BAB 75 KEBOHONGAN YANG DIPERCAYAHenry langsung lepas kendali ketika melihat Gavin berani memeluk pinggang istrinya. Dada henry bergemuruh panas dengan jantung berdentam-dentam hebat ingin meledak. Sebuah hantaman tinju keras langsung Henry layangkan tepat ke wajah tampan Gavin sampai hidung pemuda itu mengucurkan darah."Apa yang kau lakukan?" Livie melotot syok dengan perbuatan Henry.Bukannya berhenti, Henry malah menghantam dua kali lagi tanpa memberi kesempatan Gavin untuk membalas, kemudian buru-buru mencekal lengan Livie."Ayo pulang!""Kau membuat hidungnya berdarah!" Livie menolak dibawa pegi tapi Henry tetap menyeret lengannya."Kau tidak bisa seperti ini!" Livie tidak suka dengan cara Henry yang kasar. Sebenarnya Gavin juga masih syok dan pastinya penasaran melihat Livie berusaha meronta dari cengkeraman Henry Loghan. Gavin mulai menduga jika Livie tidak bahagia dengan pernikahannya."Pria kaya brengsek!" Gavin menyapu jejak darah di salah satu hidungnya mengunakan pungg
BAB 76 KEJUTANMalam pertama Henry benar-benar tidur di sofa sementara Livie tidur di kamarnya, siang berikutnya Henry menemani Livie bersepeda di taman dengan memakai topi kacamata dan hoodie. Semua berjalan tanpa masalah, Livie juga terus terlihat ceria. Hari ketiga Henry sempat meninggalkan Livie untuk beberapa urusan perusahaan dengan Aron. Sore ketika Henry kembali Livie terlihat sedang berenang."Kau benar-benar tidak pergi ke mana-mana?" Henry menghampiri Livie ke tepi kolam."Aku mengikuti semua perintahmu." Livie menjawab santai sambil berenang telentang di atas air.Henry memberi aturan, Livie tidak boleh berkeliaran seorang diri tanpa dirinya."Apa kau mau pergi makan malam?" Henry kembali bertanya.Livie buru-buru berenang menepi. "Kau mau mengajakku makan malam?""Ya!" Henry mengangguk sambil mengangkat dagu Livie yang masih basah. "Ada kejutan untukmu!""Aku tidak terlalu suka kejutan!""Sudah sana, pakai gaunmu yang paling cantik!"Livie tetap mengikuti perintah Henry
BAB 77 PAGI HARI Henry mabuk berat setelah menghabiskan satu botol besar wine yang cukup keras. Henry bukan cuma terus mengeluhkan kepalanya yang berputar, dia juga terus bergumam menyebut-nyebut istrinya. "Istriku!" "Aku bukan istrimu!" Livie kembali memukul kepala Henry yang bandel. Bukannya menyerah Henry malah langsung menangkap pinggang Livie untuk dia seret sampai ikut jatuh ke ranjang. "Jangan pergi!" "Henry lepaskan aku!" Livie berusaha meronta karena pinggangnya terus dipeluk kencang. "Aku rindu ...." Henry terus merancau."Sangat rindu ..." Livie terkejut melihat Henry menenggelamkan wajah ke perutnya, meringkuk seperti anak anak yang sangat sedih. Livie semakin heran melihat punggung Henry bergetar, sepertinya dia menangis. "Henry kau menangis?" Livie berhenti meronta untuk membelai kepala Henry yang masih tengelam dengan napas menggigil nyeri. "Kau merindukan seorang wanita?" "Aku merindukanmu ... " Henry semakin bergumam tidak jelas. "Sangat merindukanmu sampai d
