BAB 81 BERSAING'Oh Tuhan!' otak Mia masih syok dengan pemuda tampan yang sedang tersenyum padanya."Kau Mia?""Ya!" Mia mengangguk gugup sambil buru-buru berdiri dari kursi taman."Senang bertemu denganmu!" Teo lebih dulu mengulurkan tangan untuk kembali saling berkenalan meski sebelumnya mereka sudah berkenalan melalui teks pesan."Theo Haris!""Mia Landon!""Ini ponselmu!" Theo mengembalikan ponsel Mia."Terima kasih sudah menyimpan ponselku.""Kau mahasiswa di Columbia?" Theo melihat logo pada dokumen yang dibawa Mia dalam map transparan."Baru semester awal." Mia tersenyum garing."Aku baru akan mulai program pasca sarjanaku musim depan.""Oh, kau di Columbia juga?" Mia mulai antusias."Ya!" Theo pemuda yang menyenangkan, terlihat mudah akrap dan pastinya tampan."Apa kau sudah makan siang?"Mia menggeleng karena dia memang belum makan, selesai dari kampus Mia langsung buru-buru pergi ke taman karena takut terlambat."Ikut denganku!" Theo langsung menarik lengan Mia untuk dia aj
BAB 82 PANASSudah beberapa kali Mia bertemu Theo tapi masih belum ketahuan oleh Zontus. Nampaknya ancaman Mia pada burung gagak peliharaan Zontus cukup efektif. Belakangan ini Mia semakin sering makan siang bersama Theo, membuat janji manis di berbagai tempat, saling bercerita dan banyak bercanda. Nampaknya kedua anak muda itu memang sangat cocok, Mai yang masih agak sembrono dengan Theo yang lima tahun lebih dewasa. Siang ini mereka makan di restoran cepat saji tidak jauh dari kampus Mia. Theo sengaja menunggu Mia di sana setelah dia mengurus beberapa keperluan administratif untuk kuliahnya musim depan."Sorry membuatmu menunggu."Theo cuma mengedipkan sebelah mata agar Mia segera duduk di sampingnya."Rambutmu basah." Theo memberikan syalnya untuk mengeringkan rambut Mia."Aku lupa membawa payung."Akhir musim gugur dengan cuaca hujan berangin, tapi Mia masih sering asal berlari di tengah hujan."Biar aku pesankan makanan!" Theo yang bangkit memesan makanan untuk mereka berdua. Th
BAB 83 DITINGGAL PERGISepulang dari Manhattan dalam kondisi marah, Livie sama sekali tidak mencari Henry. Lukisan Gavin yang belum Livie selesaikan dia biarkan terlantar. Sungguh Henry sangat sedih, Livie hanya tinggal di seberang dinding tapi menolak untuk bertemu padahal Livie juga tahu jika Henry tidak pernah pergi dari rumah.Tiap malam, Henry tidak akan pernah mematikan lampu kamarnya sebelum dia melihat kamar Livie gelap lebih dulu. Malam ini Henry juga masih berdiri di depan jendela kaca kamarnya menatap jauh ke kamar Livie yang sudah padam sejak satu jam lalu. Livie adalah miliknya yang tidak dapat disentuh, hanya dapat Henry pandang dari balik kaca. Henry baru tahu seperti apa rasanya benar-benar mencintai tapi diabaikan, namun dia juga tidak bisa pergi atau marah.*******Mia baru bangun dengan sinar matahari cerah benderang. Mia menggeliat malas meski sudah bangun kesiangan, beruntung hari Sabtu dia tidak perlu pergi ke kampus. Setelah berbaring mengeliling kan mata ke la
