Home / Romansa / ME AND PRINCE / Chapter 581 - Chapter 590

All Chapters of ME AND PRINCE: Chapter 581 - Chapter 590

802 Chapters

BAB 84 GARA-GARA BUNGA

BAB 84 GARA-GARA BUNGADiam-diam Pangeran Husain mendatangi kandang burung milik babanya. Husain menghampiri burung elang hitam yang juga sudah menatapnya dari jauh."Aku akan pergi untuk satu minggu, kau tidak perlu mengikutiku."Burung elang hitam itu sudah mengikuti Pangeran Husain sejak dia melihat Pangeran Kecil di resort sky."Ya, aku tahu!" Husain menjawab pertanyaan burung elang."Baba tidak akan memberi ijin, aku tidak boleh melanggar perintahnya."*******Henry, Jacob dan Harumi masih duduk satu meja untuk menghabiskan makan siang. Henry sibuk mengejek Jacob sampai makan siangnya hampir kering, atau Henry memang sengaja berlama-lama dengan Harumi. Pikiran Jacob sedang dipenuhi prasangka negatif bila masih ada Henry di sekitar wanitanya."Apa kau masih harus pergi mengantar bunga?" Jacob baru melihat bunga mawar merah di samping tempat duduk Harumi."Oh, ini dari Henry." Kenaifan Harumi membuatnya tidak sadar jika Jacob sedang cemburu parah pada Henry Loghan.Saat itu juga Ja
Read more

BAB 85 TIDAK MAU KALAH

BAB 85 TIDAK MAU KALAHPutri Sofia mengejar Pangeran Husain dan Pangeran Habibi yang kabur mengambil ponselnya."Ayo cepat Habibi!" Husain gemas dengan lari adiknya yang lambat."Husain!" Putri Sofia terus berteriak sambil mengejar. "Habibi!"Husain sudah hampir keluar dari pintu depan, sementara Putri Sofia masih menuruni anak tangga dari lantai dua."Ayo cepat ...cepat...cepat!"Mereka panik, saling terburu-buru sampai tidak tahu ada orang di depan pintu. Daisy Barker langsung jatuh terjungkal karena menghindari Pangeran Husain tapi malah tambah ter tubruk oleh Pangeran Habibi yang berlari keteteran di belakang kakaknya."Husain!" Putri Sofia menjerit. "Lihat kau membuat orang jatuh!""Dia jatuh sendiri!" Pangeran Husain tidak mau disalahkan padahal korban mereka sudah tertelungkup di halaman dengan bocah empat tahun duduk diatas kepalanya."Hak ... Hak ... Hak...!" Pangeran Habibi malah tertawa karena jatuhnya tidak sakit. Bokong Pangeran Habibi terpental dari punggung Daisy ke kep
Read more

BAB 86 HARI BURUK

BAB 86 HARI BURUKTatapan Pangeran Husain terlihat jeli, tidak seperti layaknya anak-anak pada umumnya, seolah dia tahu sebuah hal buruk akan terjadi. Daisy Barker sudah melotot agar Husain takut tapi bocah laki-laki itu tetap tidak mengerjab. Daisy curiga Pangeran Husain ikut mendengar pembicaraannya di telepon dan bakal gawat jika bocah itu bercerita pada orang tuanya."Jangan berani memberitahu siapapun!" Daisy mengancam dengan tatapan tegas.Pangeran Husain langsung membalas dengan acungan jari jempol yang perlahan dia balik terjungkal. Seketika Daisy barker merasa sedang ditantang dan diejek oleh anak enam tahun. Daisy baru ingin melangkah maju untuk menangkap Husain tapi perhatiannya segera teralihkan oleh kedatangan Jacob Lington.Dengan penerbangan tujuh jam dan selisih waktu lima jam dari Edinburgh, Jacob Lington datang hampir tengah hari, dia masih sempat bertemu semua keluarganya termasuk Daisy Barker yang langsung berlari menghampiri."Oh, akhirnya kau datang." Daisy lang
Read more