BAB 78 KING IN THE NORTHZontus benar-benar sibuk melacak jasad elang api yang kemungkinan masih terkubur di bawah lapisan es di utara. Zontus lahir dan dibesarkan di Selatan, dia kurang mengetahui sejarah peradaban Negeri Utara. Ketika Zontus menduduki tahta Negri Utara dia juga hanya mengacau kemudian kabur dari semua tangung jawab.Musim dingin di utara selalu datang lebih awal dan lebih panjang. Zontus mendatangi perkampungan kecil di tengah hutan terpencil. Cuma penduduk di perkampungan kecil itu yang tersisa dari peradaban negeri utara setelah Zontus meninggalkan mereka semua tanpa perlindungan. Setelah Zontus dan Putri Eluise mengacau, hutan gelap penuh monster serta mahluk sihir yang selama ini menjadi batas antara Negeri Utara dan Negeri Selatan ikut lenyap. Padahal hutan terlarang juga merupakan benteng perlindungan bagi Negeri Utara. Setelah semua yang mengerikan lenyap, penduduk dari Negeri Selatan banyak berdatangan, merampas tanah penduduk Negeri Utara sampa akhirnya me
BAB 79 WANITA YANG SAMASebenarnya ponsel Mia tidak tertinggal di apartemen Henry, tapi Mia telah menjatuhkannya di tempat konser. Seorang pemuda menemukan ponsel Mia kemudian dia coba menghubungi satu-satunya nomor yang tersimpan di ponsel tersebut. Karena kondisi penonton yang ramai berdesakan di tengah konser, ponsel Mia terjatuh lagi di antara banyak kaki manusia yang meloncat-loncat sambil berteriak.Zontus menjawab panggilan telepon dari Mia dan yang dia dengan hanya suara teriakan histeris ditengah keributan. Saat itu juga Zontus langsung melesat pergi mencari Mia tapi malah menemukan Mia pulang larut tengah malam dengan pakaian aneh. Rambut Mia yang biasa agak ikal juga nampak diluruskan."Aku tidak suka kau seperti itu!" Zontus bicara sambil melotot."Apa urusanmu!" Mia ikut melotot. "Aku juga tidak memanggilmu, kenapa kau kemari?"Zontus belum bersuara tapi dia geram dengan keberanian Mia membantah."Apa burung gagakmu sedang cuti, jadi kau harus datang sendiri?" Mia melempa
BAB 80 TELEPONSetelah mengacau di perkampungan Zontus langsung pergi begitu saja meninggalkan ketakutan mencekam bagi para penduduk. Zontus bukan cuma bisa membakar seluruh perkampungan hanya dengan sekali mengibaskan tangan, dia juga bisa membakar tiap kepala yang hidup di perkampungan. Begitu Zontus pergi Luthof segera menghubungi Gerald. Saat itu bahkan Luthof belum tahu mahluk apa yang telah mendatangi perkampungan mereka. Mereka semua hanya tahu jika manusia seharusnya tidak seperti itu. Menawan luar biasa namun tatapannya sadis dan keji tanpa ampun."Ada yang datang ke perkampungan!" Luthof menelpon Gerald dengan suara masih gugup. "Masih sangat muda dan tampan tapi sangat mengerikan. Dia bisa menyalakan api kebiruan hanya dengan mengibaskan tangan, mengancam akan membakar semua perkampungan jika kami tidak mengikuti perintahnya. Dia baru saja pergi tapi seluruh penduduk masih dibuat ketakutan!"Dari deskripsi yang coba digambarkan oleh Luthof, Gerald langsung bisa menebak ji
BAB 81 BERSAING'Oh Tuhan!' otak Mia masih syok dengan pemuda tampan yang sedang tersenyum padanya."Kau Mia?""Ya!" Mia mengangguk gugup sambil buru-buru berdiri dari kursi taman."Senang bertemu denganmu!" Teo lebih dulu mengulurkan tangan untuk kembali saling berkenalan meski sebelumnya mereka sudah berkenalan melalui teks pesan."Theo Haris!""Mia Landon!""Ini ponselmu!" Theo mengembalikan ponsel Mia."Terima kasih sudah menyimpan ponselku.""Kau mahasiswa di Columbia?" Theo melihat logo pada dokumen yang dibawa Mia dalam map transparan."Baru semester awal." Mia tersenyum garing."Aku baru akan mulai program pasca sarjanaku musim depan.""Oh, kau di Columbia juga?" Mia mulai antusias."Ya!" Theo pemuda yang menyenangkan, terlihat mudah akrap dan pastinya tampan."Apa kau sudah makan siang?"Mia menggeleng karena dia memang belum makan, selesai dari kampus Mia langsung buru-buru pergi ke taman karena takut terlambat."Ikut denganku!" Theo langsung menarik lengan Mia untuk dia aj
