BAB 92 KABURInspektur Connor bertanya pada Mr. Walker mengenai keberadaan gadis Asia yang pernah bekerja sebagai karyawannya di toko bunga."Di mana gadis itu sekarang?"Ternyata Mr. Walker juga tidak tahu selama ini Ami tinggal di mana."Putraku yang sering datang ke tempat tinggalnya."Akhirnya tim detektif kepolisian yang dipimpin oleh Inspektur Connor membawa Andreas Walker untuk mendatangi flat tempat tingga Harumi."Dia sudah kabur!"Inspektur Connor menemukan flat kecil itu sudah kosong, semua barang-barang Harumi sudah tidak ada yang tertinggal. Andreas juga terkejut bila Ami telah pergi tanpa memberitahunya."Mungkin dia pindah bersama sepupunya." Andreas memberitahu."Dia punya sepupu?" Inspektur Connor mengernyitkan alis pada pemuda di hadapannya."Aku melihat mereka tinggal bersama selama beberapa minggu terakhir ini.""Kau juga mengenal sepupunya?""Tidak." Andreas terus bicara jujur. "Aku hanya melihatnya saat menjemput Ami bekerja."Sebenarnya Andreas juga tidak mau
BAB 93 TIDAK TERDUGASetelah gagal dengan sidik jari tersangka, kali ini Tim detektif kepolisian mulai mencocokkan DNA dari helaian rambut yang mereka temukan di kamar mandi ke dalam Sistem Index DNA. Sistem yang semakin canggih dapat mencocokan ratusan juta profil DNA dari seluruh dunia dalam waktu singkat."DNA-nya tidak ada yang cocok dengan basis data manapun!" anak buah Inspektur Connor melaporkan hasil pelacakan mereka."Ulang sekali lagi!" Inspektur Connor trus dibuat terkejut dan sekali lagi Harumi selamat dari pelacakan.Sistem Index DNA menyimpan lebih dari tujuh puluh persen basis data DNA penduduk resmi dari banyak sumber termasuk dari para pelaku kejahatan yang pernah terjaring oleh pihak kepolisian. Artinya masih ada sekitar tiga puluh persen yang DNA nya belum terdata."Lacak semua tangkapan kamera CCTV di area sekitar!" Inspektur Connor juga terus memberi perintah tegas."Kami sudah memeriksa semua kamera jalan dan dari beberapa pertokoan.""Mustahil!" Inspektur Conn
BAB 94 BERHADAPANAkhirnya Henry Loghan benar-benar bisa duduk berhadapan dengan Dominic Rodriguez, pria tinggi besar dengan bekas sayatan melintang di sisi pelipis wajahnya, terlihat mengerikan tapi tetap sangat karismatik. Dominik Rodriguez juga memiliki tatapan yang sangat jeli ketika memperhatikan pemuda tampan di hadapannya."Aku curiga keluarga Barker sengaja mendekati keluarga Lington untuk sebuah tujuan kotor!" Henry mulai menyampaikan informasi dengan hati-hati seperti pesan Harumi. Dom terlihat menyimak dengan tenang sampai kemudian Henry mulai menyebut nama keluarga Nakata."Aku juga curiga keluarga Barker bekerja untuk keluarga Nakata!""Dari man kau mendapat informasi itu?" Dom terkejut."Aku mendengar rumor keluarga Barker pernah terlibat bisnis kotor dengan komplotan gangster dari Jepang."Henry harus berbohong karena Dom tidak boleh tahu jika dia sedang menyembunyikan Harumi Nakata."Aku hanya ingin memperingatkan, karena aku tahu seperti apa kalian semua telah berus