BAB 84 CINTA YANG LAINLivie telah melalui lima bulan masa observasi dan telah dinyatakan pulih sempurna. Anehnya Livie tetap tidak dapat mengingat sedikitpun pernikahannya dengan Henry."Sepertinya Livie memang membutuhkan lingkungan baru untuk coba berdamai dengan dirinya sendiri." Sky menanggapi permintaan putrinya untuk pergi ke Tokyo. "Mungkin dengan begitu dia bisa benar-benar pulih.""Aku khawatir dengan Henry!" Lizie menyuarakan keresahannya. "Hery sudah sangat luar biasa untuk putrimu.""Ya, aku mengerti." Sky balas menatap istrinya, dan laki-laki tetap akan berpikir lebih realistis. "Tapi membiarkan seperti ini tetap tidak akan ada membawa kemajuan apapun untuk mereka.""Henry juga sudah sangat bersabar untuk Livie." Lizie terus mengingatkan pengorbanan Henry untuk Livie. "Aku percaya dia layak mendapat keajaiban untuk bahagia!"Semua orang bisa melihat sebesar apa cinta Henry kepada Livie, bahkan ketika telah dilupakan sekalipun dia tetap setia. Lizie dan Sky juga sama-sa
BAB 85 KEMBALI KE MASA LALU Isi kepala Henry masih hanyut dalam kerinduan ketika tidak sengaja melihat seorang wanita dengan gadis kecil di atas stroller, wanita yang seharusnya masih sakit hati tapi ternyata dia masih mau tersenyum. "Hai, kau sendirian?" Henry disapa lebih dulu sampai dia juga bergegas mengerjap dari lamunan. "Ya." Henry melihat gadis kecil dalam stroller. "Putrimu cantik." "Aku bertemu Livie beberapa kali di rumah sakit." Ariana sudah tahu jika Henry menikahi Livie. "Bagaimana kondisinya?" Ariana ikut duduk di kursi taman, duduk di samping Henry yang terlihat menghela napas dalam sebelum mulai bicara. "Livie sudah pulih." "Aku ikut senang mendengarnya." Ariana sudah cukup dekat dengan semua keluarga Henry dan pernah tulus berharap Henry akan melamarnya. "Aku lihat Livie sudah dapat berjalan dengan normal." Pastinya Ariana juga ikut melihat banyak pemberitaan di media mengenai kondisi Livie yang sempat mengalami sakit. "Livie gadis yang luarbiasa
BAB 86 ADA YANG HILANGMia ayo bangun!" Zontus menepuk pipi Mia, tapi tiba-tiba terhenti.Zontus memperhatikan darah pekat kehitaman yang keluar dari hidung Mia untuk dia sapu dengan ibu jari. Semula Zontus pikir Mia pingsan karena hal sepele ternyata kulitnya juga mulai panas dan aliran darahnya menghitam kental."Mustahil!"Nampaknya darah terkutuk itu mulai mengambil alih seiring pertumbuhan Mia yang beranjak dewasa, tapi sepertinya fisik Mia tidak akan kuat karena dia tetap manusia biasa. "Sial!" Zontus terus mengumpat. "Jangan mati gadis bodoh!"Zontus langsung membopong tubuh Mia yang masih pingsang untuk dia bawa melesat pergi. Mia sama sekali belum sadar ketika kemudian Zontus memasukkannya ke dalam air dan menyayat lengannya mengunakan belati. Sama seperti yang terjadi pada Gerald, Mia harus mengeluarkan darah terkutuk itu dari tubuhnya untuk dibuang atau dia akan mati."Kau harus tetap menjadi manusia, tumbuh dewasa seperti anak manusia bukan mahluk terkutuk sepertiku!"Seh
BAB 87 HARUS MENDAPAT PERSETUJUAN JARED Setelah kembali dari bertemu Pangeran Artur, Gerald semakin yakin jika tidak mungkin ibunya bertindak tanpa sebuah alasan yang kuat. Mara telah membunuh ibunya kemudian mengakhiri hidupnya sendiri dengan belati yang sama. Sepertinya memang ada sesuatu yang selama ini telah luput dari perhatian mereka semua. "Ibuku dan Putri Eluis, mereka sudah tahu lebih dulu." Gerald memberitahu Emillie. "Apa maksudmu?" "Mereka tahu apa yang kali ini juga sedang diburu oleh Zontus!" "Maksudmu mereka memiliki tujuan yang sama?" "Aku belum bisa memastikan tujuan Zontus, tapi yang pasti dia sedang mencari tahu mengenai sesuatu yang sama." "Apa sebenarnya yang mereka cari?" Emillie juga semakin penasaran. Di antara ketiga putri Jared, Emillie adalah yang paling cerdas dan sangat jeli. "Aku yakin jika semua misteri ini masih saling berkaitan dari generasi ke generasi hingga segala kutukan dan tragedi yang terus menimpa kita semua!" Kali ini Gerald ber
