Aisyah hanya tersenyum sambil memandang Azam yang terlihat keheranan. Azam mengambil tas kakaknya dan menaruhnya di sela kakinya. "Zam, kamu letakkan tas Mbak di kamar ya. Jangan ketahuan siapa-siapa. Mbak mau pergi sebentar. Nggak lama kok, nanti Mbak langsung ke rumah ibu. Oh ya, di sana ada siapa saja?""Budhe sama bulek. Para tetangga juga pada bantuin sejak habis subuh tadi, Mbak."Aisyah lega. Ibunya tidak akan kerepotan, jika ia datang agak siangan."Mbak, mau ke mana sih?" Azam bingung dengan sikap sang kakak. "Terus Mas Yuda dan Jelita mana?""Oh, mereka sedang keluar. Nanti pulangnya langsung ke rumah ibu. Mbak ada urusan sebentar, Zam. Kamu pulang dulu aja, nanti Mbak kasih tahu kenapa Mbak bawa tas ini pulang. Masukkan tas Mbak ke kamar dan jangan sampai ada yang tahu!"Pemuda berusia dua puluh tahun itu mengangguk meski kebingungan. Kemudian ia melaju pergi dengan motor matic-nya. Sementara Aisyah kembali ke rumah untuk mengambil masker, motor sekalian helm dan jaket. Se
Terakhir Diperbarui : 2023-01-13 Baca selengkapnya