BAB 95 PERSAINGAN SENGITJacob sedang tertancap kencang, terus bermain keluar masuk sampai panas menjalar ke lutut dan jari-jari kaki. Semakin tenggorokannya mengerang, pinggulnya juga bergerak semakin kuat dan handal sebagai pejantan. Jacob benar-benar sedang bersemangat ingin membuat banyak bayi di dalam rahim Harumi agar gadis itu tidak berani kabur lagi."Oh Tuhan! Apa yang kalian lakukan!"Henry melotot syok dengan pemandangan gila Jacob Lington yang sedang menunggangi pinggul Ami, gadis itu Jacob jepit telanjang di atas sofa sampai tidak bisa bergerak.Begitu melihat mata melotot Henry, Jacob langsung menyambar kemejanya untuk membungkus tubuh Harumi. Jacob yang masih telanjang juga langsung berdiri untuk memungut celana di lantai.Jacob sama sekali tidak terganggu ketika Henry melihatnya masih mencuat kaku belum usai. Jacob Lington juga memakai celananya di hadapan Henry Loghan tanpa sedikitpun merasa bersalah atau malu."Apa yang kau lakukan di sini?" Henry langsung melempar pe
BAB 96 BERBAGAI KEJUTAN"Kau tetap harus segera membereskan masalah di Edinburgh!" Henry memberi tugas tersebut pada Jacob. "Ami harus bisa bebas muncul di publik."Henry benar, Harumi tidak akan bisa muncul di publik sebagai menantu keluarga Lington jika dia masih menjadi buronan. Artinya Jacob harus menyelesaikan urusan di Edinburgh terlebih dahulu sebelum menjalankan rencana Henry."Sementara itu, Ami tetap harus bersembunyi. Jangan sampai ada yang tahu dia berada di apartemenku!""Ami akan tinggal bersamaku!" Jacob yang menyerobot bicara, tentu dia tidak mau wanitanya terus tinggal di tempat Henry."Kau akan tinggal di apartemenku!" Jacob bicara tegas pada Harumi."Tapi ingat, jangan sampai Daisy Barker tahu kau adalah Harumi Nakata!" Henry lagi yang mengingatkan.Harumi mengangguk tegas untuk meyakinkan Henry."Oke! kita hanya tinggal menunggu momen yang tepat untuk membuat kejutan!"******"Dimana anak-anak?" Yang Mulya Serkan menanyakan kedua putranya."Pangeran kecil masih me
BAB 97 MENYEMBUNYIKAN RENCANA"Pelayan istana Zubair baru memberi tahu jika Pangeran Husain sudah bangun."Serkan sedang mengunjungi kandang elang ketika diberitahu oleh Omar."Suruh pengawal untuk membawa putraku kemari." Serkan memberi perintah."Baik Yang Mulya." Omar mengangguk hormat kemudian berjalan menghampiri salah seorang pengawal yang berdiri di pintu untuk berbisik.Tak berapa lama salah seorang pengawal datang dengan mengendong Pangeran Husain yang baru bangun dan masih agak lesu."Ayo kemari!" Serkan memanggil putranya untuk ganti dia gendong.Sebelum bertanya Serkan mengecup ujung hidung dan pipi Husain terlebih dahulu."Sikumu tergores, apa kemarin kau jatuh?" Serkan bertanya pelan-pelan.Husain menggeleng pelan dengan kelopak mata redup, sebenarnya Husain juga tidak adar ketika sikunya tergores."Lihat ini!" Serkan menunjukkan siku Husain pada anak itu sendiri."Tidak sakit." Husain masih bicara lesu kemudian menempelkan kepala ke bahu Serkan untuk bersandar malas.Se
BAB 98 SELALU TERLAMBATAnelies juga baru mendapatkan berita pernikahan Kai yang serba mendadak dan mengejutkan semua orang. Anelies buru-buru mencari Yang Mulya Serkan untuk memberitahu kabar bahagia tersebut. "Kai akan menikah akhir pekan ini, apa aku bisa datang, Yang Mulya?""Sepertinya kau belum bisa pergi dalam penerbangan panjang."Serkan tidak memberi ijin karena Anelies sedang hamil muda."Pangeran Albany juga tidak bisa datang karena Jeny hampir melahirkan." Anelies memberitahu. "Emillie juga tidak bisa membawa putrinya di tengah keramaian."Anelies merasa sedih jika semua saudaranya tidak ada yang bisa datang."Tolong biarkan aku datang, Yang Mulya." Anelies terus memohon."Aku tidak bisa mengizinkanmu dengan resiko!"Artinya Kai harus menikah tanpa kehadiran saudara-saudaranya, karena Jacob juga masih pergi ke Edinburgh untuk membereskan kekacauan yang ditingalkan Harumi.*******Inspektur Connor terkejut karena tiba-tiba mendapat panggilan telepon dari Jacob Lington."I
