Beranda / Romansa / ME AND PRINCE / Bab 681 - Bab 690

Semua Bab ME AND PRINCE: Bab 681 - Bab 690

801 Bab

Bab 72 HENRY LEBIH TAHU

Bab 72 HENRY LEBIH TAHUHenry lebih tahu dengan apa yang dia lakukan, dia tidak memerlukan nasehat dari siapapun yang merasa mengerti dengan pilihan hidup, perjuangan dan perasannya untuk Livie. Mungkin dulu Henry masih bisa pilih tidak perduli ketika semua orang salah paham menyalahkan segala tindakannya. Tapi sekarang, jika masih ada yang berani mengusik tekatnya untuk Livie, maka Henry sendiri yang akan berteriak paling lantang pada siapa saja yang berani ikut campur.Henry pernah berada pada titik terendah hidup dan mati bersama Livie. Livie bukan hanya wanita yang telah mengikat hatinya, Livie juga telah menggenggam nyawanya. Siapapun tidak akan paham sebelum melaluinya sendiri, karena Henry sendiri juga baru tahu sehancur apa hidupnya ketika mendengar Livie sudah pergi meninggalkannya. Setelah segala yang telah Henry lalui dengan tidak mudah, tentunya dia juga tidak akan menyerah dengan gampang. Henry masih memperhatikan hasil lukisan Livie yang belum sempurna."Kau cuma layak
Baca selengkapnya

BAB 73 TIDAK AKAN PERNAH KEMBALI

BAB 73 TIDAK AKAN PERNAH KEMBALIKali ini Henry sendiri yang ikut menemani Livie utuk melakukan pemeriksaan menyeluruh. Setelah observasi selama tiga bulan sepertinya kondisi Livie juga semakin stabil, tidak terdeteksi adanya penurunan kinerja pada organ vital. Jantung, serta seluruh fungsi syaraf Livie dinyatakan normal, sangat sehat seolah gadis muda itu memang tidak pernah mengalami cidera. Cuma ingatan Livie saja yang belum bisa pulih, bahkan belum menunjukkan sedikit pun kemajuan.Sepertinya Henry memang harus lebih bersabar atau memang Livie tidak akan pernah bisa mengingat kenangan mereka lagi."Terima kasih sudah menemaniku." Livie tersenyum pada Henry yang juga baru membantunya berganti pakaian."Tidak masalah aku bisa mengantarmu ke manapun!"Sebenarnya Lizie sengaja beralasan tidak bisa menemani putrinya demi memberi kesempatan untuk Henry. Kemarin Lizie sangat sedih ketika mendengar perdebatan Livie dengan papanya. Livie tidak pernah sampai seperti itu, Livie menangis, ter
Baca selengkapnya

BAB 74 CEMBURU

BAB 74 CEMBURUMalam hari setah bertemu Mia, Henry sengaja mengulur waktu agar Livie mau dia ajak menginap di apartemennya. Harapan Henry agar Livie bisa ingat sedikit saja dengan pernikahan mereka ketika dia ajak pulang."Ada beberapa barang yang ingin aku ambi dari aprtemenku." Henry beralasan. "Apa kau mau ikut?""Ya." Livie langsung mengangguk tanpa menaruh curiga.Henry segera membawa Livie pulang. Sebenarnya Henry juga sudah lama tidak pernah pulang ke apartemennya lagi sejak tidak ada Livie. Karena rumah tampa seorang istri jadi sudah tidak seperti rumah lagi. Sesuatu yang juga baru Henry sadari jika ternyata sebuah pernikahan dapat mengikat hidupnya lebih kuat dari sekedar nyawa. Pernikahan adalah sumpah seumur hidup yang ingin Henry bawa hingga ke kehidupan selanjutnya hanya bersama Livie.Begitu membawa Livie masuk ke rumah mereka, Henry sempat berdebar karena cemas dengan apa yang bakal dirasakan oleh Livie. Livie nampak melihat ke sekeliling, memperhatikan area pantry dan
Baca selengkapnya

