Mendengar ucapan sang manajer wanita, ekspresi Adam dan Evelyn sedikit berubah. Wanita itu melirik ke arah Adam, mencoba melihat langkah selanjutnya yang akan pria itu ambil. Mampu merasakan jelas pandangan penuh arti dari Evelyn, Adam langsung memasang wajah dingin. “Katakan pada Kakek bahwa aku ingin bertemu dengannya juga,” titahnya. Kalau biasanya semua orang akan langsung menuruti perintahnya, tapi tidak dengan sang manajer wanita. Dia tersenyum canggung, tahu jelas bahwa dibandingkan Adam Dean, di dalam hotel ini, hanya Ardi Kusuma yang bisa dia dengarkan. “Maaf, Pak Adam. Akan tetapi, Pak Ardi sudah menurunkan perintah,” balas manajer wanita itu. Kemudian, dia memberikan selembar kertas kecil kepada Adam. “Beliau sudah tahu bahwa Pak Adam tidak akan dengan mudah setuju, jadi dia meninggalkan pesan ini.” Adam menerima surat kecil itu dan langsung mengerutkan kening ketika membaca satu kalimat di atasnya. Dia meremas kertas itu dan bergumam dengan suara rendah, “Pria tua bangk
Last Updated : 2022-11-06 Read more