BAB 99 PENUH KEJUTAN"Harumi!" Lily terkejut melihat gadis cantik yang dibawa oleh putranya.Semua orang juga ikut berhenti terkejut, termasuk Daisy yang dibuat syok melihat Mrs. Lington mengenali Harumi."Kau pulang?" Lily langsung menghampiri Harumi untuk ia peluk."Dia wanita penggoda yang selama ini sembunyi-sembunyi ingin merampas Jacob dariku!" Daisy masih menunjuk Harumi dengan tidak terima."Kita sudah putus!" Jacob yang bicara tegas.Daisy menggeleng keras. "Kau tidak bisa bicara semudah itu untuk mengakhiri hubungan dua tahun cuma untuk membela perselingkuhanmu dengannya!"Sebenarnya Lily bisa mengerti jika Daisy akan sangat sakit hati, tapi ketika tahu gadis yang diajak Jacob berselingkuh adalah Harumi, Lily juga jadi tidak bisa menyalahkan kenakalan putranya."Harumi!"Dom dan Amanda yang datang kemudian karena melihat kerumunan tamu. Dom makin luar biasa terkejut melihat Harumi Nakata sudah tidak buta."Apa kau baik-baik saja?" Dom tidak perduli dengan yang lain, dia hany
BAB 8 MELIHAT KILASANSudah hampir satu kali dua puluh empat jam, Putri Sofia belum juga ditemukan, bahkan belum ada petunjuk sama sekali siapa yang membantu gadis muda itu kabur. Serkan terus menemani Anelies agar dapat lebih tenang untuk memusatkan konsentrasi. Anelies sedang berusaha melihat kilasan dari dalam kepalanya untuk menemukan kebenaran putri mereka."Aku tidak melihat apa-apa." Anelies merasa putus asa, sudah puluhan kali dia mencoba tapi tetap gagal."Coba pelan-pelan dengan lebih tenang." Serkan bantu menggenggam telapak tangan Anelies.Anelies kembali memejamkan mata, memusatkan konsentrasi sambil beberapa kali menyebut lembut nama Putri Sofia. Rasanya seperti meluncur ke dalam lorong gelap tidak berujung, tapi Anelies tetap tidak melihat apa-apa."Aku tidak bisa!" Anelies menghela napas dalam kemudian mengerjap lebar untuk menatap suaminya. "Ini sangat aneh, aku benar-benar tidak bisa melihat apapun!"Mungkin karena Putri Sofia pergi atas kemauannya sendiri dan sedang
BAB 7 ZAHRAAyah Zahra juga seorang tentara, menjabat sebagai panglima komando persenjataan rahasia. Pada saat negara mereka dalam pertempuran besar, rumah keluarga Zahra menjadi salah satu target utama serangan musuh. Pihak musuh berdalih rumah tersebut digunakan sebagai gudang persenjataan pemusnah masal meski akhirnya tuduhan itu tetap tidak terbukti.Hanya dalam hitungan detik, ditengah larut malam, ketika seluruh orang terlelap tidur, tiba-tiba rumah keluarga Zahra dihantam dua buah rudal. Kedua rudal tersebut meluluh lantakkan seluruh bangunan tiga lantai hingga rata dengan tanah. Benar-benar sebuah serangan keji yang telah menyalahi aturan peperangan dan kemanusiaan.Kedua orang tua Zahra beserta seluruh pekerja di rumah mereka meninggal dalam tragedi mengerikan tersebut. Pagi harinya Zahra ditemukan sedang tertimbun puing beton bersama adik laki-lakinya di sudut kolam. Ketika ledakan terjadi Zahra memeluk adik laki-lakinya untuk dia bawa melompat ke kolam dari jendela kamar me