BAB 88 MALAM TAHUN YANG BARU Seandainya Gerald dan Zontus bisa bekerja sama sepertinya masalah mereka akan jadi lebih mudah untuk dipecahkan. Karena mungkin akhirnya bakan sama seperti kisah Mara dan Putri Eluise jika mereka semua masih bekerja sendiri-sendiri. Merasa bisa menyelesaikan masalahnya masingmasing dengan saling keras kepala. Walaupun sudah tahu Mia memiliki ingatan Putri Eluise tapi Zontus tidak pernah tahu jika sebenarnya Putri Eluise dan Mara sudah jauh lebih dulu mengetahui misteri mengenai elang api. Kali ini Zontus masih sibuk mencari di puncak gunung mana Raja Negeri Utara pernah menikam jantung elang api. Raja Negeri Utara telah membunuh elangnya yang setia, membiarkan darahnya mengalir ke seluruh penjuru negeri, seharusnya mereka berada di puncak yang paling tinggi. Tapi perubahan iklim dan pergerakan lempeng bumi selama berabad-abad juga telah menciptakan banyak pergeseran. Mungkin saja puncak gunung yang dulu paling tinggi menjulang sekarang telah menjadi lemba
BAB 193 BUKAN SIHIRSetelah Kai dan Mia pergi, Henry langsung bicara pada Livie."Teman Mia sangat aneh, aku curiga mentalnya tidak sehat!""Kulihat Tom sangat baik!" Livie malah membela Zontus. "Dia tidak minum alkohol, sangat disiplin menjaga Mia yang ceroboh dan kelihatannya Tom bukan tipe pemuda yang suka membual atau memamerkan kekayaan keluarganya!""Kenapa tidak sekalian kau sebutkan dia sangat tampan, sampai membuat para wanita tidak sadar dengan potensi psikopatnya!""Jangan berlebihan!" Livie menegur kecurigaan Henry."Akui saja, kau juga membela pemuda itu karena dia sangat tampan!"Livie langsung berhenti untuk menatap Henry."Sepertinya kau dan Kai hanya sedang cemburu!""Pemuda itu cuma ingin menguasai Mia, kenapa kau tidak bisa melihatnya!"******Mia pulang berdua dengan zontus, Lana tidak ikut mereka lagi karena Lana akan menginap di tempat Kai selama tiga malam. Seharusnya cukup melegakan bagi Mia, dia tidak harus mengurus keponakan nakal selama tiga hari. Tapi men
BAN 192 BERTEMU KAIWalaupun sudah duduk di dalam mobil Zontus, Mia tetap tidak bisa tenang. Jantung Mia terus berdebar-debar karena Zontus akan ikut bertemu dengan keluarganya, apa lagi di tempat Livie nanti juga akan ada Kai beserta istrinya."Mia apa kau tidak lupa membawakan baju gantiku?" Lana mengingatkan Mia. "Aku akan menginap di tempat Kai!""Ya, sudah ada di dalam tasmu!"Mia masih tegang karena memikirkan Zontus yang akan bertemu Kai. Selama mereka masuk ke dalam mobil, Zontus sama sekali belum bicara. Mustahil jika Mia tidak cemas, Mia takut Zontus membuat keluarganya celaka. Zontus bisa melenyapkan apapun cuma dengan menjentikkan jari jika sedikit saja merasa terusik atau marah.Begitu Zontus menghentikan mobilnya di area basement, Lana langsung buru-buru keluar paling dulu. Lana menenteng ransel kecil merah muda miliknya yang berisi pakaian ganti untuk menginap di tempat tinggal Kai."Ingat kau sudah berjanji untuk tidak menyakiti keluargaku!" Mia menoleh Zontus yang m