BAB 82 PANASSudah beberapa kali Mia bertemu Theo tapi masih belum ketahuan oleh Zontus. Nampaknya ancaman Mia pada burung gagak peliharaan Zontus cukup efektif. Belakangan ini Mia semakin sering makan siang bersama Theo, membuat janji manis di berbagai tempat, saling bercerita dan banyak bercanda. Nampaknya kedua anak muda itu memang sangat cocok, Mai yang masih agak sembrono dengan Theo yang lima tahun lebih dewasa. Siang ini mereka makan di restoran cepat saji tidak jauh dari kampus Mia. Theo sengaja menunggu Mia di sana setelah dia mengurus beberapa keperluan administratif untuk kuliahnya musim depan."Sorry membuatmu menunggu."Theo cuma mengedipkan sebelah mata agar Mia segera duduk di sampingnya."Rambutmu basah." Theo memberikan syalnya untuk mengeringkan rambut Mia."Aku lupa membawa payung."Akhir musim gugur dengan cuaca hujan berangin, tapi Mia masih sering asal berlari di tengah hujan."Biar aku pesankan makanan!" Theo yang bangkit memesan makanan untuk mereka berdua. Th
BAB 193 BUKAN SIHIRSetelah Kai dan Mia pergi, Henry langsung bicara pada Livie."Teman Mia sangat aneh, aku curiga mentalnya tidak sehat!""Kulihat Tom sangat baik!" Livie malah membela Zontus. "Dia tidak minum alkohol, sangat disiplin menjaga Mia yang ceroboh dan kelihatannya Tom bukan tipe pemuda yang suka membual atau memamerkan kekayaan keluarganya!""Kenapa tidak sekalian kau sebutkan dia sangat tampan, sampai membuat para wanita tidak sadar dengan potensi psikopatnya!""Jangan berlebihan!" Livie menegur kecurigaan Henry."Akui saja, kau juga membela pemuda itu karena dia sangat tampan!"Livie langsung berhenti untuk menatap Henry."Sepertinya kau dan Kai hanya sedang cemburu!""Pemuda itu cuma ingin menguasai Mia, kenapa kau tidak bisa melihatnya!"******Mia pulang berdua dengan zontus, Lana tidak ikut mereka lagi karena Lana akan menginap di tempat Kai selama tiga malam. Seharusnya cukup melegakan bagi Mia, dia tidak harus mengurus keponakan nakal selama tiga hari. Tapi men
BAN 192 BERTEMU KAIWalaupun sudah duduk di dalam mobil Zontus, Mia tetap tidak bisa tenang. Jantung Mia terus berdebar-debar karena Zontus akan ikut bertemu dengan keluarganya, apa lagi di tempat Livie nanti juga akan ada Kai beserta istrinya."Mia apa kau tidak lupa membawakan baju gantiku?" Lana mengingatkan Mia. "Aku akan menginap di tempat Kai!""Ya, sudah ada di dalam tasmu!"Mia masih tegang karena memikirkan Zontus yang akan bertemu Kai. Selama mereka masuk ke dalam mobil, Zontus sama sekali belum bicara. Mustahil jika Mia tidak cemas, Mia takut Zontus membuat keluarganya celaka. Zontus bisa melenyapkan apapun cuma dengan menjentikkan jari jika sedikit saja merasa terusik atau marah.Begitu Zontus menghentikan mobilnya di area basement, Lana langsung buru-buru keluar paling dulu. Lana menenteng ransel kecil merah muda miliknya yang berisi pakaian ganti untuk menginap di tempat tinggal Kai."Ingat kau sudah berjanji untuk tidak menyakiti keluargaku!" Mia menoleh Zontus yang m