BAB 6 KACAUSudah hampir setengah jam Putri Sofia masuk ke dalam toilet dan sampai sekarang belum keluar. Penata makeup dan gaun yang tadi bersabar menunggu akhirnya memberanikan diri untuk mengetuk pintu toilet."Putri Sofia!"Sama sekali tidak ada jawaban dari dalam."Putri Sofia, apa Anda baik-baik saja?"Tetap tidak ada jawaban, mereka semua mulai cemas. Dua orang yang lain ikut mengetuk pintu, memutar handel dan mendorong."Pintunya terkunci dari dalam!"Mereka panik."Panggil pengawal!"Salah satu dari mereka berlari keluar untuk memangil pengawal sementara yang lain terus berusaha menggedor pintu toilet sambil memanggil nama Putri Sofia berulang-ulang. Benar-benar tidak ada jawaban dari dalam, mustahil jika mereka semua tidak cemas ketakutan, apa lagi Putri Sofia sudah hampir setengah jam di dalam kamar toilet.Tiga orang pengawal wanita tiba, mereka langsung mencongkel daun pintu kamar mandi untuk didobrak paksa."Oh, Tuhan!"Mereka semua syok, Putri Sofia sudah tidak ada di d
BAB 5 PANGERAN AL-WALEEDPangeran Al-Waleed adalah putra mahkota dari kerajaan besar super kaya raya. Selain berparas tampan, Pangeran Al-Waleed juga sangat di segani sebagai politisi muda brilian. Raja Haleed berharap putra mahkotanya segera bisa menikahi putri Yang Mulya Serkan. Mereka sama-sama memiliki harapan besar untuk bisa menjalin kekeluargaan.Tahun ini usia Pangeran Al-Waleed dua puluh delapan tahun, sudah cukup matang untuk menikah dan memiliki keturunan. Selisih usia sepuluh tahun antara Pangeran Al-Waleed dengan Putri Sofia tidak akan jadi soal, Pangeran Al-Waleed masih sangat muda dan luar biasa tampan. Pria yang jauh lebih dewasa justru akan lebih tenang untuk menghadapi Putri Sofia yang masih sangat muda dan manja."Apa saya boleh masuk Pangeran?" Suara Abdul mengetuk daun pintu kamar Pangeran Al-Waleed dari luar."Masuklah."Abdul adalah pengawal kepercayaan raja Khaleed yang sekarang juga dipercaya untuk mendampingi putra mahkota. Setelah mendorong daun pintu untu
BAB 4 DELAPAN BELAS TAHUNSelain Pangeran Hamdan dan Pangeran Habibi, Yang Mulya Serkan juga memiliki seorang putra tampan yang mulai beranjak remaja. Tahun ini usia Pangeran Husain sudah menginjak empat belas tahun, pemuda tampan itu terlihat sedang fokus membaca buku filsafat di perpustakaan istana. Semakin tumbuh dewasa, Pangeran Husain semakin mirip dengan Brandon Lington yang diam-diam suka menekuni buku filsafat serta sejarah.Nampaknya Pangeran Husain semakin penasaran dan terus penasaran dengan asal mula kemampuan spesialnya. Husain merasa perlu mengetahui sumber energi terbesar dalam dirinya untuk dapat dia kendalikan dengan sempurna. Pangeran Husain telah berjanji akan membantu Zontus terlepas dari darah immortal, mereka harus berhasil, tidak boleh gagal lagi.Pangeran Husain masih fokus memahami kalimat filsafat yang sangat ambigu mengenai para leluhur kerajan dan tiba-tiba datang pengganggu tidak di undang."Husain lihat ini!" Pangeran Habibi datang untuk pamer. "Aku berf
BAB 3 KEMENANGANFaaz berhasil menjadi juara pertandingan berkuda untuk piala Putra Mahkota dengan total hadiah sepuluh juta dolar. Kemenangan yang masih terasa seperti mimpi. Faaz berhasil mengalahkan atlet-atlet ternama lainya termasuk Pangeran Yusuf. Begitu Faaz turun dari atas punggung kuda, beberapa wartawan langsung datang mengerumuninya untuk wawancara."Apa yang ingin kau sampaikan untuk kemenangan menakjubkan ini?""Ini adalah mimpi, saya masih kehabisan kata-kata untuk menggambarkan apa yang saya rasakan ini." Faaz gugup menghadapi pertanyaan media. "Aku ingin berterima kasih pada kedua sahabatku!"Faaz langsung merangkul Ahmed dan Ramzi untuk ikut berfoto di hadapan kamera para wartawan."Tanpa mereka aku tidak akan berdiri di arena ini!" Faaz terus berbangga pada kedua sahabatnya. "Aku sangat beruntung!""Kau akan mendapatkan sepuluh juta dolar, apa rencanamu setelah ini?"Antusiasme para wartawan tidak kalah menggebu dengan hadirnya juara baru dari seorang anak muda yang