BAB 191 MEMANGSA PENYIHIRSekumpulan penyihir pria dan wanita yang telah berhasil ditangkap oleh para lycan dimasukkan ke sel bawah tanah. Sebuah sel khusus yang telah diberi perisai sihir lebih hebat dari Latuza.Seorang pria bungkuk yang baru dilempar masuk ke dalam sel coba menggunakan kemampuan sihirnya untuk mematahkan jeruji sel, tapi begitu tangan pria itu menyentuh jeruji besi, tiba-tiba tangannya terbakar dan menjerit."Aaaaaaaaaaa....!"Tangan penyihir bungkuk bukan cuma terbakar, tubuhnya juga terpental. Penyihir yang lain cuma menyaksikan tidak ada yang berani menolong atau membantu."Kau tidak akan bisa kabur!" Kata salah seorang penyihir wanita yang sudah hampir tiga hari berada di dalam sel. "Aku sudah melihat orang-orang keras kepala sepertimu sejak kemarin!""Untuk apa kita dikumpulkan seperti ini?" Penyihir bungkuk bertanya pada wanita di sampingnya."Aku tidak tahu!" Wanita berambut putih salju itu tidak berbohong. "Aku sedang bekerja di restoran ketika mereka dat
BAB 190 PENYIHIR WANITATheo kembali berada di tengah kawanan lycan. Kali ini pasukan elit para lycan sedang memburu seorang penyihir wanita yang bekerja di sebuah rumah sakit. Dokter wanita yang telah banyak menangani pasien persalinan itu ternyata jenis penyihir yang menyukai darah bayi untuk mempertahankan kecantikan dan umur panjang. Dokter Meriam Belis didatangi oleh para lycan ketika sedang menjilati darah bayi yang baru dilahirkan oleh ibunya."Siapa kalian?" Wanita yang tetap terlihat muda di usia hampir seratus tahun itu terkejut melihat tiga orang pria berbadan tinggi besar berdiri di hadapannya. "Bagaimana kalian bisa masuk?"Ruang tindakan medis harusnya steril dari pengunjung."Ikut kami!" Salah satu lycan yang bicara.Dr. Belis langsung berdesis waspada dengan gigi serta mulutnya yang penuh darah. "Kalian serigala!"Penyihir wanita itu langsung meletakkan bayi dalam gendongannya, bayi yang masih merah itu langsung manggis kencang dan tiba-tiba kepala Dr. Belis berputar
BAB 189 KEMBALI"Aku yang memakamkan ayahmu," Theo memberi tahu putri Jhony. "Dia meminta untuk dimakamkan di samping istrinya.""Oh, ....!" Julie terkejut menahan sesak dengan mebekap mulutnya sendiri untuk sejenak menghela napas. "Bagaimana ayahku meningga?""Jhony mengalami kecelakaan di area proyek." Untuk bagian ini Theo berbohong. "Aku mengenal ayahmu dengan baik, kami kerja bersama di proyek pembangunan hotel."Julie sudah tidak lagi bertanya tapi dia kembali berjongkok di depan batu nisan ayahnya. Sepertinya gadis itu menagis tapi Theo tidak berani mengusik. Sampai cukup lama Theo berdiri menunggu di belakang gadis muda itu. Rasanya tidak mungkin jika Theo melupakan kematian Jhony begitu saja. Theo kembali bersumpah akan menghancurkan para lycan."Terima kasih untuk semuanya." Tiba-tiba Julie bangkit berdiri, mentap Theo untuk berterimakasih.Mendadak Theo yang tidak bisa bicara, karena dia memang tidak tahu apa seharusnya gadis muda itu berterima kasih karena Theo masih mera
BAB 188Theo terkejut mengetahui Jhony memiliki seorang anak gadis."Kau putri Jhony?"Gadis cantik berlesung pipi dalam itu langsung mengangguk kemudian mengulurkan tangan untuk berkenalan."Julie Parker!"Theo masih gugup ketika ikut menyebutkan namanya."Theo Haris!"Saat itu Jhony pernah bercerita pada Theo, jika dia baru memiliki hidup yang sempurna bersama sang istri. Ternyata Jhony dan istrinya baru memiliki bayi perempuan setelah beberapa tahun menikah dan tiba-tiba sebuah bencana mengerikan terjadi. Jhony tidak sengaja menyayat leher istrinya sampai terputus ketika dia sedang meledak tidak terkendali di masa awalnya berubah menjadi lycan.Setelah istri Jhony meninggal, Jhony menitipkan putri kecilnya pada sang kakak. Jhony pergi menjauhi keluarganya. Demi untuk menjaga keselamatan orang-orang yang dia cintai, Jhony rela hidup seorang diri hingga akhir hayatnya.Selama ini Jhony melarang putrinya untuk mencari. Tapi kemarin ketika Julie berkunjung ke makam ibunya, dia terkeju
