tidak usah berteriak! Orang-orang akan mendengar dan mengira di sini sedang terjadi sesuatu, nona," ucap Daniel memperingatkan. Seketika Selena menatap sekelilingnya. Ia merasa di bodohi. Mana mungkin hotel berbintang lima ini, apalagi suite room akan terdengar dari luar. Yang jelas setiap kamar di hotel ini kedap suara. "Jangan membuatku marah, Tuan! Berikan aku hukuman, tapi tidak dengan itu!" ucap Selena dingin dan sedikit memelas. "Aku tak benar-benar menikahimu, Nona. Hanya kontrak untuk beberapa bulan saja," sambung Daniel membuat Selena kembali menatap pria di depannya. "Anda jangan gila, Pak! Apa kau pikir, pernikahan itu sebuah permainan?!""Lalu? Apa kau mau sebuah pernikahan sungguhan? Oke, tidak masalah bagiku," jawab Daniel enteng dengan mengedikkan bahunya. Dan hal itu sukses membuat Selena semakin menganga tidak percaya."Maaf! Aku t
last updateLast Updated : 2022-11-09
Read more

Bab 14

Alvaro menarik napas panjang. Ia menghirup udara sebanyak-banyaknya di tempat yang sudah beberapa kali ia pijakkan kakinya di sana. Namun, kali ini ia berada di negeri orang sendirian. Tanpa ada seseorang yang ia kenal, tanpa kakaknya, tanpa kakeknya yang selalu ia mintai sesuatu jika ia kurang sesuatu. Ah, sebenarnya ia tak benar-benar sendiri. Karena kakeknya itu sudah mengutus dua pengawal serta satu asisten rumah tangga untuk merawat rumahnya yang akan ia jadikan tempat tinggal selama ia melanjutkan study di sini.Hari pertama ia berada di negeri orang, ia ingin berjalan-jalan sendiri sekitar komplek rumahnya. Mungkin, karena ini hari libur bagi semua orang yang bekerja dan belajar. Yah, ini weekend semua orang sehingga pagi ini masih terasa sepi.Alvaro juga tak mengijinkan dua pengawalnya, karena ia ingin berjalan-jalan sendiri. Cekrek! Cekrek! Cekrek!Alvaro memotret beberapa tempat bagus yang akan ia tunjukkan pada Selena. Sedari ia turun dari pesawat memang belum mengabari
last updateLast Updated : 2022-11-10
Read more

Bab 15

"Daniel, tunggu!!" pekik Sandy, lalu mengejarnya. Sedang Daniel sudah bertanya pada semua pegawai yang ia temui."Dia tidak masuk," ucap Daniel menghela napas panjang sembari duduk di pantry. Sandy melihat gurat sedih di wajah Daniel."Tadi aku mau mengatakan hal itu. Kalau, Selena tidak masuk hari ini," ucap Sandy menyesal karena baru mengatakannya sekarang. "Kau?!" Daniel terlihat marah. "Aku rasa, kau sudah benar-benar mencintainya," kata Sandy. "Pcckkk. Sudah berapa kali aku bilang. Aku hanya, ...""Niel. Mencintai itu tidak salah. Itu wajar dan sah-sah saja. Apa kau takut orang-orang mengataimu kalau kau mencintainya?" ucap Sandy membuat Daniel bungkam. Daniel juga masih belum tahu jelas tentang hal itu. Ia pikir, ia hanya ingin memanfaatkan Selena untuk kepentingannya. Tapi, ia juga tidak memungkiri bahwa ia juga menyukai gadis itu sejak pertama kali melihat. Daniel menghela napas panjang. Ia kembali berdiri dan berjalan menuju ruangannya. Diikuti Sandy di belakangnya. "Da
last updateLast Updated : 2022-11-11
Read more

Bab 16

"Siapkan mobil!" titah Daniel yang diangguki Sandy dengan senyum. Untuk kali ini, entah kenapa Sandy sangat mendukung temannya mengejar gadis bernama Selena. Seperti semesta sudah mendukung Daniel."Kenapa jadi begini, Bu? Jangan membuatku takut. Aku tak punya siapa-siapa lagi selain Ibu," ucap Selena sembari menggenggam tangan Ibunya. Ibunya sedang dalam keadaan tidak sadar diri karena percobaan bunuh diri dengan menyayat nadinya sebelah kiri. "Kita harus membawa Ibumu ke rumah Sakit, Selena. Perawatan luka dariku tak akan mampu mengobati sepenuhnya. Aku takut, lukanya akan menjadi infeksi atau hal buruk lainnya," ucap Rani memberi tahu Selena. "Aku benar-benar sudah tak ada uang lagi, Ran. Sudah banyak barang-barang yang kujual untuk membeli obat Ibu dan keperluan kita sehari-hari," kata Selena dengan terus memandang Ibunya sedih."Kau bisa memakai uangku dulu. Saat kau sudah gajian, kau bisa mengembalikannya.""Aku tidak mungkin melakukan itu, Ran. Aku saja tak bisa membayarmu.
last updateLast Updated : 2022-11-11
Read more