BAB 2 PUTRI SOFIASebagai putri dari raja kaya raya, sejak kecil Putri Sofia telah hidup di tengah kemegahan serta kemewahan Istana Zubair, selalu jadi yang paling cantik dan disayang oleh Yang Mulya Serkan. Karena kecantikannya Putri Sofia tidak pernah diperbolehkan pergi ke sekolah umum, meski demikian Putri Sofia tetap mendapatkan pendidikan privat dari guru-guru terbaik. Sekarang Putri Sofia telah tumbuh menjadi gadis cantik jelita yang cerdas, sopan dan tetap sangat dimanja.Karena Putri Sofia tidak pernah bergaul di luar lingkungan istana, lingkungan pergaulan yang sempit membuat Putri Sofia diam-diam mengagumi sepupunya sendiri sejak mereka masih anak-anak. Hanya Pangeran Yusuf yang selalu paling tampan di mata Putri Sofia. Putri Sofia tidak pernah perduli dengan perjodohannya dengan Pangeran Al-Waleed.Belum ada yang tahu mengenai rencana perjodohan Putri Sofia dengan Pangeran Al-Waleed, seharusnya Putri Sofia sendiri juga belum tahu seandainya dia tidak diam-diam menguping pe
BAB 1 Al-FAAZA Tiga orang pemuda terlihat sedang berkuda mengelilingi perbukitan tandus, mereka berlomba untuk memacu kaki kuda masing-masing sekencang mungkin. Persaingan semakin keras dan sengit begitu memasuki putaran ke dua. Sejak putaran awal kuda Arab berbulu perunggu yang terus melesat di barisan paling depan, terus meluncur seperti peluru berkaki empat. Jantung ikut berdebar keras, darah ikut mengalir panas bercampur luapan api adrenalin. Setelah tiga kali putaran, kuda perunggu tetap jadi yang terdepan hingga kedua rekannya meledakkan teriakan. "Faaz kau hebat!" Ahmed berteriak sampai serak "Kau harus ikut pertandingan tahun ini!" Ramzi ikut memberi semangat pada kawannya yang tidak pernah terkalahkan dalam berkuda. "Aku bukan penunggang kuda profesional." Faaz melompat turun dari atas punggung kuda untuk menghampiri kedua rekannya Ramzi dan Ahmed. "Aku yakin kau bisa menjadi juara! Kau memiliki kemampuan alami, dari darah dan jantungmu! Kau bisa mengalahkan para pro
BAB 297 EXSTRA PARTTIGA TAHUN KEMUDIANMia melihat keluar halaman melalui jendela kamar, dia melihat induk rusa dan kedua anaknya. Mia baru sadar jika kedua anak rusa tetap anak-anak setelah tiga tahun berlalu. Rusa-rusa itu adalah mahluk sihir, mahluk sihir peliharaan Putri Eluise yang sama sekali tidak berubah setelah sekian abad berlalu dan pemiliknya telah melupakannya. Dunia benar-benar tidak berjalan sebagimana mestinya buat mereka.Mia beralih memperhatikan telapak tangannya di bawah pantulan sinar jingga matahari pagi yang sedang cerah. Mia melihat aliran darah kebiruan dibalik kulit punggung telapak tangannya. Manusia memiliki aliran darah hangat berdenyut hidup. Hidup artinya tumbuh, terus berubah dan pasti akan menua. Seharusnya Mia bersyukur dengan segala keistimewaan manusia yang terus bersikeras ingin Zontus pertahankan seperti itu.Mia masih memperhatikan urat nadi di punggung telapak tangannya ketika kemudian melihat Zontus berjalan di halaman. Zontus sedang memetik a