Beranda / Romansa / ME AND PRINCE / Bab 11 - Bab 20

Semua Bab ME AND PRINCE: Bab 11 - Bab 20

800 Bab

BAB 11 WANITA KOTOR

Serkan buka orang yang jahat, kasar, dan tidak berbudaya, dia hanya harus membongkar sebuah persekongkolan keji dan sekarang sedang menghadapi pelaku kejahatan. Dia sedang menghadapi seorang wanita muda yang telah membunuh ayahnya. Tidak perduli secantik apapun wanita muda yang telah dinikahi ayahnya itu, Serkan tetap merasa jijik karena menganggapnya sebagai wanita kotor.Serkan telah di didik untuk menjadi seorang pemimpin yang bijak, dia tidak akan memandang orang lain dari rupa, warna kulit, atau jumlah kekayaannya. Tapi dia bisa sangat keras pada pelaku kriminal, perbuatan asusila, pembunuh, orang-orang yang mengunakan sihir, dan wanita-wanita yang menjual kesucian dirinya dengan murah."Sekarang katakan padaku! berapa hargamu dari rumah bordil?" tegas Serkan dengan jijik. "Berapa ayahku membelimu?""Aku tidak menjual diri!" keras Anelies setelah tersengal karena dipaksa menelan kapsul yang tidak dia inginkan. "Mereka yang menjualku karena terlibat hutang."Sebuah alasan yang masu
Baca selengkapnya

BAB 12 KEPERCAYAN PANGERA SERKAN

"Pablo Morez juga berada di tempat kejadian!"Dari cerita Anelies, Pangeran Serkan tahu jika Pablo Morez juga berada di mansion ketika malam ayahnya dibunuh."Aku yakin ada yang membantu mereka kabur!" "Dia dibunuh di gudang yang jaraknya beberapa puluh kilo meter dari mansion." Omar mengingatkan. "Mungkin mereka memang sengaja di bawa cukup jauh untuk dilenyapkan guna menghilangkan jejak." "Tapi wanita itu masih hidup! Mustahil dia bisa lolos sementara pria bertubuh besar itu tidak selamat."Itu juga yang membuat mereka semakin curiga pada Anelies."Periksa lagi semua kamera CCTV untuk memastikan siapa yang membawa mereka keluar dari mansion, karena aku yakin dia tidak akan bisa bekerja sendiri!"Mansion mewah tempat terjadinya pembunuhan terhadap Tuan Husain adalah property pribadi keluarga yang selalu dijaga dengan keamanan ketat. Siapapun yang membatu atau mengeluarkan Anelies dan Pablo Morez seharusnya mereka juga orang-orang dari lingkungan yang di kenal oleh Tuan Husain. Dari
Baca selengkapnya

BAB 13 DIPAKSA, SAKIT, DAN MENJERIT

"Wanita sepertimu mengaku belum pernah disentuh laki-laki!" Serkan cuma tersenyum remeh kemudian berdiri untuk menghampiri Anelies yang ketakutan.Anelies segera beringsut mundur dengan waspada tapi Serkan lebih dulu menarik lengan Anelies dan mencekal rahangnya yang menggigil."Jangan coba menipuku!" Serkan berdesis keji karena sangat membenci pendusta."Karena hal itu mereka menjualku di situs lelang. Aku dipaksa, mereka menyekapku. Aku tidak mau melayani Tuan Husain dan aku tidak sengaja menendangnya."Anelies mulai berurai air mata karena takut dan tidak tahu bagaimana harus menyelamatkan dirinya karena jika mau Pangeran Serkan juga bisa membuat rahangnya remuk dengan caranya mencengkram kaku seperti itu. Bagaimanapun Anelies memang telah membunuh, dia tidak bisa menyalahkan kebencian Pangeran Serkan. Anelies telah membunuh ayahnya."Maafkan aku atas ayahmu, sungguh aku tidak sengaja melakukannya hanya untuk membela diri."Anelies terus berusaha memohon dan menangis untuk menunjukan
Baca selengkapnya