BAB 187 SEORANG ANAK PEREMPUANSementara Gerald pergi untuk mencari tahu kelemahan Latuza, Theo harus menyusup dalam pasukan elit para lycan yang sedang memburu lone wolf dan penyihir. Untuk kesekian kalinya Theo berada di tengah kawanan untuk ikut membasmi jenisnya sendiri. Kali ini Theo sedang ikut dalam aksi pembantaian seorang lone wolf tua yang tinggal di sebuah apartemen kecil seorang diri. Begitu sadar tempat tinggalnya sudah dikepung, lycan berbulu abu pucat itu langsung meloncat dari jendela apartemennya untuk berlari kabur. Pasukan lycan pemburu yang telah mengepung juga langsung mengejar, jumlah mereka hampir lima belas ekor di antaranya Theo. Theo ikut berlari mengejar dan melopat tinggi untuk menghadang target buruan mereka. Secepat apapun lycan abu-abu itu berlari dia tetap bukan tandingan para lycan bercicin hitam, dalam sekejap dia sudah kembali terkepung."Grmmm!!!" Suara pimpinan pasukan elit lycan mengeram, memberi instruksi pada kawannya untuk langsung menghabi
BAB 186Diam-diam Theo memperhatikan foto Mia di ponselnya. Sungguh Theo ingin sekali menelpon Mia untuk sekedar mendengar suara gadis itu, tapi Theo masih takut. Theo takut melibatkan Mia dalam masalahnya. Diam-diam Theo juga bersumpah tidak akan menemui Mia sebelum semua urusannya dengan para lycan usai."Apa kau sudah menjalankan perintahku!" Tiba-tiba Gerald sudah berdiri di hadapan Theo.Theo buru-buru matikan layar ponsel dan memasukan benda itu ke dalam saku. Beruntung Gerald tidak sampai ikut melihat foto Mia."Ya!" Theo ikut bangkit berdiri."Ingat kau tetap harus sangat berhati-hati dengan identitasmu!" Gerald telah menyusun rapi semua rencana mereka. "Sekarang kau bukan 'lone wolf', kau harus bisa menyingkirkan egomu sebagai angota kawanan!"Gerald juga telah mengatur semua identitas Theo untuk bisa masuk ke jajaran pasukan elit para lycan. Theo akan menyelinap sebagai mata-mata di tengah kawanan.********Theo tidak akan tahu jika gadis yang sedang dia rindukan justru seda
BAB 185 INGIN MENGUASAI"Siapa dia?" Henry penasaran dengan pemuda yang sedang bersama Mia."Dia Tom!" Lana yang menjawab Henry. "Cowoknya Mia!"Saat itu juga Mia langsung menarik telinga Lana untuk mundur ke belakang pinggangnya. Sumpah Mia takut dengan reaksi Zontus terhadap Henry."Tom temanku di kampus." Mia buru-buru berbohong.Zontus terlihat seumuran Henry, dengan gaya pakaian yang juga sama-sama tidak kalah modis dan terlalu mahal. Henry kurang percaya jika mahasiswa berpenampilan seperti itu."Henry!" Henry mengulurkan tangan lebih dulu pada Zontus untuk memperkenalkan diri. "Aku sepupu Mia."Setelah itu Zontus baru mau bicara. "Tom!"Zontus memperkenalkan diri dengan nama menjijikkan yang diberikan Mia."Senang bertemu denganmu, Tom."Livie ikut berkenalan kemudian Lana menarik lengan Livie dan berjinjit ke telinganya untuk berbisik."Cowok Mia sangat tampan, dia juga membelikan sepatu untukku!""Oh, Ya!" Livie ikut tersenyum cemerlang pada Lana yang sedang pamer."Lihat T