Bab 17

"Akhirnya, ponsel ini masih bisa diperbaiki. Padahal semua foto-fotoku bersama Selena ada di ponsel ini. Apalagi belum aku back up ke laptopku," ujar Alvaro sedih memandang ponselnya yang retak, tapi sudah bisa menyala karena telah selesai di service. Alvaro menyalin semua nomer telponnya ke dalam sim card yang baru, karena sim card nya yang lama sudah penuh. "Aku sudah sangat merindukanmu, Sel," ucap Alvaro. Jemarinya sudah menekan nomer ponsel Selena dan hendak menghubungi kekasihnya itu. Namun, ia ingin memberi kejutan pada Selena. Untuk itu, Alvaro lebih memilih ingin menghubungi Rani, perawat Ibu Selena lebih dulu. KAKEK CALLING. Nama yang muncul di layar ponselnya, membuat Alvaro mendengus pelan."Ya, hallo, Kek," sapa Alvaro pada kakeknya. "Dasar anak nakal! Kemana saja kau! Kenapa tidak pernah menghubungi Kakek?!" marah Sanjaya pada cucunya. Membuat Alvaro memejamkan mata dengan sedikit menjauhkan ponselnya dari telinga. Suara kakeknya sangat-sangat mengejutkan. "Ponsel
last updateLast Updated : 2022-11-12
Read more

Bab 18

"No!""Tidak!"Sahut Daniel dan Selena berbarengan. Membuat Sandy mengulum senyum karenanya. "Jangan berani keluar dari sini tanpa perintah dariku," imbuh Daniel. Sandy hanya mengangguk pasrah. "Bagaimana dengan tawaranku, Selena?" ucap Daniel membuka suara pada gadis di depannya. Demi apapun juga, sebenarnya ia sangat gugup berhadapan dengan Selena. "Tentang?" "Tentang tawaran menikah denganku," sambung Daniel. Selena mengatupkan bibirnya rapat. Sebenarnya Selena juga merasa tidak enak jika ia dibantu tapi tak bisa membalas kebaikan pria itu. "Aku masih butuh waktu untuk berpikir," kata Selena."Tapi aku tak punya banyak waktu, Selena," ucap Daniel penuh penekanan. Ia menghela napas sebentar, melihat Selena sedikit terkejut dengan ucapannya. "Maaf, aku tak bermaksud, ...""Untuk berapa lama?" tanya Selena memberanikan diri. Daniel menganga mendengar pertanyaan Selena. Otaknya masih sedikit berpikir perihal ucapan Selena baru saja. "Apa maksudmu?""Kau bilang, pernikahan itu ha
last updateLast Updated : 2022-11-12
Read more

Bab 19

"Ya?""Apa kau tidak membaca perjanjian ini?" tanya Rani heran. "Sudah. Memang kenapa?" tanya Selena bingung. Ia meraih kertas dari tangan Rani. Lalu seketika membuka mata lebar dengan tulisan yang ditunjuk Rani sebelumnya. "Ini?" Selena terbata. Ia seperti melewatkan sesuatu dalam poin perjanjiannya. "Tapi, Pak Daniel bilang hanya enam bulan-, tidak. Tidak mungkin. Dia sudah mengatakan dengan jelas padaku. Bahwa perjanjian ini hanya enam bulan, Ran," ucap Selena dengan bingung. "Meski dia berkata seperti itu. Seharusnya kau bisa membacanya lagi, Selena," ucap Rani dengan menhela napas pelan."Dia sudah membohongimu, Ran? Dia sudah menipuku!" teriak Selena meremas kertas pernjanjian itu dan berlari keluar kamar Ibunya. "Selena berhenti!" teriak Rani. Namun gadis itu sudah menghilang di pelupuk matanya. Rani hanya menarik napas panjang dan berharap semuanya baik-baik saja. *******Brak!!"Dasar brengsek!!" teriak Selena yang tiba-tiba masuk ke ruangan Daniel. Ia menerobos masuk t
last updateLast Updated : 2022-11-13
Read more

Bab 20

"Kita akan mengatakan yang sejujurnya. Ibumu sedang sakit dan Ayahmu---" ucap Daniel terhenti dan menatap Selena. Karena ia memang tidak tahu tentang Ayah Selena."Ayahku sudah meninggal," jawab Selena lirih membuat Daniel mengulas senyum tipis. "Baiklah! Kita katakan yang sebenarnya seperti itu. Jika kakek menolak, aku tak akan menghiraukannya. Karena aku hanya akan menikahimu," ucap Daniel serius Membuat Selena memicingkan mata. "Ck, kau berkata seperti itu, seolah kita adalah benar-benar pasangan yang sedang tidak direstui saja," celetuk Selena sambil mengusap pipinya. Membuat Daniel tertegun dan salah tingkah. Sedangkan Sandy sedang menahan tawa karena merasa lucu dengan atasan sekaligus temannya itu. Namun, ia segera terdiam setelah mendapat lirikan tajam dari Daniel.*********"Kau lihat gadis tadi?" "Iya, Tuan!""Aku ingin kau segera mencari semua informasi dari gadis itu. Jangan sampai ada yang tertinggal. Cari tahu segala hal, bahkan hal terkecil sekalipun!" perintah San
last updateLast Updated : 2022-11-14
Read more
PREV
123456
...
10
DMCA.com Protection Status