BAB 14 SAMPAI BERDARAH

Anelies tetap akan selalu cemas setiap kali berhadapan dengan Pangeran Serkan. Meski bibi Hulya sudah berulang kali mengatakan jika Pangeran Serkan sangat baik, tapi nyatanya pria itu tidak pernah ramah terhadapnya.Setelah Omar mengetuk pintu besar di depan mereka, Anelies dipersilahkan masuk sendiri. Omar cuma mengantar sampai di depan pintu. Omar mengucapkan salam kemudian permisi.Seperti biasa Anelies melihat Pangeran Serkan sedang duduk di sofa dan langsung menutup layar laptop di depannya begitu melihat Anelies masuk.Jika biasanya Anelies cuma diberi pakaian hitam atau warna-warna gelap, kali ini dia terlihat berbeda dengan warna hijau toska yang dia kenakan. Pipinya terlihat lebih merona meski sorot matanya masih mencerminkan ketakutan. Serkan tahu gadis itu memang masih sangat muda dan masih suci, belum dinodai oleh ayahnya."Duduklah!"Kali ini Anelies langsung dipersilahkan untuk duduk tidak dibiarkan berdiri seperti biasanya.Anelies berjalan agak merunduk kemudian memilih
Baca selengkapnya

BAB 15 ANAK SPESIAL YANG HILANG

Anelies memang memiliki kemampuan spesial untuk bisa membaca pikiran dan menyalurkan pikirannya pada orang lain. Anelies belum tahu jika semua itu Anelies warisi dari ayahnya. Tapi Anelies tidak memiliki kekuatan fisik super seperti Jared, Anelies tetap tidak akan bisa melindungi dirinya dari serangan fisik.Di antara ke empat anak-anak Jared, sebenarnya hanya Anelies yang mewarisi kemampuannya. Biasanya memang seperti itu, dari tiap generasi akan ada satu yang terpilih mewarisi kemampuan spesial leluhurnya. Meski Anelies sudah dipisahkan dari orang tuanya sejak masih berumur dua tahun, tapi dia tetap tidak kehilangan darah dan jati dirinya sebagai putri dari Jared Landon.Andai saja Anelies tahu siapa dirinya, siapa orang tuanya dan sekaya apa keluarganya. Pasti Anelies tidak akan sedih dan terlunta-lunta seperti ini.Pangeran Serka masih menatap gadis muda yang terkulai lemas di lengannya. Anelies sangat lembut dan terlihat rapuh untuk sekedar dia genggam, lantas bagaimana gadis sepe
Baca selengkapnya

BAB 16 DINIKAHI

"Aku akan membawamu pulang sebagai istriku!"Biji mata Anelies masih tak bergerak sampai benar-benar yakin jika Pangeran Serkan cukup sehat ketika mengucapkan kalimat tersebut dan tidak sedang diganggu jin."Aku akan menikahimu hanya sampai pembunuh ayahku terungkap. Setelah itu aku akan membebaskanmu dan akan kubantu untuk menemukan orang tuamu!"Anehnya, nada bicara dan sikap Pangeran Serkan masih tetap dingin luar biasa, sama sekali tidak seperti orang yang butuh bantuan. Padahal di sini sebenarnya Pangeran Serkan yang lebih membutuhkan bantuan Anelies."Aku bisa dengan mudah menemukan keluargamu!" tegas Pangeran Serkan. "Aku punya kekuasaan dan aku punya berbagai fasilitas."Sebuah tawaran yang bakal sulit untuk ditolak oleh Anelies, dia sangat ingin menemukan keluarganya. Anelies juga sudah merasakan sesulit apa hanya untuk sekedar hidup seorang diri di dunia luar. Bahkan sampai sekarang Anelies masih belum tahu seperti apa nasib Antonio."Apa aku juga bisa mengajukan syarat?" t
Baca selengkapnya

BAB 17 ANTONIO

Anelies benar-benar mengajukan syarat untuk diberi privasi, dia tidak mau ada kamera di kamarnya. Dia minta diperlakukan dengan layak, bukan seperti tahanan."Aku bersumpah tidak akan kabur, aku tidak perlu selalu diawasi.""Akan ada banyak orang yang tidak menyukai berita pernikahanku, siapapun bisa mencelakaimu. Kau tetap harus diawasi untuk keselamatanmu sendiri. Karena aku tidak mau mengambil resiko!" Selama ini Serkan sering dianggap belum layak menggantikan ayahnya karena masih lajang sedangkan ketiga saudara tirinya sudah lebih dewasa dan sudah berkeluarga. Dengan menikahi Anelies, Serkan juga bisa terlepas dari tugas menikahi sepupunya. Kali ini Serkan dapat menembak banyak sasaran hanya dengan mengunakan satu peluru."Aku tetap tidak mau ada kamera di kamarku!" Anelies bersi keras."Baiklah!" Serkan setuju."Dan, bebaskan temanku!" Anelies juga kembali mengingatkan masalah Antonio."Dia akan bebas sore ini!"Pangeran Serkan memang mahluk yang bisa sangat percaya diri bukan cu
Baca selengkapnya

