BAB 95 MY QUEEN "Aku akan segera menyelesaikan semua ini dan kembali padamu!" sumpah Serkan. Ketika Yang Mulya Serkan mengecup kelopak mata Anelies, sebenarnya Anelies sudah kembali terbangun, dia hanya pura-pura masih memejamkan mata. Bahkan ketika Yang Mulya Serkan keluar dari pintu kamar, Anelies juga langsung bangkit terduduk dan reflek memperhatikan kedua telapak tangannya. Tidak ada darah tapi Jantung Anelies tetap berdebar kencang, seolah memang dapat merasakan datangnya bencana. "Lindungi orang-orang yang aku cintai, Tuhan ...." Anelies juga masih belum bisa menyingkirkan mimpi mengerikannya tadi malam, rasanya dia benar-benar bisa ikut mati jika sampai terjadi hal buruk pada Yang Mulya Serkan. Anelies tidak bisa tinggal diam, menunggu tanpa berbuat apa-apa. Anelies segera menyibak selimutnya, merangkak ke tepi ranjang untuk meraih ponsel dari atas meja. "Tiva, tolong aku!" ***** Pertempuran di tengah padang gurun itu bukan cuma menimbulkan badai pasir yang membumbung p
Read more