BAB 87 BENCANA

BAB 87 BENCANADaisy Barker menjerit histeris, Pangeran Habibi benar-benar mengigit lengannya sampai meninggalkan jejak barisan gigi susu yang tertancap dalam. Setelah menggigit, Pangeran Habibi juga langsung ikut berteriak menangis seolah dia yang telah menjadi korban kejahatan. Anak-anak memang bisa berbuat sesuka hati dan reaksinya sering tidak terduga. Akhirnya teriakan mereka berdua langsung menghebohkan semua orang, yang satu menjerit histeris, satunya lagi meraungkan tangisan nyaring. Jared yang berlari paling dulu, bukan untuk menolong Daisy tapi langsung membopong Pangeran Habibi untuk dia tenangkan."Kenapa?" Jared bertanya pada Habibi yang menangis sampai wajahnya merah tersengal-sengal gagap."Biasanya pangeran kecil tidak akan menangis seperti itu jika tidak sedang ketakutan." Pelayan yang bertugas mengasuh Pangeran Habibi menjelaskan, wanita itu juga baru berlari gugup karena mendengar suara tangis."Dia menggigitku!" Daisy bicara sambil meringis menggenggam lengannya
Read more

BAB 88 DAISY BARKER

BAB 88 DAISY BARKERLengan Daisy memang sampai membengkak biru, tapi tetap saja itu cuma bekas gigitan anak empat tahun. Dokter keluarga Lington memberi salep, penghilang nyeri, dan plaster luka."Maafkan anak-anak." Lily yang menimta maaf, dia juga yang terus menemani Daisy karena Jacob entah pergi ke mana. "Menginaplah." Lily menawarkan kamar di mansionnya. " Aku tahu kau hanya tinggal seorang diri di New York."Lily belum tahu jika Jacob dan Daisy baru saja putus. Daisy juga tidak mungkin bercerita, dia tidak bodoh dan tidak akan mengalah dengan mudah."Terimakasi atas kemurahan hati Anda, Mrs. Lington." Daisy setuju untuk menginap. Lily sama sekali tidak menaruh curiga dengan segala niat Daisy. Lily dan Daisy sama-sama dibesarkan di lingkungan keluarga kaya, mereka jadi semakin mudah untuk saling menemukan kecocokan dalam berbagai obrolan. Lily menyukai Daisy Barker yang cantik, berpendidikan tinggi dan banyak wawasan. Tentu Lily bakal sangat mendukung hubunga Daisy bersama Jacob
Read more

BAB 89 KETAKUTAN DAISY

BAB 89 KETAKUTAN DAISYKeempat pembunuh bayaran yang telah dikirim Daisy telah tewas dibantai dengan sangat mengerikan. Daisy syok dan terus muntah sampai otot perutnya kejang."Apa kau sakit?" Lily terlihat cemas, dia bantu mengambilkan air mineral untuk Daisy yang masih terus tersengal-sengal."Aku bisa memanggil dokter untukmu." Lily memberi saran."Oh, tidak aku baik-baik saja." Daisy buru-buru menggeleng kemudian menegakkan duduknya. "Aku hanya tidak biasa dengan teh di pagi hari."Daisy terus mengarang kebohongan untuk menyakinkan Lily, dia juga lekas memperbaiki sikapnya dengan banyak senyum ceria seolah tidak sedang cemas dan takut."Istirahatlah, biar nanti pelayan mengantar sarapanmu ke kamar."Daisy menuruti nasehat Lily, dia benar-benar sedang ketakutan. Daisy Barker tidak sendirian, banyak yang ikut bermain di belakangnya untuk sebuah tujuan besar. Benar-benar gawat jika rencana mereka semua sampai terbongkar karena kecerobohannya. Daisy segera menghubungi kakak laki-laki
Read more

BAB 90 HARI SIAL DAISY

BAB 90 HARI SIAL DAISYSiang harinya Lily mengajak Daisy keluar rumah karena dia butuh teman untuk membeli hadiah."Apa kau mau menemaniku berbelanja?""Ya, tetu." Daisy tersenyum sangat manis untuk menutupi segala masalahnya yang genting.Ternyata Lily mengajak Daisy pergi membeli mainan untuk anak-anak. Sungguh Daisy benar-benar jijik. Jika bukan karena terpaksa untuk meraih simpati keluarga Lington, Daisy tidak akan mau ikut serta.Lily berniat untuk meminta maaf pada keluarga Yang Mulya Serkan karena kemarin Pangeran Habibi telah menangis dirumahnya. Dalam pikiran Daisy, 'Lengannya yang digigit oleh bocah nakal itu, kenapa harus dia juga yang minta maaf?'"Kira-kira mana yang lebih bagus, puzzle atau mainan robot?" Lily minta pendapat Daisy."Puzzle akan merangsang anak berinovasi. Robot canggih cenderung menumbuhkan sifat konsumtif.""Ya, kau benar!" Lily setuju dengan pendapat Daisy, tak ubahnya ponsel pintar yang sekarang banyak menjadikan anak pemalas.Daisy juga membantu pi
Read more