BAB 191 MEMANGSA PENYIHIRSekumpulan penyihir pria dan wanita yang telah berhasil ditangkap oleh para lycan dimasukkan ke sel bawah tanah. Sebuah sel khusus yang telah diberi perisai sihir lebih hebat dari Latuza.Seorang pria bungkuk yang baru dilempar masuk ke dalam sel coba menggunakan kemampuan sihirnya untuk mematahkan jeruji sel, tapi begitu tangan pria itu menyentuh jeruji besi, tiba-tiba tangannya terbakar dan menjerit."Aaaaaaaaaaa....!"Tangan penyihir bungkuk bukan cuma terbakar, tubuhnya juga terpental. Penyihir yang lain cuma menyaksikan tidak ada yang berani menolong atau membantu."Kau tidak akan bisa kabur!" Kata salah seorang penyihir wanita yang sudah hampir tiga hari berada di dalam sel. "Aku sudah melihat orang-orang keras kepala sepertimu sejak kemarin!""Untuk apa kita dikumpulkan seperti ini?" Penyihir bungkuk bertanya pada wanita di sampingnya."Aku tidak tahu!" Wanita berambut putih salju itu tidak berbohong. "Aku sedang bekerja di restoran ketika mereka dat
BAB 190 PENYIHIR WANITATheo kembali berada di tengah kawanan lycan. Kali ini pasukan elit para lycan sedang memburu seorang penyihir wanita yang bekerja di sebuah rumah sakit. Dokter wanita yang telah banyak menangani pasien persalinan itu ternyata jenis penyihir yang menyukai darah bayi untuk mempertahankan kecantikan dan umur panjang. Dokter Meriam Belis didatangi oleh para lycan ketika sedang menjilati darah bayi yang baru dilahirkan oleh ibunya."Siapa kalian?" Wanita yang tetap terlihat muda di usia hampir seratus tahun itu terkejut melihat tiga orang pria berbadan tinggi besar berdiri di hadapannya. "Bagaimana kalian bisa masuk?"Ruang tindakan medis harusnya steril dari pengunjung."Ikut kami!" Salah satu lycan yang bicara.Dr. Belis langsung berdesis waspada dengan gigi serta mulutnya yang penuh darah. "Kalian serigala!"Penyihir wanita itu langsung meletakkan bayi dalam gendongannya, bayi yang masih merah itu langsung manggis kencang dan tiba-tiba kepala Dr. Belis berputar
BAB 189 KEMBALI"Aku yang memakamkan ayahmu," Theo memberi tahu putri Jhony. "Dia meminta untuk dimakamkan di samping istrinya.""Oh, ....!" Julie terkejut menahan sesak dengan mebekap mulutnya sendiri untuk sejenak menghela napas. "Bagaimana ayahku meningga?""Jhony mengalami kecelakaan di area proyek." Untuk bagian ini Theo berbohong. "Aku mengenal ayahmu dengan baik, kami kerja bersama di proyek pembangunan hotel."Julie sudah tidak lagi bertanya tapi dia kembali berjongkok di depan batu nisan ayahnya. Sepertinya gadis itu menagis tapi Theo tidak berani mengusik. Sampai cukup lama Theo berdiri menunggu di belakang gadis muda itu. Rasanya tidak mungkin jika Theo melupakan kematian Jhony begitu saja. Theo kembali bersumpah akan menghancurkan para lycan."Terima kasih untuk semuanya." Tiba-tiba Julie bangkit berdiri, mentap Theo untuk berterimakasih.Mendadak Theo yang tidak bisa bicara, karena dia memang tidak tahu apa seharusnya gadis muda itu berterima kasih karena Theo masih mera
BAB 188Theo terkejut mengetahui Jhony memiliki seorang anak gadis."Kau putri Jhony?"Gadis cantik berlesung pipi dalam itu langsung mengangguk kemudian mengulurkan tangan untuk berkenalan."Julie Parker!"Theo masih gugup ketika ikut menyebutkan namanya."Theo Haris!"Saat itu Jhony pernah bercerita pada Theo, jika dia baru memiliki hidup yang sempurna bersama sang istri. Ternyata Jhony dan istrinya baru memiliki bayi perempuan setelah beberapa tahun menikah dan tiba-tiba sebuah bencana mengerikan terjadi. Jhony tidak sengaja menyayat leher istrinya sampai terputus ketika dia sedang meledak tidak terkendali di masa awalnya berubah menjadi lycan.Setelah istri Jhony meninggal, Jhony menitipkan putri kecilnya pada sang kakak. Jhony pergi menjauhi keluarganya. Demi untuk menjaga keselamatan orang-orang yang dia cintai, Jhony rela hidup seorang diri hingga akhir hayatnya.Selama ini Jhony melarang putrinya untuk mencari. Tapi kemarin ketika Julie berkunjung ke makam ibunya, dia terkeju