BAB 75 KEBOHONGAN YANG DIPERCAYA

BAB 75 KEBOHONGAN YANG DIPERCAYAHenry langsung lepas kendali ketika melihat Gavin berani memeluk pinggang istrinya. Dada henry bergemuruh panas dengan jantung berdentam-dentam hebat ingin meledak. Sebuah hantaman tinju keras langsung Henry layangkan tepat ke wajah tampan Gavin sampai hidung pemuda itu mengucurkan darah."Apa yang kau lakukan?" Livie melotot syok dengan perbuatan Henry.Bukannya berhenti, Henry malah menghantam dua kali lagi tanpa memberi kesempatan Gavin untuk membalas, kemudian buru-buru mencekal lengan Livie."Ayo pulang!""Kau membuat hidungnya berdarah!" Livie menolak dibawa pegi tapi Henry tetap menyeret lengannya."Kau tidak bisa seperti ini!" Livie tidak suka dengan cara Henry yang kasar. Sebenarnya Gavin juga masih syok dan pastinya penasaran melihat Livie berusaha meronta dari cengkeraman Henry Loghan. Gavin mulai menduga jika Livie tidak bahagia dengan pernikahannya."Pria kaya brengsek!" Gavin menyapu jejak darah di salah satu hidungnya mengunakan pungg
Baca selengkapnya

BAB 76 KEJUTAN

BAB 76 KEJUTANMalam pertama Henry benar-benar tidur di sofa sementara Livie tidur di kamarnya, siang berikutnya Henry menemani Livie bersepeda di taman dengan memakai topi kacamata dan hoodie. Semua berjalan tanpa masalah, Livie juga terus terlihat ceria. Hari ketiga Henry sempat meninggalkan Livie untuk beberapa urusan perusahaan dengan Aron. Sore ketika Henry kembali Livie terlihat sedang berenang."Kau benar-benar tidak pergi ke mana-mana?" Henry menghampiri Livie ke tepi kolam."Aku mengikuti semua perintahmu." Livie menjawab santai sambil berenang telentang di atas air.Henry memberi aturan, Livie tidak boleh berkeliaran seorang diri tanpa dirinya."Apa kau mau pergi makan malam?" Henry kembali bertanya.Livie buru-buru berenang menepi. "Kau mau mengajakku makan malam?""Ya!" Henry mengangguk sambil mengangkat dagu Livie yang masih basah. "Ada kejutan untukmu!""Aku tidak terlalu suka kejutan!""Sudah sana, pakai gaunmu yang paling cantik!"Livie tetap mengikuti perintah Henry
Baca selengkapnya

BAB 77 PAGI HARI

BAB 77 PAGI HARI Henry mabuk berat setelah menghabiskan satu botol besar wine yang cukup keras. Henry bukan cuma terus mengeluhkan kepalanya yang berputar, dia juga terus bergumam menyebut-nyebut istrinya. "Istriku!" "Aku bukan istrimu!" Livie kembali memukul kepala Henry yang bandel. Bukannya menyerah Henry malah langsung menangkap pinggang Livie untuk dia seret sampai ikut jatuh ke ranjang. "Jangan pergi!" "Henry lepaskan aku!" Livie berusaha meronta karena pinggangnya terus dipeluk kencang. "Aku rindu ...." Henry terus merancau."Sangat rindu ..." Livie terkejut melihat Henry menenggelamkan wajah ke perutnya, meringkuk seperti anak anak yang sangat sedih. Livie semakin heran melihat punggung Henry bergetar, sepertinya dia menangis. "Henry kau menangis?" Livie berhenti meronta untuk membelai kepala Henry yang masih tengelam dengan napas menggigil nyeri. "Kau merindukan seorang wanita?" "Aku merindukanmu ... " Henry semakin bergumam tidak jelas. "Sangat merindukanmu sampai d
Baca selengkapnya

BAB 78 KING IN THE NORTH

BAB 78 KING IN THE NORTHZontus benar-benar sibuk melacak jasad elang api yang kemungkinan masih terkubur di bawah lapisan es di utara. Zontus lahir dan dibesarkan di Selatan, dia kurang mengetahui sejarah peradaban Negeri Utara. Ketika Zontus menduduki tahta Negri Utara dia juga hanya mengacau kemudian kabur dari semua tangung jawab.Musim dingin di utara selalu datang lebih awal dan lebih panjang. Zontus mendatangi perkampungan kecil di tengah hutan terpencil. Cuma penduduk di perkampungan kecil itu yang tersisa dari peradaban negeri utara setelah Zontus meninggalkan mereka semua tanpa perlindungan. Setelah Zontus dan Putri Eluise mengacau, hutan gelap penuh monster serta mahluk sihir yang selama ini menjadi batas antara Negeri Utara dan Negeri Selatan ikut lenyap. Padahal hutan terlarang juga merupakan benteng perlindungan bagi Negeri Utara. Setelah semua yang mengerikan lenyap, penduduk dari Negeri Selatan banyak berdatangan, merampas tanah penduduk Negeri Utara sampa akhirnya me
Baca selengkapnya