BAB 91 HARUMI NAKATA

BAB 91 HARUMI NAKATATim detektif kepolisian menemukan sidik jari di lokasi kejadian, mereka sudah mencocokkan sidik jari tersebut dengan bank data nasional tapi tidak ada yang cocok. Karena itu mereka kembali mewawancarai keluarga Walker.Mula-mula detektif kepolisian menunjukkan foto beberapa sudut toko setelah kejadian kepada Mr. Walker."Apa masih sama seperti ini ketika kalian terakhir meninggalkan toko?""Ya, karena pembeli menginginkan toko kami beserta isinya."Kembali terdengar aneh, kenapa seseorang mau membeli toko bunga beserta isinya dengan harga fantastis."Jadi kalian tidak memindahkan barang apapun dari toko?""Kami tidak membawa apapun." Mr. Walker menjawab dengan sangat tegas."Oke, seharusnya kau tau apa saja yang ada di dalam toko!""Kami juga langsung sibuk mempersiapkan restoran yang ingin kami buka, kami tidak sempat mengurusi barang kami di toko bunga." Mr. Walker cemas jika keluarganya sampai dicurigai."Kami menemukan sidik jari di sekitar laci meja kasir. K
Read more

BAB 92 KABUR

BAB 92 KABURInspektur Connor bertanya pada Mr. Walker mengenai keberadaan gadis Asia yang pernah bekerja sebagai karyawannya di toko bunga."Di mana gadis itu sekarang?"Ternyata Mr. Walker juga tidak tahu selama ini Ami tinggal di mana."Putraku yang sering datang ke tempat tinggalnya."Akhirnya tim detektif kepolisian yang dipimpin oleh Inspektur Connor membawa Andreas Walker untuk mendatangi flat tempat tingga Harumi."Dia sudah kabur!"Inspektur Connor menemukan flat kecil itu sudah kosong, semua barang-barang Harumi sudah tidak ada yang tertinggal. Andreas juga terkejut bila Ami telah pergi tanpa memberitahunya."Mungkin dia pindah bersama sepupunya." Andreas memberitahu."Dia punya sepupu?" Inspektur Connor mengernyitkan alis pada pemuda di hadapannya."Aku melihat mereka tinggal bersama selama beberapa minggu terakhir ini.""Kau juga mengenal sepupunya?""Tidak." Andreas terus bicara jujur. "Aku hanya melihatnya saat menjemput Ami bekerja."Sebenarnya Andreas juga tidak mau
Read more

BAB 93 TIDAK TERDUGA

BAB 93 TIDAK TERDUGASetelah gagal dengan sidik jari tersangka, kali ini Tim detektif kepolisian mulai mencocokkan DNA dari helaian rambut yang mereka temukan di kamar mandi ke dalam Sistem Index DNA. Sistem yang semakin canggih dapat mencocokan ratusan juta profil DNA dari seluruh dunia dalam waktu singkat."DNA-nya tidak ada yang cocok dengan basis data manapun!" anak buah Inspektur Connor melaporkan hasil pelacakan mereka."Ulang sekali lagi!" Inspektur Connor trus dibuat terkejut dan sekali lagi Harumi selamat dari pelacakan.Sistem Index DNA menyimpan lebih dari tujuh puluh persen basis data DNA penduduk resmi dari banyak sumber termasuk dari para pelaku kejahatan yang pernah terjaring oleh pihak kepolisian. Artinya masih ada sekitar tiga puluh persen yang DNA nya belum terdata."Lacak semua tangkapan kamera CCTV di area sekitar!" Inspektur Connor juga terus memberi perintah tegas."Kami sudah memeriksa semua kamera jalan dan dari beberapa pertokoan.""Mustahil!" Inspektur Conn
Read more
PREV
1
...
5758596061
...
81
DMCA.com Protection Status