BAB 187 SEORANG ANAK PEREMPUANSementara Gerald pergi untuk mencari tahu kelemahan Latuza, Theo harus menyusup dalam pasukan elit para lycan yang sedang memburu lone wolf dan penyihir. Untuk kesekian kalinya Theo berada di tengah kawanan untuk ikut membasmi jenisnya sendiri. Kali ini Theo sedang ikut dalam aksi pembantaian seorang lone wolf tua yang tinggal di sebuah apartemen kecil seorang diri. Begitu sadar tempat tinggalnya sudah dikepung, lycan berbulu abu pucat itu langsung meloncat dari jendela apartemennya untuk berlari kabur. Pasukan lycan pemburu yang telah mengepung juga langsung mengejar, jumlah mereka hampir lima belas ekor di antaranya Theo. Theo ikut berlari mengejar dan melopat tinggi untuk menghadang target buruan mereka. Secepat apapun lycan abu-abu itu berlari dia tetap bukan tandingan para lycan bercicin hitam, dalam sekejap dia sudah kembali terkepung."Grmmm!!!" Suara pimpinan pasukan elit lycan mengeram, memberi instruksi pada kawannya untuk langsung menghabi
BAB 186Diam-diam Theo memperhatikan foto Mia di ponselnya. Sungguh Theo ingin sekali menelpon Mia untuk sekedar mendengar suara gadis itu, tapi Theo masih takut. Theo takut melibatkan Mia dalam masalahnya. Diam-diam Theo juga bersumpah tidak akan menemui Mia sebelum semua urusannya dengan para lycan usai."Apa kau sudah menjalankan perintahku!" Tiba-tiba Gerald sudah berdiri di hadapan Theo.Theo buru-buru matikan layar ponsel dan memasukan benda itu ke dalam saku. Beruntung Gerald tidak sampai ikut melihat foto Mia."Ya!" Theo ikut bangkit berdiri."Ingat kau tetap harus sangat berhati-hati dengan identitasmu!" Gerald telah menyusun rapi semua rencana mereka. "Sekarang kau bukan 'lone wolf', kau harus bisa menyingkirkan egomu sebagai angota kawanan!"Gerald juga telah mengatur semua identitas Theo untuk bisa masuk ke jajaran pasukan elit para lycan. Theo akan menyelinap sebagai mata-mata di tengah kawanan.********Theo tidak akan tahu jika gadis yang sedang dia rindukan justru seda
BAB 185 INGIN MENGUASAI"Siapa dia?" Henry penasaran dengan pemuda yang sedang bersama Mia."Dia Tom!" Lana yang menjawab Henry. "Cowoknya Mia!"Saat itu juga Mia langsung menarik telinga Lana untuk mundur ke belakang pinggangnya. Sumpah Mia takut dengan reaksi Zontus terhadap Henry."Tom temanku di kampus." Mia buru-buru berbohong.Zontus terlihat seumuran Henry, dengan gaya pakaian yang juga sama-sama tidak kalah modis dan terlalu mahal. Henry kurang percaya jika mahasiswa berpenampilan seperti itu."Henry!" Henry mengulurkan tangan lebih dulu pada Zontus untuk memperkenalkan diri. "Aku sepupu Mia."Setelah itu Zontus baru mau bicara. "Tom!"Zontus memperkenalkan diri dengan nama menjijikkan yang diberikan Mia."Senang bertemu denganmu, Tom."Livie ikut berkenalan kemudian Lana menarik lengan Livie dan berjinjit ke telinganya untuk berbisik."Cowok Mia sangat tampan, dia juga membelikan sepatu untukku!""Oh, Ya!" Livie ikut tersenyum cemerlang pada Lana yang sedang pamer."Lihat T