BAB 79 WANITA YANG SAMA

BAB 79 WANITA YANG SAMASebenarnya ponsel Mia tidak tertinggal di apartemen Henry, tapi Mia telah menjatuhkannya di tempat konser. Seorang pemuda menemukan ponsel Mia kemudian dia coba menghubungi satu-satunya nomor yang tersimpan di ponsel tersebut. Karena kondisi penonton yang ramai berdesakan di tengah konser, ponsel Mia terjatuh lagi di antara banyak kaki manusia yang meloncat-loncat sambil berteriak.Zontus menjawab panggilan telepon dari Mia dan yang dia dengan hanya suara teriakan histeris ditengah keributan. Saat itu juga Zontus langsung melesat pergi mencari Mia tapi malah menemukan Mia pulang larut tengah malam dengan pakaian aneh. Rambut Mia yang biasa agak ikal juga nampak diluruskan."Aku tidak suka kau seperti itu!" Zontus bicara sambil melotot."Apa urusanmu!" Mia ikut melotot. "Aku juga tidak memanggilmu, kenapa kau kemari?"Zontus belum bersuara tapi dia geram dengan keberanian Mia membantah."Apa burung gagakmu sedang cuti, jadi kau harus datang sendiri?" Mia melempa
Baca selengkapnya

BAB 80 TELEPON

BAB 80 TELEPONSetelah mengacau di perkampungan Zontus langsung pergi begitu saja meninggalkan ketakutan mencekam bagi para penduduk. Zontus bukan cuma bisa membakar seluruh perkampungan hanya dengan sekali mengibaskan tangan, dia juga bisa membakar tiap kepala yang hidup di perkampungan. Begitu Zontus pergi Luthof segera menghubungi Gerald. Saat itu bahkan Luthof belum tahu mahluk apa yang telah mendatangi perkampungan mereka. Mereka semua hanya tahu jika manusia seharusnya tidak seperti itu. Menawan luar biasa namun tatapannya sadis dan keji tanpa ampun."Ada yang datang ke perkampungan!" Luthof menelpon Gerald dengan suara masih gugup. "Masih sangat muda dan tampan tapi sangat mengerikan. Dia bisa menyalakan api kebiruan hanya dengan mengibaskan tangan, mengancam akan membakar semua perkampungan jika kami tidak mengikuti perintahnya. Dia baru saja pergi tapi seluruh penduduk masih dibuat ketakutan!"Dari deskripsi yang coba digambarkan oleh Luthof, Gerald langsung bisa menebak ji
Baca selengkapnya

BAB 81 BERSAING

BAB 81 BERSAING'Oh Tuhan!' otak Mia masih syok dengan pemuda tampan yang sedang tersenyum padanya."Kau Mia?""Ya!" Mia mengangguk gugup sambil buru-buru berdiri dari kursi taman."Senang bertemu denganmu!" Teo lebih dulu mengulurkan tangan untuk kembali saling berkenalan meski sebelumnya mereka sudah berkenalan melalui teks pesan."Theo Haris!""Mia Landon!""Ini ponselmu!" Theo mengembalikan ponsel Mia."Terima kasih sudah menyimpan ponselku.""Kau mahasiswa di Columbia?" Theo melihat logo pada dokumen yang dibawa Mia dalam map transparan."Baru semester awal." Mia tersenyum garing."Aku baru akan mulai program pasca sarjanaku musim depan.""Oh, kau di Columbia juga?" Mia mulai antusias."Ya!" Theo pemuda yang menyenangkan, terlihat mudah akrap dan pastinya tampan."Apa kau sudah makan siang?"Mia menggeleng karena dia memang belum makan, selesai dari kampus Mia langsung buru-buru pergi ke taman karena takut terlambat."Ikut denganku!" Theo langsung menarik lengan Mia untuk dia aj
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
6768697071
...
81
DMCA.com Protection Status