BAB 18 DIAJARI PELAN-PELAN

"Apa pangeran Serkan marah padaku?" tanya Anelies sambil mengekor di belakang Omar."Sudah kuingatkan berulang kali 'ikuti semua perintahnya' jika kau tidak mau mendapat masalah!"Omar menjemput Anelies untuk dia bawa pada pangeran Serkan. Setelah nada keras sang pangeran pada Antonio tadi, rasanya sangat wajar jika Anelies semakin cemas. Anelies memperhatikan gaun sutranya yang jatuh berayun lembut di sepanjang kaki. Anelies berusaha untuk tidak berpikir macam-macam tapi tetap saja panik ketika Omar membuka pintu dan mempersilahkannya masuk sendiri."Pangeran sudah menunggumu."Anelies tidak didorong kasar seperti biasanya, tapi tetap saja statusnya seperti tahanan yang tidak bisa berkutik. Gadis itu melangkah pelan dan mulai terus berdoa dalam hati. Omar menutup daun pintu di belakangnya dan jantung Anelies berdegup semakin kencang."Masuklah." Terdengar suara seorang wanita."Mari ikutlah denganku."Anelies mengikuti pelayan wanita itu dengan patuh kemudian dibawa masuk ke dalam rua
Baca selengkapnya

BAB 19 DIBAWA PULANG

Pangeran Serkan nampak hampir dua kaki lebih tinggi dari pada Anelies ketika sedang berdiri saling berhadapan. Sangat tinggi dan tampan luarbiasa hingga seperti neraka untuk sekedar dipikirkan. Anelies tidak berani membayangkan dirinya bakal tinggal dalam satu kamar dengan pria seperti itu. Sekarang Anelies malah jadi benar-benar penasaran ingin membaca isi kepala Pangeran Serkan yang baru memberinya perintah gila."Jangan coba membaca pikiranku!" tegas sang pangeran seolah bisa ikut membaca isi kepala Anelies.Anelies mengejar terkejut, buru-buru melarikan pandanganya dari manik mata hijau Pangeran Serkan."Aku akan tahu jika kau berusaha melakukannya!"Tentu Pangeran Serkan tidak akan membiarkan Anelies mengetahui isi pikirannya. Setelah Anelies menyalurkan isi kepalanya, Serkan juga langsung bisa mempelajari di mana letak celah kemampuan gadis itu. Anelies cuma bisa membaca arus pikiran yang lantang, dan bisa mendalami memori dari seseorang yang dia sentuh. Selama Serkan tidak terla
Baca selengkapnya

BAB 20 HEWAN PELIHARAN

Anelies benar-benar mengangkat ujung gaunnya sampai di atas pangkal paha, menampakkan kulit mulusnya yang lembut dan ramping. Mungkin tadi Anelies berpikir untuk melompati kucing besar bertaring hingga tidak perduli jika perbuatannya bisa sangat menganggu mata pria."Ayo turun!" perintah Pangeran Serkan sekali lagi tapi Anelies tetap menggeleng."Aku takut."Anelies melihat harimau putih yang sedang bergemulai manja di sekitar kaki Pangeran Serkan."Dia tidak bisa makan daging mentah, dia tidak akan menggigitmu." Pangeran Serkan masih menatap Anelies. "Kecuali kau terus menawarkan pahamu untuk digigit!""Oh!" Anelies kaget dan malu karena baru sadar jika masih menyingsingkan pakaian.Ketenangan Pangeran Serkan tetap tidak terbaca, atau memang dia sangat berhati-hati memikirkan apapun di depan gadis yang bisa membaca isi kepalanya.Pangeran Serkan justru ikut berjongkok, membiarkan rahangnya di endus-endus oleh kucing besar dan sesekali dijilat tanpa rasa risih. Anelies makin merinding
Baca selengkapnya
Sebelumnya
123456
...
80
DMCA.com Protection Status